Bantu percepat transformasi pendidikan, Lenovo hadirkan EdVision

Lenovo hari ini meluncurkan program baru di dunia pendidikan yakni Lenovo EdVision. Melalui program ini, Lenovo berharap dapat mempercepat transformasi digital di dunia pendidikan, terutama selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilakukan. 

Dalam paparannya, Budi Janto, General Manager Lenovo Indonesia mengungkapkan bahwa di pendidikan global, sistem pembelajaran jarak jauh ini menghadapi tantangannya sendiri. Setidaknya 77% siswa merasa kesulitan belajar dari rumah karena proses pembelajaran yang kurang engaging. Sementara 60% pengajar dari seluruh dunia menyatakan belum siap dengan proses ini. Perlu diingat juga adanya peningkatan ancaman keamanan siber pasca konektivitas antar perangkat semakin meningkat.

“Siswa selama ini sudah terbantu dengan banyaknya EdTech startup. Selain siswa, guru juga perlu platform terkait ketrampilan digital yang dapat membantu pembelajaran jarak jauh lebih efektif. Kami melihat adanya peluang untuk meningkatkan kualifikasi pengajar dan kualitas pendidikan di Indonesia. Lenovo EdVision akan memudahkan PJJ di Indonesia,” kata Budi Janto. 

Lenovo bekerja sama dengan Microsoft untuk meluncurkan inisiatif ini. Dalam program ini, keduanya menawarkan akses gratis ke platform online yang dapat mendukung perjalanan transformasi pendidikan, serta akses pelengkap ke solusi teknologi pendidikan baru. Tidak hanya itu, institusi pendidikan akan mempromosikan dan mendorong adopsi teknologi di ranah pendidikan secara luas. Seluruh institusi pendidikan yang bergabung dalam program ini akan memiliki akses pembelajaran dan menambahkan mafaat lain, di antaranya kesempatan untuk menghadiri Lenovo EdVision Summit. 

“Pendidikan teknologi sangat penting untuk mempersiapkan karir siswa serta ekonomi Indonesia di masa depan. Saat ini, siswa di sekolah akan memasuki dunia karir yang belum terbayangkan, artinya struktur dasar pendidikan juga akan berubah. Lenovo memahami tantangan yang dihadapi sekolah dalam mentransformasi pendidikan, dan menerapkan model pengajaran, pembelajaran, serta kolaborasi baru, sembari mengelola biaya, efisiensi, dan keamanan,” kata Budi Janto.

Inisiatif ini pun disambut baik oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nunuk Suryani, Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa program ini memiliki kesamaan visi dengan Kemendikbud. Ia sendiri berharap kalau program ini dapat membantu meningkatkan potensi guru melalui berbagai pelatihan di dalamnya. 

Tidak tanggung-tanggung, Lenovo menargetkan semua pengajar dan institusi pendidikan untuk bergabung dalam program ini. Untuk itu, Budi Janto mengajak setiap praktisi pendidikan dan institusi agar mendaftarkan diri mereka melalui website resmi Lenovo Indonesia. 

“Microsoft dan Lenovo bermitra untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang dipersonalisasi melalui teknologi yang mudah dikelola, serta diciptakan untuk ruang kelas dan pendidikan masa sekarang dan mendatang. Pembelajaran yang dipersonalisasi dapat memaksimalkan kesuksesan siswa dalam proses pembelajaran sekaligus mempersiapkan siswa untuk pekerjaan masa depan yang berkembang dengan cepat. Dengan perangkat Windows 10 yang terjangkau dan mudah didapat, ditambah solusi Microsoft 365 for Education, kami dapat mendorong potensi perkembangan siswa yang tak terbatas,” kata Benny Kusuma, Education Lead Microsoft Indonesia.

Inisiatif pendidikan bukan kali ini saja dilakukan oleh Lenovo. Perusahaan ini pernah menyumbangkan perangkat komputer untuk sekolah yang membutuhkan. Tidak hanya itu, Lenovo diketahui juga membantu perbaikan sekolah yang mengalami bencana alam serta pelatihan komputer bagi guru dan siswa untuk meningkatkan literasi digital.