72 persen pengguna smartphone ingin beralih ke kamera mirrorless

Baru-baru ini KeyPoint Intelligent - InfoTrends merilis sebuah studi pasar Digital Interchangeable Lens Camera (DILC) 2018, di AS. Penelitian tersebut dimulai dengan pasar kamera digital single lens reflex (DSLR) yang sekarang telah berkembang menjadi dua segmen: kamera DSLR dan kamera mirrorless.

KeyPoint Intelligent mengungkapkan 72 persen konsumen yang belum memiliki kamera mirrorless pada tahun depan, saat ini tidak memiliki kamera tersebut. Jadi bukan untuk membeli kamera untuk melengkapi yang sudah ada. Dilansir dari DP Review (8/10), studi ini mengatakan sebagian besar pembeli adalah yang baru pertama kali melakukan lompatan dari smartphone dan kamera saku; dengan 33 persen pengguna smartphone dan 42 persen pengguna kamera saku mengatakan mereka mempertimbangkan kamera mirrorless.

Studi ini juga mengumumkan bahwa 30 persen dari semua pemilik kamera atau smartphone berencana untuk mengambil fotografi lebih serius dalam lima tahun ke depan. Dari 30 persen tersebut, sebagian besar berencana menjadi fotografer kasual atau yang lebih serius.

Mereka juga mengatakan studi itu dirancang untuk melengkapi perusahaan yang tertarik dengan pasar kamera DILC dengan informasi perencanaan bisnis yang penting. Dengan demikian, seluruh studi tersedia untuk dibeli, tetapi tidak murah. Penelitian ini memakan biaya USD20.000 atau kesikta Rp306 juta dan mencakup presentasi PDF 150 slide, sejumlah spanduk dan tabulasi kamera demografi dan digital, serta tabel Excel.

Mungkin kamera mirrorless lebih dipilih karena memiliki bodi yang lebih ramping ketimbang kamera DSLR. Hal ini dikarenakan mirrorless tidak memiliki cermin untuk memantulkan ke viewfinder optik. Sebagai perbandingan, kamera mirrorless full-frame memiliki ukuran bodi yang sama dibandingkan dengan kamera DSLR dengan sensor APS-C.