Drone DJI dapat mendeteksi helikopter dan pesawat terbang

Nantinya drone buatan DJI akan lebih sulit dioperasikan jika terlalu dekat dengan pesawat berukuran besar. Perusahaan yang berbasis di China tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa seluruh drone DJI dengan bobot lebih dari 250 gram yang dirilis pada tahun 2020 hingga seterusnya bakal dilengkapi pendeteksi pesawat terbang dan helikopter.

Masing-masing drone tersebut akan menyertakan sensor yang dapat menerima sinyal Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) yang dikirimkan oleh pesawat dan helikopter. Dilansir dari The Verge (22/5), ini merupakan teknologi yang diamanatkan oleh pemerintah AS untuk pesawat konvensional melalui sejumlah wilayah udara terkendali mulai 1 Januari 2020, dan bahkan digunakan oleh air traffic controller (ATC) untuk ketepatan real-time dan kesadaran situasi.

Drone baru DJI akan menggunakan detektor ADS-B, yang mereka namai sebagai fitur “AirSense”. Fitur ini akan memperingatkan pilot ketika ada pesawat atau helikopter di dekatnya. Hal yang perlu diingat adalah, fitur tersebut tidak akan secara otomatis menyebabkan drone menjauh dari pesawat terbang. Ia akan masih menggantungkan diri kepada operator.

Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration/FAA) tidak mewajibkan ADS-B pada drone, tetapi DJI sudah memiliki teknologi yang diinstal pada beberapa penawaran yang lebih profesional. seperti Matrice 200 dan Mavic 2 Enterprise.

Sudah ada banyak fitur yang mengutamakan keamanan dalam drone DJI, seperti penghindar halangan, geofencing, batas ketinggian dan kemampuan untuk secara otomatis kembali ke tempat tinggal landas. Tetapi ini belum cukup untuk menghentikan pilot drone yang tidak berpengalaman untuk terbang dekat dengan pesawat terbang dan helikopter. Drone hanya akan dapat menerima sinyal ADS-B, sehingga tidak akan dapat mentransmisikan lokasinya ke ATC. Artinya, teknologi ini tidak akan berbuat banyak untuk mengubah beberapa laporan mengenai drone yang dekat bandara.