AS tekan Eropa untuk tidak gunakan jaringan 5G milik Huawei

Setelah Inggris menyingkirkan Huawei dari infrastruktur 5G mereka dan memerintahkan perusahaan-perusahaan di negara tersebut untuk tidak menggunakan perangkat Huawei dari jaringannya yang ada pada tahun 2027, Amerika Serikat kini memperbarui upayanya untuk menekan Eropa agar menyingkirkan Huawei.

Wakil menteri luar negeri untuk urusan ekonomi, Keith Keach, telah memperingatkan Jerman dan Italia bahwa Huawei adalah “perpanjangan tangan negara pengawas dan alat untuk pelanggaran hak asasi manusia”. Namun, baik Keith Krach maupun Amerika Serikat tidak memberikan bukti apa pun terkait klaim mereka.

Dia juga merekomendasikan Nokia yang berbasis di Finlandia dan Ericsson yang berbasis di Swedia untuk pengembangan infrastruktur 5G di Eropa, menambahkan bahwa keduanya adalah satu-satunya perusahaan yang harus dipilih oleh pemerintah Eropa. Dia mengatakan pula bahwa keterlibatan perusahaan dalam jaringan seluler 5G Eropa akan membahayakan aliansi NATO.

Dilansir dari Gizmochina (10/1), Jerman dan Italia sedang dalam diskusi mengenai apakah akan mengizinkan raksasa telekomunikasi asal Tiongkok itu untuk berpatisipasi dalam membangun jaringan 5G di negara mereka. Perkembangan ini terjadi setelah Inggris dan Perancis melarang Huawei, tunduk pada tekanan dari AS.

Pemerintah AS telah menjatuhkan beberapa sanksi pada Huawei, sehingga hampir tidak mungkin bagi perusahaan tersebut untuk bertahan di pasar ponsel premium. AS juga berusaha menutupnya dari pasar 5G dengan memaksa pemasok agar mencari lisensi untuk melakukan bisnis dengan Huawei.