China keberatan atas pembatasan ekspor semikonduktor Belanda
Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan yang mendesak Belanda untuk tidak menghalangi kerja sama bilateral dalam industri semikonduktor.
Kedutaan Besar China di Belanda sangat keberatan dengan peraturan yang baru diberlakukan terkait pembatasan ekspor semikonduktor, dengan menyatakan bahwa peraturan tersebut mengeksploitasi langkah-langkah kontrol ekspor dan bertentangan dengan prinsip perdagangan bebas dan peraturan perdagangan internasional.
Dilansir dari Gizmochina (4/7), pemerintah Belanda mengeluarkan perintah menteri yang membatasi ekspor peralatan semikonduktor canggih tertentu, yang diyakini secara luas menargetkan China karena tekanan dari Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, Kementerian Perdagangan China mengeluarkan pernyataan yang mendesak Belanda untuk tidak menghalangi kerja sama bilateral dalam industri semikonduktor dan menahan diri dari penyalahgunaan kontrol ekspor.
Menanggapi pembatasan yang baru diberlakukan pada ekspor peralatan semikonduktor oleh pemerintah Belanda, Kedutaan Besar China di Belanda telah meminta untuk segera mengoreksi apa yang dianggapnya sebagai praktik yang salah. Kedutaan itu mendesak Belanda untuk mempertimbangkan pemeliharaan aturan perdagangan internasional dan keadaan keseluruhan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Belanda.
Selain itu, kedutaan China menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan pihak Belanda untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dan mempromosikan pembangunan yang sehat dari hubungan ekonomi dan perdagangan bilateral.
Pernyataan yang dibuat sebagai tanggapan atas pertanyaan media tersebut menyoroti komunikasi yang sering dan beragam antara kedua negara mengenai masalah ini. Pemerintah China menekankan pentingnya dialog terbuka dan kerja sama di sektor semikonduktor.
Keputusan pemerintah Belanda untuk memberlakukan pembatasan baru pada ekspor peralatan semikonduktor tertentu selaras dengan upaya pimpinan A.S. untuk membatasi pasokan komponen berteknologi tinggi ke China.
Langkah tersebut kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara China dan negara-negara Barat, karena industri semikonduktor global memainkan peran penting di berbagai sektor, termasuk industri pertahanan, elektronik, dan otomotif. Pembatasan ekspor peralatan semikonduktor dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan teknologi dan hubungan perdagangan internasional.
Tanggapan dari Kedutaan Besar China menekankan pentingnya mempertahankan praktik perdagangan yang adil dan terbuka sambil mendesak Belanda untuk mempertimbangkan kembali dampak pembatasan tersebut terhadap kerja sama bilateral.
Perkembangan tersebut terjadi di tengah gesekan geopolitik dan ekonomi yang sedang berlangsung antara China dan beberapa negara Barat, khususnya Amerika Serikat. Kontrol dan pengaturan teknologi canggih, termasuk semikonduktor, telah menjadi poin utama perdebatan dalam dinamika ini.









