Canon ingin kolaborasi dengan pabrikan ponsel untuk teknologi kamera

Canon dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk menjalin kerja sama dengan produsen ponsel untuk beradaptasi dengan lanskap pasar yang terus berkembang. Kecenderungan kemitraan antara merek ponsel dan perusahaan kamera profesional telah mendapatkan momentum, menawarkan platform untuk pertukaran keahlian pencitraan dan optik, sekaligus meningkatkan nilai merek bagi kedua pihak yang terlibat.

Misalnya, kemitraan antara vivo dan Zeiss, OPPO dan Hasselblad, serta Xiaomi dan Leica telah memberikan hasil yang positif. Canon tampaknya tertarik untuk menjelajahi jalan ini juga.

Dilansir dari Gizmochina (19/5), Hiroki Ozawa, Ketua Canon Tiongkok, mengakui meningkatnya gelombang kolaborasi antara produsen ponsel dan kamera. Dia mengungkapkan bahwa Canon telah secara aktif meneliti bidang ini, tetapi waktu tindakan potensial mereka masih dalam pertimbangan dan pengambilan keputusan. Menyadari tren industri yang sedang berlangsung, Canon bertujuan untuk membuat penilaian independen yang selaras dengan tuntutan pasar saat ini.

Di sisi lain, ia mengakui bahwa kamera DSLR memang mahal, menelan biaya puluhan ribu yuan, dia yakin bahwa nilai yang diperoleh dari memiliki kamera semacam itu dan keterikatan emosional yang terkait dengannya jauh lebih besar daripada investasi awal.

Menurut Ozawa, kamera DSLR disukai konsumen karena cost-performance ratio-nya yang tinggi. Foto yang diambil dengan kamera ini dan nilai sentimental yang dimilikinya membenarkan biaya pembeliannya di mata pembeli.

Kolaborasi potensial Canon dengan produsen ponsel menunjukkan pendekatan proaktif mereka untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah. Dengan memanfaatkan keahlian mereka dan menyelaraskannya dengan merek ponsel, Canon bertujuan untuk menawarkan kepada konsumen kemampuan dan pengalaman pencitraan yang lebih baik sambil tetap kompetitif di dunia yang semakin saling terhubung.