Drone AS naik daun akibat larangan drone Tiongkok
Analisis pasar berpandangan bahwa segmen konsumen pasar drone memiliki potensi besar dalam beberapa tahun ke depan.
Dilatarbelakangi pembatasan ketat oleh pemerintah Amerika Serikat yang pada dasarnya memasukkan produsen drone Tiongkok ke daftar hitam dari pasar AS, para pabrikan drone AS kini mengisi kekosongan tersebut dengan jumlah yang besar.
Salah satu perusahaan yang mendapat keuntungan besar dari larangan produk drone Tiongkok adalah Skydio. Perusahaan ini dikonfirmasi dengan valuasinya lebih dari satu miliar dolar. Ini adalah dampak dari pembekuan drone asal Tiongkok oleh beberapa badan keamanan, sebagai akibat dari apa yang ditegaskan oleh pemerintah AS untuk bukti kredibel bahwa drone Tiongkok dan komponennya adalah alat untuk spionase oleh pemerintah Tiongkok.
Dilansir dari Gizmochina (2/3), segmen militer dan keamanan adalah pasar paling terpengaruh oleh larangan itu. Namun, beberapa pembuat drone Tiongkok masih aktif di pasar, meskipun mereka hanya dapat menyediakan perangkat tingkat konsumen. Raksasa drone asal Tiongkok DJI tetap menjadi pemain kuat di pasar konsumen, meskipun bisa bernasib baik jika pembatasan tidak diberlakukan.
Skydio diharapkan untuk memasok drone kelas atas tingkat militer ke Angkatan Darat AS dan badan keamanan lainnya. Namun, analisis pasar berpandangan bahwa segmen konsumen pasar drone memiliki potensi besar dalam beberapa tahun ke depan.
Hal tersebut dapat dilihat karena segmen pasar drone itu tumbuh paling cepat dan menampung hingga 35 miliar dolar dalam empat tahun. Dengan demikian, mengejar investasi di sepanjang jalur ini mungkin harapan bagi pembuat drone Tiongkok, karena mereka harus beradaptasi dengan peraturan dan ketidakpastian.
