Apple lengser ke posisi empat pangsa pasar smartphone global
Laporan Gartner mengungkapkan bahwa Apple harus turun ke posisi keempat pangsa pasar smartphone global. Posisi ketiga kini ditempati Xiaomi.
Apple dilaporkan mengalami penurunan pangsa pasar smartphone global di kuartal ketiga tahun ini. Hal ini terjadi lantaran pandemi yang kabarnya memperlambat Apple. Dengan begini, Apple lengser ke urutan keempat pangsa pasar smartphone global.
Laporan Gartner menyebutkan kalau Apple sudah mengapalkan 40,6 juta perangkat iPhone di kuartal lalu selama akhir September. Dengan begitu, Apple berhasil mendapatkan 11,1 persen pangsa pasar ponsel global. Pertumbuhan tahun ke tahun yang hanya 0,6 persen akhirnya menempatkan Apple di posisi keempat.
Dilansir dari AppleInsider (1/12), posisi Apple disalip oleh Xiaomi. Perusahaan asal Tiongkok ini dilaporkan berhasil mengapalkan 44.4 juta perangkat dan memperoleh 12,1 persen pangsa pasar smartphone global. Perusahaan ini berhasil mengalami peningkatan cukup masif, yakni sebesar 34.9 persen.
Di posisi pertama, ada Samsung dengan perolehan pangsa pasar sebesar 22%. Jumlah ini dua kali lipat dari pangsa pasar Apple. Samsung berhasil mengirimkan 80,8 juta perangkat selama kuartal ketiga. Posisi ini diikuti oleh Huawei di urutan kedua. Meski masih terhimpit pembatasan dari AS, Huawei sukses mempertahankan posisinya selama beberapa kuartal ini.
Huawei berhasil mengapalkan 51,8 juta perangkat selama kuartal tiga. Dengan pertumbuhan sebesar 21,3 persen, perusahaan ini berhasil mengamankan 14.1 persen pangsa pasar smartphone global.
OPPO berada di posisi kelima dengan pangsa pasar 8,2 persen. Perusahaan Tiongkok ini telah mengapalkan sebanyak 29,9 juta perangkatnya selama kuartal ketiga.
Meski begitu, Gartner mencatat adanya penurunan penjualan smartphone secara global sebesar 5,7 persen dari tahun ke tahun.
"Konsumen membatasi pengeluaran mereka ketika situasi lockdown meningkat. Penjualan smartphone global mulai mengalami pertumbuhan secara moderat dari kuartal kedua 2020 ke kuartal ketiga. Hal ini karena adanya permintaan yang tertunda di kuartal sebelumnya." kata Anshul Gupta, peneliti senior di Gartner.
