Pengiriman monitor global Q2 2022 naik, sebelum diprediksi terjun payung
Meski tumbuh 2,7% pada Q2 2022, namun analis meyakini pertumbuhan pengiriman monitor kemungkinan tidak akan bertahan lama.
Laporan baru dari International Data Corporation (IDC) menunjukkan pertumnbuhan Q2 2022 sebesar 2,7% dalam pengiriman monitor secara global dibandingkan Q2 2021. Angka tersebut kontras dengan turunnya permintaan saat ini untuk PC dan komponen komputer lainnya.
Di pasar negara berkembang di luar Tiongkok dan Rusia, pertumbuhan melebihi 16%. Ini memberikan kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan global. Adapun, HP adalah yang paling diuntungkan karena mengalami peningkatan pengiriman sebesar 30,3% dari tahun ke tahun. Sementara itu, Dell mempertahankan pangsa pasar dengan 22,6%.
Namun, analis meyakini pertumbuhan pengiriman monitor kemungkinan tidak akan bertahan lama. Dilansir dari TechSpot (28/9), komponen seperti kartu grafis dan SSD mulai menunjukkan penurunan permintaan dan harga yang akan memasuki Q3 dan Q4.
Pengiriman monitor secara global untuk keseluruhan 2022 diprediksi turun 3,1% dibandingkan tahun lalu, dan 4,1% lagi pada 2023. Sebagian besar penurunan akan datang dari Tiongkok, pasar kedua untuk monitor.
Meski demikian, keterpurukan tersebut diyakini akan pulih secara bertahap pada 2024 mendatang. Transisi model bekerja hibrida dapat menstabilkan pasar pada akhir 2023, hingga akhirnya terjadi pemulihan kecil pada 2024.
Awal bulan ini, pengecer Newegg dilaporkan membundel monitor gaming dengan kartu grafis karena putus asa untuk mengosongkan stok GPU sebelum produk baru seperti Ada Lovelace Nvidia, RDNA3 AMD, dan Arc Alchemist Intel tiba. Ini adalah salah satu bukti penurunan pasar GPU memengaruhi pengiriman monitor.
Jika monitor pada akhirnya menghadapi tekanan harga yang juga menimpa GPU dan SSD saat ini, ini akan menjadi satu faktor lainnya yang menjadikan akhir 2022 waktu yang tepat untuk membangun atau meningkatkan PC, bersama dengan sejumlah CPU baru yang akan segera diluncurkan.
Namun, faktor-faktor seperti persaingan produk dan kemungkinan resesi ekonomi makro yang membayangi membuat proyeksi harga untuk tahun 2023 menjadi menantang pada tahap ini.
