Fenomena Supermoon Blue Moon, apa yang membuatnya istimewa?
Supermoon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi saat bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi.
Langit malam tadi menjadi saksi fenomena langka dan menakjubkan, ketika Supermoon Blue Moon menghiasi cakrawala di berbagai penjuru dunia. Kejadian alam yang jarang terjadi ini memukau para pengamat langit dan masyarakat umum, memberikan pemandangan bulan purnama yang lebih besar dan lebih terang dari biasanya.
Dilansir dari Space.com (20/8), Supermoon adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bulan purnama yang terjadi saat bulan berada di titik terdekatnya dengan Bumi dalam orbit elipsnya, yang dikenal sebagai perigee. Pada posisi ini, bulan tampak hingga 14% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan bulan purnama biasa. Namun, malam tadi, fenomena ini menjadi lebih istimewa karena bertepatan dengan Blue Moon, istilah yang digunakan untuk menyebut bulan purnama ketiga dalam satu musim yang memiliki empat bulan purnama.
Meskipun istilah "Blue Moon" tidak merujuk pada warna bulan, melainkan pada frekuensi terjadinya, kombinasi kedua fenomena ini menciptakan momen langka yang jarang bisa disaksikan. Blue Moon sendiri hanya terjadi sekitar dua sampai tiga tahun sekali, dan ketika digabungkan dengan Supermoon, membuatnya menjadi peristiwa yang sangat dinantikan.
Di berbagai belahan dunia, masyarakat menyambut antusias kemunculan Supermoon Blue Moon. Media sosial dipenuhi dengan unggahan foto dan video yang menunjukkan bulan purnama besar dan terang di atas gedung-gedung, pegunungan, dan lautan. Banyak yang menyempatkan diri untuk keluar rumah, meskipun hanya sejenak, untuk menikmati keindahan alam yang luar biasa ini.
Para ahli astronomi juga turut mengomentari pentingnya fenomena ini. Menurut mereka, Supermoon Blue Moon memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk terhubung dengan alam semesta, serta meningkatkan minat terhadap astronomi. “Ini adalah momen yang mengingatkan kita pada hubungan erat antara Bumi dan Bulan, serta betapa menakjubkannya alam semesta di luar sana,” ujar Dr. Hanafi, seorang astronom dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Dr. Hanafi juga menjelaskan bahwa fenomena ini memberikan dampak kecil pada pasang surut air laut. “Karena posisi bulan yang lebih dekat dengan Bumi, gaya gravitasi yang ditimbulkan lebih kuat, sehingga menyebabkan pasang air laut yang sedikit lebih tinggi dari biasanya. Namun, dampaknya tidak signifikan dan tidak perlu dikhawatirkan,” tambahnya.
Fenomena Supermoon Blue Moon yang terjadi tadi malam menjadi pengingat akan keindahan dan keajaiban alam yang sering kali terlewatkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi banyak orang, ini adalah momen yang membawa perasaan takjub dan rasa syukur atas kesempatan untuk menyaksikan peristiwa alam yang luar biasa.
Sementara Supermoon akan kembali menghiasi langit pada bulan September, Oktober, dan November mendatang, kombinasi dengan Blue Moon tidak akan terjadi lagi dalam waktu dekat. Oleh karena itu, bagi mereka yang beruntung menyaksikan Supermoon Blue Moon tadi malam, peristiwa ini akan dikenang sebagai salah satu momen paling istimewa di tahun 2024.