Apple akan pindah produksi iPhone dari Tiongkok ke India
Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah besar untuk memindahkan seluruh produksi iPhone yang ditujukan ke pasar Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok ke India

Apple dikabarkan sedang mempertimbangkan langkah besar untuk memindahkan seluruh produksi iPhone yang ditujukan ke pasar Amerika Serikat (AS) dari Tiongkok ke India. Langkah ini merupakan bagian dari strategi diversifikasi rantai pasokan perusahaan, mengurangi ketergantungan pada Tiongkok di tengah ketegangan geopolitik dan gangguan global seperti pandemi Covid-19.
Berdasarkan laporan Bloomberg dan sumber industri, Apple telah meningkatkan kapasitas produksi di India secara signifikan dalam dua tahun terakhir. Saat ini, sekitar 14% iPhone yang dijual global diproduksi di India, dengan target mencapai 25% pada 2025. Namun, rencana terbaru ini lebih spesifik: memfokuskan produksi untuk pasar AS sepenuhnya di India.
Pemerintah India disebut menawarkan insentif menarik melalui program Production-Linked Incentive (PLI), yang mendorong perusahaan teknologi membangun pabrik di negara tersebut. Selain biaya tenaga kerja yang kompetitif, India juga dipandang sebagai pasar potensial dengan pertumbuhan pengguna iPhone yang pesat.
Meski ambisius, proses relokasi ini tidak tanpa hambatan. Tiongkok selama puluhan tahun menjadi pusat manufaktur Apple berkat infrastruktur mumpuni, efisiensi logistik, dan keahlian tenaga kerja. Sementara itu, India masih perlu meningkatkan kualitas kontrol produksi dan mengurangi biaya logistik.
Namun, Apple tampak serius menanggapi tantangan ini. Perusahaan telah bermitra dengan Tata Group untuk membangun pabrik di Tamil Nadu, yang diperkirakan mulai beroperasi penuh pada 2026. Pabrik ini akan memproduksi komponen hingga perakitan akhir iPhone model terbaru. Seorang sumber anonim menyebut, "Apple ingin memastikan 100% produksi untuk AS berasal dari India dalam 3-4 tahun mendatang."
Jika rencana ini terwujud, India akan menjadi hub strategis bagi Apple, bukan hanya untuk pasar domestik tetapi juga ekspor. Langkah ini juga dapat memicu persaingan dengan Vietnam, yang saat ini menjadi basis produksi alternatif utama untuk perangkat seperti iPad dan AirPods.
Di sisi lain, Tiongkok mungkin kehilangan pendapatan signifikan dari sektor manufaktur teknologi. Namun, analis seperti Ming-Chi Kuo menilai Tiongkok tetap menjadi produsen utama untuk pasar Eropa dan Asia, setidaknya dalam dekade mendatang.
Pemerintah India menyambut positif langkah Apple. Menteri Perdagangan India, Piyush Goyal, menyatakan, "Ini adalah bukti kepercayaan global terhadap kemampuan India dalam manufaktur berteknologi tinggi." Sementara itu, AS diduga mendukung relokasi ini untuk mengurangi risiko gangguan pasokan.
Bagi konsumen, perpindahan produksi ke India tidak akan langsung memengaruhi harga atau kualitas iPhone. Namun, diversifikasi ini diharapkan membuat pasokan lebih stabil, terutama selama krisis global.
Keputusan Apple untuk memindahkan produksi iPhone AS ke India mencerminkan perubahan besar dalam peta manufaktur global. Jika berhasil, langkah ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan teknologi lain untuk mengikuti jejak serupa. Sementara itu, India berpeluang menjadi "Tiongkok baru" dalam era industri 4.0.