Garmin bisa bantu pesawat kecil untuk mendarat darurat
Jika seorang penumpang menekan tombol Autoland, sistem akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, bahan bakar di pesawat, permukaan dan panjang landasan.
Pesawat kecil dapat terbang lebih lincah ketimbang pesawat yang berukuran lebih besar. Namun pesawat ini lebih sering menerima guncangan karena tidak terbang terlalu tinggi, di mana angin bertiup tidak menentu. Terkadang seorang pilot pesawat kecil tiba-tiba tidak dapat terbang atau mendaratkannya, karena alasan apapun.
Untuk alasan tersebut, Garmin baru saja memperkenalkan Garmin Autoland. Dilansir dari Engadget (31/10), dengan menekan satu tombol, sistem tersebut mampu menavigasi dan melakukan pendaratan otomatis pada pesawat yang terintegrasinya.
Jika seorang penumpang menekan tombol Autoland, sistem akan mempertimbangkan faktor-faktor seperti cuaca, bahan bakar di pesawat, permukaan dan panjang landasan, medan dan rintangan serta menentukan tempat terbaik untuk mendarat. Kemudian dapat memandu pesawat melalui pendaratan. Cara ini dapat memberi tanda kepada Air Traffic Control, jadi bantuan bisa menunggu di darat dan agar pesawat lain bisa dialihkan.
Autoland juga bisa membantu pilot tunggal, sistem akan terlibat untuk menentukan keadaan pendaratan jika pilot sedang tidak mampu dalam alasan tertentu. Jika pilot perlu membatalkan Autoland, Garmin telah memastikan cara akses yang mudah.
Menunggu persetujuan FAA, Autoland akan tersedia dari dek penerbangan G3000 di Cirrus Vision Jet dan Piper M600. Sebagaimana yang diberitakan TechCrunch, pesawat yang ada dengan kokpit Garmin G3000 juga dapat dipasang dengan Autoland.
Autoland tidak sepenuhnya baru. Piliit sudah dapat memogram sistem autopilot untuk mendaratkan pesawat, tetapi sebagian besar membutuhkan pengawasan dan berkinerja lebih baik dalam beberapa kondisi (seperti berkabut). Garmin Autoland lebih dimaksudkan sebagai cadangan darurat daripada cara membebaskan pilot untuk tugas-tugas lain.
