AMD hentikan penjualan chip ke Rusia, ini dampaknya
Meskipun persentase impor chip oleh Rusia dari Tiongkok lebih besar, namun blokade chip dari AS diperkirakan akan berdampak signifikan pada ekonomi Rusia.
AMD menjadi perusahaan selanjutnya yang menghentikan penjualan ke Rusia, menyusul invasi Ukraina. Perusahaan mengumumkan semikonduktor yang dijual ke Rusia dan negara tetangga Belarusia dihentikan dalam upaya mematuhi sanksi AS dan negara lainnya terhadap Rusia.
“Berdasarkan sanksi yang diberikan kepada Rusia oleh Amerika Serikat dan negara-negara lain, saat ini AMD menangguhkan penjualan dan distribusi produk kami ke Rusia dan Belarusia,” kata perwakilan AMD kepada PC World yang dilansir Tek.id dari Digital Trends (4/3). “Semua produk AMD dan produk yang kami dukung (PC, dll.) di Rusia dan Belarusia.”
Untuk diketahui, Departemen Perdagangan AS pada 24 Februari mengeluarkan persyaratan yang membatasi ekspor mikroelektronika dan komponen lainnya. Ini mengikuti sanksi AS yang dikeluarkan oleh Gedung Putih sebagai hukuman Rusia atas invasi ke Ukraina.
Sejak itu, perusahaan semikonduktor mulai menghentikan penjualan dan pengiriman chip, termasuk TSMC yang mengumumkan telah menangguhkan semua pengiriman ke Rusia, menurut laporan Washington Post pada 25 Februari. Selain menghentikan penjualan ke Rusia, TSMC juga menyatakan akan menangguhkan penjualan kepada pihak ketiga yang akan memasok semikonduktor ke Rusia.
Di samping itu, Rusia mengamankan sekitar 70% pasokan chipnya dari Tiongkok dan hanya 30% yang diimpor dari sumber lain, menurut Fortune. Namun, meskipun persentasenya kecil, blokade chip diperkirakan akan berdampak signifikan pada ekonomi Rusia.
Sebab, chip yang menggunakan teknologi semikonduktor yang dikembangkan AS lebih maju daripada rekan-rekan Tiongkok mereka, dan menurut Fortune, beberapa ahli percaya bahwa chip Tiongkok tidak akan cukup baik untuk menggerakkan rudal Rusia.
