sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Rabu, 31 Okt 2018 17:06 WIB

Alasan Google Pixel 3 hanya menggunakan satu kamera belakang

Meski hanya menggunakan satu kamera belakang, baik Google Pixel 3 dan Pixel 3 XL mampu menghasilkan foto bokeh. Selain itu, smartphone ini memiliki zoom digital berkualitas mirip optikal.

Alasan Google Pixel 3 hanya menggunakan satu kamera belakang
Source: Pexels

Pada 9 Oktober lalu, Google mengumumkan smartphone Pixel 3 dan Pixel 3 XL. Perbedaan kedua smartphone flagship tersebut hanya terletak pada ukuran layarnya, yang mana Pixel 3 mengusung layar 5,5 inci sedangkan Pixel 3 XL memiliki rentang 6,3 inci. Selebihnya, dua smartphone yang bersistem operasi Android 9.0, Pie, tersebut memiliki jeroan yang sama.

Seperti kebanyakan smartphone flagship saat ini, Pixel 3 juga mengunggulkan performa kamera. Tetapi bedanya adalah Pixel 3 tidak menggunakan konfigurasi kamera lebih dari satu. Sebagai catatan, iPhone Xs Max menggunakan dua kamera belakang yang berguna untuk menghadirkan efek bokeh layaknya menggunakan kamera DSLR atau mirrorless dengan aperture besar. Ada lagi Huawei P20 Pro yang menggunakan tiga kamera belakang. Dua untuk menghadirkan depth-of-field (DoF) sempit ketika ingin berfokus pada suatu subjek, dan satu kamera lagi memiliki sensor monokrom demi memberikan warna natural ketika digabungkan dengan dua kamera lainnya.

Google yakin meski Pixel 3 hanya memiliki satu kamera belakang, smartphone ini menjanjikan kualitas hasil foto yang unggul. Memang, kamera belakang smartphone ini dilengkapi dengan aperture f/1.8. Ukuran aperture tersebut termasuk besar, tetapi memotret menggunakan smartphone dengan aperture tersebut tidak menghasilkan bokeh yang sama seperti layaknya memotret menggunakan kamera DSLR atau mirrorless yang punya besaran aperture sama. Hal ini disebabkan oleh perbedaan ukuran focal length, sensor, dan lensa yang jauh berbeda.

Keunggulan satu kamera dibandingkan konfigurasi kamera lebih dari satu adalah tidak ada batas minimal signifikan ketika ingin memotret subjek dengan efek bokeh. Jarak yang diperlukan smartphone berkamera ganda demi mendapatkan hasil efek bokeh yang optimal adalah sekitar 2 meter. Jika kurang dari angka tersebut, hasil efek bokeh yang diberikan akan tidak beraturan.

Meski tidak memiliki kamera belakang ganda, Pixel 3 mampu menghasilkan efek bokeh seperti smartphone flagship berkonfigurasi kamera ganda. Google menjelaskan Pixel 3 memanfaatkan “spilt pixels” untuk mengkreasi latar belakang (background) bokeh. Teknologi ini mampu mendeteksi subjek secara pintar sembari mempertahankan efek bokeh background.

Pada kamera lain, konfigurasi kamera ganda juga dapat digunakan sebagai zoom optik, yang mana salah satunya memiliki lensa telefoto sehingga dianggap sebagai zoom optik ketika menggunakannya. Nah, dalam kasus Pixel 3, smartphone ini mau tidak mau harus melakukan secara digital ketika melakukan zoom. Seperti yang diketahui, melakukan zoom digital dapat menurunkan ketajaman dan bisa-bisa menghasilkan gangguan noise ketika melakukannya di kondisi cahaya minim.

Untuk menanggulangi masalah tersebut, Google melengkapi Pixel 3 (dan tentu saja Pixel 3 XL) dengan teknologi bernama Super Res Zoom. Dalam blog reminya, Google menyatakan teknologi ini berbeda dibandingkan dengan teknik zoom digital sebelumnya yang pernah ada. Ketimbang memotong (crop) gambar ketika melakukan zoom digital, Google menggabungkan beberapa frame langsung ke gambar beresolusi yang lebih tinggi. Cara ini diklaim menghasilkan detil yang sangat signifikan sehingga hampir mirip dengan zoom 2x pada kamera smartphone lain.

Teknologi Super Res Zoom juga berarti jika Anda melakukan zoom sebelum memotret, hasilnya akan memiliki detil lebih banyak dibandingkan melakukan cropping sesudahnya.

Meski satu frame tidak memberikan informasi yang cukup untuk mengisi warna yang hilang, Google menyatakan Pixel 3 dapat mendapatkan beberapa informasi yang hilang dari beberapa gambar yang diambil secara berurutan. Proses memotret dan menggabungkan beberapa foto secara sekuensial dikenal sebagai teknik fotografi burst.

Google menanamkan algoritma HDR+ yang mampu menggunakan informasi dari beberapa frame untuk membuat hasil foto smartphone berkualitas layaknya menggunakan sensor besar. Sebagai informasi, Pixel 3 menggunakan ukuran sensor 1/2,55 inci. Sangat kecil dibandingkan dengan sensor kamera poket, apalagi mirrorless.

Google mengatakan mereka masih menggunakan teknologi Rapid and Accurate Image Super-Resolution (RAISR) untuk meningkatkan kualitas visual gambar, tetapi kebanyakan resolusi yang ditingkatkan mengandalkan Super Res Zoom dengan memanfaatkan pendekatan multi-frame.

Saya pribadi memang sangat jarang menggunakan zoom digital ketika memotret menggunakan kamera. Alasannya adalah, ya, yang telah dijelaskan di atas tadi. Tetapi setelah mengetahui teknologi di balik kamera seri Pixel 3 mungkin saya akan menggunakan zoom digital setelah memiliki smartphone andalan Google tersebut. Amin!

Share
×
tekid
back to top