Ini 5 hal yang harus dihindari agar baterai smartphone tahan lama
Pada kesempatan kali ini, tim Tek.id akan memberikan informasi mengenai apa hal yang harus kalian hindari jika ingin masa pakai baterai smartphone dalam waktu yang lama.
Saat ini, para vendor smartphone menyematkan baterai yang besar di smartphone mereka. Hal ini dikarenakan para pengguna semakin membutuhkan smartphone yang dapat bertahan seharian.
Tapi, seperti diketahui, smartphone saat ini menggunakan baterai berbahan dasar Lithium. Baterai ini memiliki banyak keunggulan, seperti energi penyimpanan yang besar, efisiensi tinggi, dapat digunakan kembali, dan lainnya.
Namun, baterai jenis ini memiliki tendensi untuk “meledak” jika diperlakukan dengan tidak benar. Nah pada kesempatan kali ini, tim Tek.id telah merangkum cara terbaik untuk menjaga keamanan baterai Lithium-ion Anda dari berbagai sumber.
Hindari perangkat terjatuh dari ketinggian
Salah satu hal yang sebisa mungkin dihindari adalah menjatuhkan perangkat kalian dari ketinggian. Selain memiliki potensi untuk merusak layar, baterai yang ada di dalam smartphone juga akan mengalami sedikit kejutan.
Soalnya, baterai lithium-ion dapat menjadi panas dalam waktu singkat saat terjadi benturan, yang membuat baterai dapat menggelembung bahkan sampai meledak. Jadi, gunakan pelindung smartphone dengan bahan karet tebal untuk melindungi smartphone kalian secara keseluruhan.
Hindari mengisi daya di tegangan tak stabil
Jika kalian tinggal di wilayah dengan listrik tak stabil, kalian juga memiliki resiko untuk merusak baterai smartphone kalian. Meski saat ini kepala charger smartphone semakin pintar, jika ada tegangan yang terlalu besar dapat merusak baterai.
Jika kalian mengisi daya perangkat dalam situasi seperti itu, kalian berpotensi membahayakan baterai di perangkat kalian. Pengisian dan pengosongan baterai lithium ponsel sebenarnya adalah reaksi kimia.
Saat mengisi daya, atom lithium dari elektroda positif kehilangan satu elektron dan menjadi negatif. Kebalikannya adalah kasus saat pemakaian. Namun, jika arus pengisian tinggi, laju elektroda positif kehilangan elektron menjadi terlalu cepat. Hal tersebut menyebabkan gangguan internal yang dapat merusak baterai smartphone.
Hindari mengisi daya dalam waktu yang lama
Mengisi daya saat kita tidur memang sudah menjadi kebiasaan lama para pengguna smartphone. Hal ini wajar bagi perangkat ponsel satu dekade lalu, yang memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengisi daya.
Tapi, kebiasaan ini untuk smartphone berbaterai Li-Ion adalah sebuah hal yang buruk. Pengisian daya berlebih dalam jangka waktu yang banyak akan memperburuk produksi gas baterai.
Hal ini akan meningkatkan tekanan internal baterai dan menyebabkan pembengkakan. Tentunya, begitu baterai smartphone membengkak, kemungkinan besar performanya tidak akan tetap sama.
Meski saat ini smartphone terbaru hadir dengan fitur yang menghentikan pasokan saat baterai sudah penuh, namun sebisa mungkin menghindari hal tersebut.
Jangan melakukan pengisian daya di suhu tinggi
Satu hal lagi yang bisa kalian perhatikan adalah jangan mengisi daya dalam kondisi suhu yang tinggi. Umumnya, lingkungan terbaik untuk mengisi daya baterai litium adalah sekitar 25 derajat Celcius.
Saat mengisi daya ponsel di suhu tinggi, akan meningkatkan kesempatan baterai untuk meledak. Hal ini dikarenakan saat mengisi daya, baterai menghasilkan panas. Jika suhu baterai mencapai titik tertentu, baterai dapat menggembung dan berpotensi untuk meledak. Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi masa pakai dari baterai itu sendiri.
Jangan menyimpan smartphone terlalu lama tanpa digunakan
Produsen smartphone menganjurkan agar pengguna mengisi daya ponsel secara teratur hingga sekitar 50 persen. Ini akan membantu dalam memelihara baterai dan memperpanjang masa pakainya.
Hal ini dikarenakan baterai lithium-ion sebagian besar terdiri dari polimer lithium, membiarkannya tidak digunakan dalam waktu lama dapat menyebabkan beberapa perubahan internal. Ini dapat menyebabkan baterai membengkak dan kehilangan potensinya.