Bytedance diketahui kembangkan aplikasi mirip Clubhouse

Hingga kuartal pertama 2021, mungkin diperkirakan akan ada selusin aplikasi baru mirip Clubhouse dan akan didominasi oleh Tiongkok. Setelah menjadi tren baru dalam berkomunikasi di media sosial, raksasa teknologi kini saling mengejar ketertinggalan berupaya membuat aplikasi dengan fitur audio seperti Clubhouse, terlebih perusahaan asal Tiongkok karena larangan aplikasi di negara tersebut. 

Belum lama, Xiaomi dikabarkan sudah meluncurkan kembali MiTalk yang didesain ulang sebagai media sosial berbasis audio. Kini, laporan baru menyebutkan raksasa teknologi pemilik TikTok, Bytedance sudah melewati tahap lanjutan dalam pengembangan aplikasi obrolan audio seperti dilaporkan Gizmochina (5/5). Aplikasi buatan Bytedance ini akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan Clubhouse setelah dilarang pada Februari di Tiongkok. 

Pertimbangan sensor akan menjadi bagian penting dari aplikasi pesan berbasis audio di Tiongkok. Hal ini karena, politik dan beberapa area lainnya akan berada di luar batas. 

Selain Bytedance, pelopor di Tiongkok termasuk aplikasi Zhiya Lizhi dan MiTalk Xiaomi telah mengalami beberapa pengembangan ulang. Perusahaan mengubah aplikasi tersebut menjadi sebuah platform khusus undangan dengan kapasitas penyimpanan yang ditingkatkan. Namun pada tahap awal penggunaan, Zhiya harus menghadapi teguran keras dari pemerintah sendiri karena kemungkinan didapati obrolan hal sensitif. 

Dan kini, aplikasi menerapkan protokol untuk mengidentifikasi semua pengguna dan bahkan mendengarkan percakapan di ruangan untuk menghapus konten yang menyinggung. Memang, salah satu kekurangan dari aplikasi berbasis audio adalah rentan terjadi pelanggaran verbal, maka dari itu aplikasi semacam Clubhouse ini masih menjadi perdebatan di beberapa negara.