14 aplikasi di Apple App Store terjangkit malware

Apple selama ini dikenal cukup serius melindungi konsumennya. Namun beberapa waktu lalu, TechCrunch (7/1) melaporkan adanya sejumlah aplikasi di App Store yang terhubung dengan server malware bernama Golduck.

Goldluck sebenarnya sudah dikenal lebih dari setahun yang lalu. Hal ini pertama kali ditemukan oleh Appthority. Kala itu dilaporkan bahwa malware Golduck menginfeksi beberapa gim klasik di Google Play Store. Caranya adalah dengan menempatkan kode backdoor yang mengizinkan masuknya muatan berbahaya ke ponsel korbannya.

Saat itu, diketahui ada 10 juta pengguna Android yang ponselnya terinfeksi malware Golduck. Pihak peretas kemudian menjalankan perintah dengan otoritas tinggi, seperti mengirimkan SMS premium dari ponsel korban untuk menghasilkan uang.

Dalam kasus Apple, terdapat 14 aplikasi yang ternyata berisi malware tersebut dan semuanya merupakan aplikasi gim retro. Semua aplikasi tersebut terhubung dengan perintah dan kontrol server yang digunakan oleh Golduck.

Menurut Wandera, sebuah firma keamanan, sejauh ini malware tersebut masih tergolong jinak. Perintah yang digunakan hanya menaruh sejumlah ikon di ruang iklan di bagian kanan atas aplikasi. Saat pengguna membuka aplikasi yang bersangkutan. Server akan memberitahu ikon dan tautan mana yang harus diberikan kepada pengguna. Meski begitu, malware tersebut kedapatan mengirim alamat IP dan data lokasi ke server Golduck.

Tes yang dilakukan TechCrunch bahkan menunjukkan bahwa aplikasi terjangkit malware itu mengirim data aplikasi apa saja yang digunakan pengguna dalam ponsel mereka. Goldluck juga mengirim informasi mengenai versi perangkat, model perangkat dan alamat IP, termasuk berapa iklan yang ditayangkan pada ponsel yang terinfeksi.

TechCrunch melaporkan bahwa Apple belum memberikan tanggapan terkait temuan tersebut. Hanya saja, akses ke-14 aplikasi yang terjangkit malware tersebut sudah dibatasi, namun baru di kawasan Amerika Serikat.