Demi AI, Apple berencana akuisisi Perplexity
Dalam sebuah bocoran terbaru dikabarkan bahwa Apple berencana untuk mengakuisisi Perplexity.

Dunia teknologi kembali diramaikan dengan kabar terbaru tentang ambisi Apple dalam memperkuat ekosistem kecerdasan buatan (AI) miliknya. Menurut laporan terbaru, eksekutif Apple sedang mempertimbangkan dua pilihan besar untuk dapat mengejar ketertinggalan bidang AI mereka oleh para pesangnya.
Pilihan pertama adalah mengakuisisi startup AI Perplexity atau bermitra dengannya. Langkah ini bertujuan untuk memperoleh talenta AI kelas dunia sekaligus membangun mesin pencari berbasis AI yang terintegrasi langsung ke dalam produk-produk Apple, khususnya Siri dan Safari.
Diskusi internal di Apple untuk mendiskusikan masa depan AI mereka dipimpin oleh Adrian Perica, Kepala Divisi Merger dan Akuisisi, bersama Eddy Cue, Senior Vice President Layanan, serta para pengambil keputusan utama di bidang AI. Rencana ini masih berada pada tahap awal, dan Apple belum secara resmi mengajukan penawaran kepada Perplexity. Namun, kedua perusahaan telah melakukan beberapa kali pertemuan dalam beberapa bulan terakhir untuk mengevaluasi potensi kolaborasi.
Seperti dilansir dari laman Engadget (23/6), selain akuisisi, Apple juga membahas opsi kerja sama tanpa harus mengakuisisi Perplexity secara penuh. Intinya, Apple ingin mengintegrasikan teknologi Perplexity ke dalam platform pencarian AI-nya, baik sebagai mesin pencari alternatif di Safari maupun untuk memperkuat kemampuan Siri sebagai asisten virtual yang lebih cerdas.
Integrasi ini diharapkan dapat mempercepat pengembangan fitur-fitur AI yang selama ini tertunda, seperti Siri dengan kemampuan pemahaman konteks dan personalisasi yang lebih tinggi.
Eddy Cue, dalam sidang kasus antitrust Google, mengungkapkan bahwa Apple sempat membahas kemungkinan integrasi Perplexity ke dalam Safari. Hal ini menjadi penting karena selama ini Google menjadi mesin pencari default di iPhone, dengan Apple menerima miliaran dolar setiap tahun dari kemitraan tersebut. Namun, Cue menegaskan belum ada rencana definitif terkait akuisisi atau integrasi Perplexity ke dalam produk Apple.
Jika regulator memutuskan Apple harus mengakhiri kemitraan dengan Google, akuisisi terhadap Perplexity akan menjadi solusi strategis bagi Apple. Selain memperoleh teknologi pencarian AI yang siap pakai, Apple juga bisa mendapatkan talenta AI yang dibutuhkan untuk mengejar ketertinggalan dari Google, Microsoft, dan OpenAI. Perang merekrut talenta AI pun semakin sengit, dengan Apple bahkan bersaing dengan Meta untuk mendapatkan pendiri Safe Superintelligence Inc., Daniel Gross.
Apple memang membutuhkan suntikan talenta dan teknologi baru di bidang AI. Buktinya, Apple sempat menunda peluncuran Siri yang lebih cerdas, yang seharusnya menjadi inti dari Apple Intelligence. Penundaan ini terjadi akibat tantangan teknis dan kebutuhan akan fitur AI yang benar-benar matang sebelum dirilis ke publik.
Dengan langkah ini, Apple berusaha memastikan posisinya tetap kuat di tengah persaingan teknologi AI yang semakin ketat. Integrasi atau akuisisi Perplexity bukan hanya soal memperkuat mesin pencari, tetapi juga tentang membangun ekosistem AI yang inovatif, cerdas, dan relevan bagi pengguna di seluruh dunia. Langkah ini juga menandai era baru di mana AI search bukan lagi milik Google semata, melainkan menjadi ajang pertarungan para raksasa teknologi global.