sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
Selasa, 07 Apr 2020 08:50 WIB

Dua minggu WFH, begini pola pergerakan orang Indonesia

Google baru-baru ini melaporkan pola mibilitas orang-orang selama masa pandemi corona. Lantas bagaimana hasilnya dengan Indonesia?

Dua minggu WFH, begini pola pergerakan orang Indonesia
Source: Google

Dua minggu sudah kita melakukan kerja dan belajar dari rumah. Sepanjang waktu itu, kita diimbau tidak perlu keluar rumah untuk urusan sepele, seperti nongkrong atau sekadar ngopi-ngopi di coffee shop. Kalau mau, hal itu bisa dilakukan dengan mengirim kopi langsung ke rumah. Tentu saja, hal ini diperlukan demi keamanan diri sendiri, dan orang lain dari risiko tertular corona

Nah, selama masa-masa ini, Google pun mengumpulkan data lokasi para penggunanya. Tujuannya semata-mata untuk mengetahui pola mobilitas manusia semenjak peraturan WFH dan social distancing diberlakukan. 

Hampir semua negara memiliki data ini, termasuk Indonesia. Meski diketahui mengambil data lokasi penggunanya, Google menyatakan sudah meminta persetujuan pengguna untuk melakukan hal tersebut. Terlebih lagi, data-data tersebut dianonimkan oleh raksasa teknologi itu. 

Lantas bagaimana dengan Indonesia? 

Sebagaimana sudah diberitakan sebelumnya, data ini mencakup laporan mobilitas pengguna pada empat sektor berbeda, yakni Retail & recreation yang mencakup restoran, pusat perbelanjaan, taman bermain. Museum  hingga tempat-tempat hiburan lain. 

Laporan mobilitas kunjungan ke retail orang Indonesia

Data di Indonesia menunjukkan adanya penurunan kunjungan ke lokasi-lokasi tersebut sebanyak 47% jika dibandingkan dengan baseline. Nah, baseline ini merujuk pada nilai rata-rata selama periode 3 Januari hingga 6 Februari 2020. Artinya, Google menjadikan periode ini sebagai patokan titik dasar yang menentukan pergerakan jumlah mobilitas ke suatu tempat dalam laporan ini. 

Kalau diingat-ingat, keputusan untuk WFH mulai bergaung sejak 16 Maret lalu, atau di awal pekan ketiga dalam bulan Maret. Nah data itu menunjukkan bahwa penurunan mobilitas mulai terjadi sejak pekan ketiga tersebut. Itu terjadi secara konsisten hingga akhir Maret. Hasil laporan di sektor lain, seperti Grocery & pharmacy, Parks (tempat umum dan taman), transportasi umum, kantor hingga rumah mengalami perubahan. 

Laporan mobilitas kunjungan ke orang Indonesia pusat grosir

Bahan pangan misalnya, terjadi penurunan yang tidak terlalu besar. Dibandingkan sektor lainnya, bahan pangan mengalami penurunan yang kecil, hanya 27% dibandingkan baseline-nya. Sektor ini merujuk pada pasar, apotek dan berbagai tempat lain yang menjual makanan serta obat-obatan. Wajar saja, selama masa WFH, makanan dan obat-obatan menjadi pasokan vital bagi setiap orang, terutama fasilitas medis. 

Taman umum dan transportasi publik mengalami penurunan yang sangat signifikan. Taman umum misalnya, pola penurunannya hampir mirip seperti tempat hiburan dan restoran, namun dengan jumlah sedikit lebih besar. Penurunan ke titik terendah terjadi di pekan kelima Maret. Penurunannya terjadi sebanyak 52% dari garis dasarnya. 

Laporan mobilitas kunjungan ke orang Indonesia ke taman dan transportasi umum

Demikian pula dengan sarana transportasi publik. Ini meliputi terminal, stasiun atau halte, Jika di berbagai sektor masih terdapat fluktuasi, di sektor ini penurunannya terjadi hampir secara konstan. Penurunannya hingga akhir Maret diketahui terjadi sebesar 54% dari baseline. Biar bagaimana pun, transportasi umum ditengarai bisa menjadi tempat paling strategis bagi penyebaran corona. Karenanya, baru-baru ini, Gubernur Jakarta mengeluarkan surat yang menyatakan bahwa semua penumpang transportasi umum wajib pakai masker. Hari ini (6/4) mulai dilakukan sosialisasi, dan mulai berlaku secara efektif pada 12 April mendatang. 

Lantas bagaimana dengan kunjungan ke kantor? 

Laporan mobilitas kunjungan ke orang Indonesia ke kantor

Penurunan jelas terjadi, apalagi pada masa-masa awal WFH. Titik terendahnya terjadi pada pertengahan pekan keempat Maret. Namun dari titik terendah itu, ternyata orang-orang Indonesia mulai kembali masuk ke kantor. Data Google menunjukkan peningkatannya bahkan mulai kembali mendekati baseline. 

Sejumlah penurunan itu dibarengi juga dengan peningkatan orang-orang yang tinggal di dalam rumah. Peningkatan itu terjadi sebesar 15% dari baseline yang sudah ditetapkan. Dari semua pergerakan itu, titik perubahan terjadi pada waktu yang sama, yakni pekan ketiga di mana kebijakan untuk bekerja dan belajar dari rumah mulai ramai dilakukan di Indonesia. 

Share
×
tekid
back to top