Enam hacker ini berhasil dapat miliaran rupiah hanya dari mencari bug
Saat ini, ada enam hacker baik yang sudah mendapatkan uang hadiah senilai USD1 juta (Rp14 milira) hanya dari menemukan bug.
Mendengar kata hacker peretas, mungkin hal pertama yang terlintas di pikiran kita adalah sesosok orang yang jago IT dan menggunakan celah keamanan di sebuah teknologi untuk mengambil keuntungan. Sejujurnya, penjelasan tersebut tidak sepenuhnya salah. Orang yang melakukan hal tersebut masuk dalam kategori hacker jahat atau terkenal sebagai ‘black hat hacker’. Tapi, ada juga lho hacker yang baik yang dikenal sebagai ‘white hat hacker’.
Tugas mereka adalah mencari celah keamanan dari sebuah teknologi, baik dari sisi piranti lunak maupun dari sisi piranti keras. Setelah menemukan bug tersebut, mereka lantas memberi tahu perusahaan tersebut untuk segera menambal celah keamanannya.
Nah, baru-baru ini sekelompok hacker baik ini dilaporkan memecahkan rekor pendapatan dari memburu bug. Kelompok peretas tersebut dikabarkan baru saja memecahkan penghasilan sebesar USD1 juta atau sekira 14,1 miliar hanya dari mencari bug.
Wccftech (30/8) melaporkan, para peretas yang tergabung dalam program HackerOne tersebut sudah melaporkan hampir lima ribu bug. Bayangkan, ada berapa ratus juta orang yang terhindar dari bahaya peretasan berkat para peretas baik ini.
Diketahui, saat ini sudah ada sekitar enam orang yang sudah mendapatkan uang dengan jumlah tersebut. Yang pertama adalah Santiago Lopez (@try_to_hack), seorang yang berkebangsaan Argentina berusia 19 tahun yang berhasil memecahkan rekor tersebut Maret lalu.
Kemudian Mark Litchfield (@mlitchfield) dari Inggris, Frans Rosen (@fransrosen) dari Swedia, Nathaniel Wakelam (@nnwakelam) dari Australia, Ron Chan (@ngalog) dari Hong Kong, dan Tommy DeVoss (@dawgyg) dari AS baru saja telah bergabung dengan Lopez.
HackerOne menulis bahwa Santiago telah melaporkan hampir 2.000 kerentanan unik yang valid untuk perusahaan seperti Verizon, Twitter, WordPress, dan HackerOne. "Dia secara konsisten berada di puncak papan peringkat HackerOne, mencapai persentil ke-91 untuk sinyal dan persentil ke-84 untuk dampak, yang menempatkannya di peringkat ke-2 secara keseluruhan di platform dengan skor reputasi lebih dari 45.000," tulis perusahaan itu.
"Peretasan dapat membuka pintu bagi siapa pun yang memiliki laptop dan rasa ingin tahu tentang cara memecahkan masalah," kata Litchfield, yang merupakan orang kedua yang bergabung dengan jajaran peretas miliuner di HackerOne.
"Saya berharap prestasi kami akan mendorong peretas lain, baik tua dan muda untuk menguji keterampilan mereka, menjadi bagian dari komunitas pendukung kami, menyapu beberapa pundi-pundi ekstra di sepanjang jalan dan membuat internet menjadi tempat yang jauh lebih aman bagi orang-orang."
Bagaimana, tertarik untuk menjadi seorang peretas topi putih?
