Elon Musk bakal pulihkan akun Twitter yang pernah diblokir
Setelah mengembalikan akun Twitter tokoh-tokoh ternama yang pernah diblokir, kini Elon Musk menawarkan hal serupa untuk pengguna umum lainnya yang juga pernah diblokir dari platform.

CEO Twitter Elon Musk menawarkan amnesti kepada akun-akun yang sebelumnya pernah diblokir di Twitter. Dengan kata lain, Musk akan memulihkan akun tersebut dengan catatan mereka "tidak melanggar hukum atau terlibat dalam spam yang mengerikan".
Sebelum memutuskan ini, Musk seperti biasa melakukan jajak pendapat di Twitter. Dia mensurvei pengguna apakah Twitter harus "menawarkan amnesti" kepada akun yang pernah dilarang. Lebih dari 72% partisipan setuju dengan keinginan Musk.
Beberapa waktu lalu, Musk mulai mengaktifkan kembali akun Twitter dari tokoh-tokoh seperti Donald Trump. Setelah drama politik yang membuatnya diusir dari platform, akun @realDonaldTrump akhirnya diaktifkan kembali, namun sampai saat ini dia belum membuat tweet apapun.
Selain Trump, Musk juga melakukan hal yang sama pada akun komedian Kathy Griffin, provokator sayap kanan Jordan Peterson, dan situs web satir konservatif Babylon Bee.
Should Twitter offer a general amnesty to suspended accounts, provided that they have not broken the law or engaged in egregious spam? — Elon Musk (@elonmusk) November 23, 2022
Terlepas dari itu, Twitter dilaporkan telah memecat 50 atau lebih lebih insinyur tanpa pemberitahuan. Dilansir dari Engadget (25/11), mereka diberhentikan setelah perusahaan memulai program tinjauan kode, di mana para insinyur diminta untuk menyerahkan sampel pekerjaan mereka setiap minggu.
Lusinan insinyur yang kodenya "tidak memuaskan" dipecat melalui email pada malam sebelum Thanksgiving, menurut Alex Heath dari The Verge. Sementara yang lain menerima peringatan tentang kinerja mereka.
Para insinyur yang dipecat itu kabarnya ditawari uang pesangon selama empat minggu jika mereka menandatangani perjanjian pemisahan dan mengesampingkan klaim apapun terhadap Twitter. Di samping itu, Musk meminta karyawan yang tersisa untuk berkomitmen pada visinya untuk Twitter 2.0.