Elon Musk ingin Hyperloop prioritaskan pejalan kaki

CEO SpaceX Elon Musk kali ini memberikan gambaran yang lebih jelas terkait sistem transportasi berbasis terowongan yang telah diajukannya. Musk mengatakan bahwa startup besutannya yang bernama Boring Co. akan memprioritaskan para pejalan kaki dan pengguna sepeda dalam rencananya membangun Hyperloop.

"Sistem masih akan mengangkut mobil tapi hanya setelah semua kebutuhan angkutan massal terpenuhi. Ini masalah sopan santun dan keadilan. Jika seseorang tidak mampu membeli mobil, mereka harus berangkat terlebih dulu," tulis Musk pada akun Twitter-nya.

Sebuah video konsep yang diumbar tahun lalu menunjukkan kereta besutan Musk, yang akan mengangkut mobil dari satu titik ke titik lain. Namun video baru yang ia pemerkan pada Jumat lalu menunjukkan kendaraan yang menyerupai kereta bawah tanah yang akan mengangkut sekelompok orang. Kendaraan itu akan mengangkut dan menurunkan penumpang di jalan sebelum melaju ke terowongan bawah tanah.

Boring Co. akan memiliki ribuan stasiun kecil, masing-masing berukuran seukuran tempat parkir yang merupakan tempat untuk naik dan turun dari kendaraan. Dengan cara ini, kereta bisa mengangkut penumpang lebih dekat ke lokasi tujuan mereka, berbaur dengan wilayah kota ketimbang stasiun besar seperti kereta bawah tanah.

Elon Musk pada 2013 menguraikan sistem transportasi dengan menggunakan tabung tertutup yang memungkinkan sebuah kereta memiliki kecepatan bak pesawat terbang. Ia juga mengatakan bahwa dirinya tak ingin terjun ke bisnis tersebut sendirian, meski akhirnya pikiran tersebut berubah.

Boring Co. telah mulai melakukan uji coba di  Hawthorne, California. Musk mengatakan dirinya ingin membangun terowongan di sepanjang sisi barat Los Angeles. Boring Co. lantas meminta izin dari pemerintah lokal termasuk Culver City untuk membangun terowongan kendaraannya. Hasilnya, startup tersebut meraih izin namun belum memulai pembangunannya. 

Beberapa perusahaan yang mengembangkan Hyperloop termasuk Virgin Hyperloop One, Arrivo, dan Hyperloop Transportation Technologies telah memulai proyek kereta cepat atas gagasan Elon Musk. Mereka melakukan studi kelayakan di berbagai belahan dunia meski tanda tangan kontrak untuk memulai pembangunan dan komersialisasi belum ditempuh. Demikian dilansir Bloomberg (10/2).