Chrome pastikan akan blok iklan menyebalkan

Mulai 15 Februari 2018, Google akan menghentikan penayangan iklan yang dianggap mengganggu dan tidak sesuai dengan situs yang bersangkutan. Mereka sebenarnya sudah mengumumkan rencana ini pada Juni 2017 lalu. Waktu itu, Google menjelaskan, akan menghentikan penayangan semua jenis iklan di situs-situs tertentu. Ini termasuk iklan yang bekerjasama dengan Google.

Setiap iklan yang tayang haruslah memenuhi kriteria dari Coalition for Better Ads. Google sendiri tergabung dalam koalisi tersebut. Jadi, mulai tahun depan, Google akan sangat memilah iklan yang layak tayang. Hal ini meliputi iklan berjenis pop-up, video otomatis, iklan dengan durasi waktu tertentu, ukuran iklan yang terlalu besar dan masih banyak lagi.

Dari hasil survei yang diumumkan Google pada Juni 2017 lalu, 69 persen pengguna memasang Ad Blocker. Alasannya karena terganggu dengan iklan di halaman situs tertentu. Google kini menyadari bahwa sebenarnya pengguna tidak membenci iklan. Hanya iklan yang mengganggu saja yang mereka benci. Contohnya, 85 persen pengguna mobile, mengaku menemukan iklan tertambat di bawah layar smartphone. Akibatnya, tiap kali mereka menggulirkan layar ke bawah, iklan itu tetap ikut.

Tipe-tipe  iklan yang mengganggu ini antara lain, iklan yang menginterupsi pengguna. Artinya, ada iklan yang muncul selama sepuluh detik di halaman utama sebuah situs, sebelum pengguna membaca artikel yang ingin dibaca. 74 persen pengguna mobile menemukan iklan mengganggu macam ini. Biasanya iklan ini berbentuk Pop-up.

Iklan yang merusak konsentrasi seperti memunculkan audio secara otomatis juga sangat mengganggu. Pengalaman iklan audio maupun video otomatis di dalam situs ini sangat mengganggu pengguna, baik di desktop maupun ponsel pintar.

Langkah Google untuk memblok iklan macam ini cukup menggembirakan, karena tidak semua orang tertarik dan peduli dengan iklan yang ditayangkan. Apalagi iklan yang selalu muncul menutupi konten yang ingin dilihat, hal ini tentu akan memakan waktu dan kuota.