ΒΈ

Please Wait ...

tek.id
  • image alinea interactive
  • image alinea interactive
HOBI JADI CUAN KISAH PELANGGAN SMARTFREN SELAMA PANDEMI

Manager media sosial berjualan mainan anak. Seorang videografer membuka warung sembako. Bagaimana pekerja kreatif memanfaatkan teknologi saat pandemi?

Mengubah hobi menjadi karier atau minimal menghasilkan uang adalah mimpi klise para pelaku gig economy. Namun, dua tahun setelah pandemi virus corona, yang membuat puluhan ribu orang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau pemotongan gaji, wacana itu jadi lebih terlihat sebagai kebutuhan daripada sekadar angan-angan. Bagi banyak orang, pandemi mengajarkan satu pelajaran: penting untuk membuat Plan B kalau-kalau sumber utama penghasilan mendadak bermasalah atau hilang. Salah satu alternatif paling mudah adalah dengan berdagang secara daring atau jualan online.

Tokopedia mencatat, ada sekitar 2 juta penjual baru yang bergabung selama tahun 2020. Vice President Tokopedia, Indra Yonathan mengatakan, di masa pandemi ada beberapa sektor yang mendorong peningkatan penjualan produk segmen baru: dari makanan dan minuman, bahan baku, peralatan masak, sektor berkebun, alat olah raga hingga peralatan hobi.

Dua pekerja bidang kreatif berikut ini menuturkan kepada kami bagaimana pengalaman mereka memulai usaha sampingan saat pandemi. Mereka memanfaatkan teknologi dengan cermat.

wanodya

Wanodya Auliasari,29, sedang hamil lima bulan ketika mendapat kabar, perusahaan akan memotong gajinya 15 persen, April 2020. Pemberitahuan itu membuatnya khawatir: Bagaimana dia akan menutup biaya persalinan? Sampai kapan pemotongan itu akan berlanjut? Akankah dia diberhentikan secara permanen?

"Dan yang bikin aku takut waktu itu, gaji yang sudah dipotong itu masih dicicil dua kali," katanya kepada tek.id. "Suamiku juga ngalamin hal yang sama."

Di bulan April 2020 itu juga, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Walhasil, Wanodya dan suaminya, Benny Malik, yang sama-sama bekerja di sebuah perusahaan agency digital di Jakarta, terpaksa bekerja dari rumah, seperti sebagian besar pekerja di Jakarta.

Nasib Wanodya sejalan dengan penelitian LIPI yang mengatakan, saat  pandemi, sekitar 11,8 persen karyawan/buruh di Jakarta kena PHK. Sebagian karyawan yang   tidak terkena PHK juga mengalami penurunan pendapatan. Tercatat 6,8 persen karyawan mengalami pengurangan pendapatan 50 persen ke atas dan 30,8 persen mengalami penurunan pendapatan kurang dari 50 persen.

Pada tahun pertama pandemi, Wanodya fokus untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri dan keluarganya. Dia berhasil melewati tahun berat itu tanpa terinfeksi dan akhirnya melahirkan seorang putri pada bulan Agustus. Sepanjang tahun 2020, Wanodya praktis hanya mengandalkan tabungan untuk bertahan dari dampak pengurangan gaji. 

Memasuki tahun 2021, tabungan Wanodya mulai menipis, sementara situasi perusahaan tempatnya bekerja belum juga pulih. "Aku dan suami mikir cari ide, kira-kira di situasi kayak gitu, bisa ngapain buat nambah pemasukan," katanya. 

Pada April 2021, Wanodya membuka warung kebutuhan bahan pokok dengan menyewa sebuah ruko di dekat lokasi tinggalnya, Depok, Jawa Barat. Alasannya sederhana, dalam situasi apa pun, orang akan tetap butuh makan. Warung itu kemudian dikelola suaminya, sementara dia fokus merawat anak dan memberanikan diri untuk berjualan mainan anak-anak secara online.

kutip

Aku emang dasarnya senang jualan, cuman enggak pernah diseriusin. Waktu pandemi, tiap buka Instagram, tiba-tiba isinya banyak banget orang, termasuk teman-teman aku, jualan. Rata-rata jualan makanan sama minuman," katanya. "Aku enggak berani jual makanan atau minuman karena kan effort-nya gede, dan kalau enggak laku akan basi. Jadinya, pilih jualan mainan karena paling aman, kalau enggak laku, bisa kukasih anak aku juga

kutip
Wanodya Auliasari
Manager Media Sosial

Walau terlihat mudah, jualan online juga punya tantangan tersendiri. Pelakunya tak cukup hanya memasarkan melalui Instagram atau WhatsApp. Mereka juga perlu membuat akun TikTok dan menerbitkan konten kreatif secara berkala.

Sebagai manajer media sosial, Wanodya sangat menyadari tantangan tersebut dari awal. Oleh karena itu, dia secara rutin memproduksi konten bersama sang suami yang berprofesi sebagai videografer.

Satu hal yang di luar dugaan mereka adalah biaya koneksi internet untuk memproduksi dan menerbitkan konten tersebut ternyata cukup mahal. Pasalnya, Wanodya seringkali harus menggunakan koneksi seluler atau tethering untuk mengunduh materi terkait video yang sedang diproduksi, kemudian mengunggahnya ke berbagai platform. Selain itu, dia harus secara rutin berinteraksi dengan calon pelanggannya.

ok

"Kita di rumah sudah ada internet kabel, tapi (langganan) paketnya yang paling murah. Kalau hanya untuk browsing biasa dan buka medsos, sih, enggak masalah, tapi kalau buat download atau upload video jadi lemot banget. Mau upgrade paket, kemahalan, dan sekali upgrade udah enggak bisa turun," katanya.

Setiap bulan, kata Wanodya, dia menghabiskan antara 25-30GB kuota internet dari ponsel pribadinya. 

"Paket yang biasa aku langganin sudah enggak cukup. Jadinya, di tengah-tengah bulan harus beli kuota tambahan. Kesannya dikit, tapi lama-lama jualan jadi enggak ada untungnya karena kan margin-nya kecil. Kesedot buat beli paket data semua," katanya sambil terkekeh.

PERAN PENTING OPERATOR SELAMA PANDEMI

Operator telekomunikasi di Tanah Air sejatinya sudah bergerak cepat ketika pandemi dan PSBB diberlakukan di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia. Smartfren, misalnya, meluncurkan banyak program khusus yang harganya lebih murah karena menyadari kesulitan daya beli masyarakat.

Direktur Utama Smartfren Merza Fachys mengatakan, salah satu program terbesar Smartfren selama pandemi adalah subsidi kuota. “Di Smartfren sendiri kira-kira 20% sampai 25% pelanggan kita itu mendapatkan subsidi.  Jadi bayangkan yang tadinya Smartfren menerima pendapatan dari mereka, sekarang yang kita dapatkan adalah uang dari pemerintah yang mana nilainya jauh di bawah angka yang biasa kita jual kepada masyarakat,” kata Merza seperti kami kutip dari Katadata.

Berdasarkan catatan tek.id, selain kuota untuk pelajar, guru, dan mahasiswa, salah satu program unggulan Smartfren selama pandemi adalah “paket unlimited”. Keberadaan “paket unlimited” sebenarnya bukan hal baru di Smartfren, tetapi kehadirannya di masa pandemi jadi terasa lebih istimewa. 

APA SAJA SIH KEUNGGULAN
PAKET UNLIMITED SMARTFREN?

woman
  • listMasa berlaku panjang
  • listAkses Unlimited untuk semua aplikasi
  • listHarga dan kuota flexibel

PILIHAN PAKET UNLIMITED SMARTFREN UNTUK PENGGUNA

woman
woman

Pada awal 2022, Smartfren kembali memperkenalkan paket tersebut dengan sejumlah penambahan manfaat. Secara garis besar, “paket unlimited” terbagi menjadi dua: paket unlimited harian dan paket unlimited nonstop. 

Menggunakan paket Unlimited Harian, pelanggan bisa mengelola budget internetnya berdasarkan kebutuhan. Cukup menyalakan paket ini, maka pelanggan akan  mendapatkan manfaat berupa akses internet unlimited dengan batas pemakaian wajar (FUP) yang di-reset setiap hari, bisa dipakai akses aplikasi apa pun tanpa batasan, serta punya masa aktif 28 hari.

Sedangkan paket Unlimited Nonstop, memberikan manfaat berupa kuota internet besar dengan bonus kuota lokal, akses nonstop yang membuat pelanggan masih bisa internetan meski kuota telah habis, dan akses unlimited untuk aplikasi pesan instan, transportasi, ecommerce, dan dompet digital.

Dibanderol mulai dari Rp10 ribuan, pengguna bisa mengakses internet selama 24 jam penuh, bahkan setelah kuota utama habis.

KUOTA UNLIMITED HARIAN

  • listKuota flexibel dengan kebutuhan pengguna
  • listFUP Reset setiap hari
  • listSetelah lewat batas FUP, tetap bisa akses internet dengan kecepatan yang dibatasi
FUP harian
1GB
Rp. 9.000
FUP harian
1GB
Rp. 25.000
FUP harian
1GB
Rp. 40.000
FUP harian
500MB
Rp. 50.000
FUP harian
500MB 200MB +
Rp. 60.000
FUP harian
1GB 1GB +
Rp. 80.000
FUP harian
1,25GB
Rp. 95.000
FUP harian
1,5GB 1,5GB +
Rp. 100.000
FUP harian
1,25GB
Rp. 285.000
FUP harian
1,25GB
Rp. 570.000
FUP harian
1,25GB
Rp. 1.140.000

KUOTA UNLIMITED NONSTOP

  • listKuota flexibel dengan kebutuhan pengguna
  • listSetelah lewat batas FUP, tetap bisa akses internet dengan kecepatan yang dibatasi
FUP total
2GB
Rp. 10.000
FUP total
3GB
Rp. 15.000
FUP total
6GB
Rp. 30.000
FUP total
12GB
Rp. 45.000
FUP toal
30GB
Rp. 70.000
FUP harian
45GB
Rp. 100.000

Pada acara peluncuran paket unlimited beberapa waktu lalu, Deputy CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan, paket unlimited ditujukan untuk pelanggan yang aktif menggunakan internet, baik untuk menjadi kreator konten, menjalani meeting, belajar daring, menikmati hiburan seperti streaming film, serta untuk para pejuang UMKM.

“Smartfren sebagai pelopor paket unlimited, terus melahirkan inovasi baru yang makin relevan. Kita lihat sekarang tren-nya orang-orang upload konten dalam bentuk video ke TikTok, Instagram Reels atau YouTube," kata Djoko.

"Karena itu kami hadirkan Smartfren Unlimited Nonstop agar mereka bisa melakukan passion digitalnya itu tanpa khawatir. Paket Unlimited Nonstop ini bisa bikin kamu nonstop internetan tanpa sedot pulsa, karena saat kuota utama habis, pelanggan akan mendapatkan akses nonstop,” katanya.

Wanodya bercerita, pertama kali membaca berita tentang Smartfren Unlimited tersebut sekitar Februari 2022. "Aku awalnya penasaran dan nyobain Unlimited Nonstop 30 GB seharga Rp70.000, ternyata cukup buat sebulan. Sekali beli aja jadinya per bulan. Lumayan bisa hemat sekitar 100 ribu," katanya. “Bagi orang-orang mungkin itu kecil, tapi buat aku yang baru mulai usaha kecil-kecilan, itu lumayan banget.”

Wanodya mengakui, sebelum pandemi dia bukan pengguna Smartfren. Namun, karena kebutuhan untuk usaha jualan online yang sedang dirintisnya, paket data yang ditawarkan Smartfren adalah yang paling masuk akal karena paling terjangkau, dan juga koneksinya kencang dan stabil di wilayah lokasi tempat dia tinggal.

ok

Pengalaman Wanodya sejalan dengan laporan Open Signal pada Februari 2022 lalu. Menurut perusahaan riset konektivitas mobile secara global tersebut, Smartfren memang sangat serius meningkatkan kualitas layanannya di seluruh Indonesia. Bahkan, Open Signal menobatkan Smartfren sebagai Global Rising Star. Smartfren termasuk salah satu dari 30 operator telekomunikasi teratas di dunia dengan peningkatan yang pesat pada kualitas pengalaman jaringan seluler untuk lima kategori yaitu, Pengalaman Video, Pengalaman Game, Pengalaman Aplikasi Suara, Pengalaman Kecepatan Unduh dan Pengalaman Kecepatan Unggah. 

Selain itu, Smartfren juga dinilai sebagai operator peringkat ke-2 di kawasan Asia Pasifik dengan peningkatan tertinggi pada kualitas pengalaman Video (18%) dan Pengalaman Game (26,9%). Smartfren ditetapkan sebagai operator peringkat ke-3 di kawasan Asia Pasifik dengan peningkatan tertinggi pada kualitas Aplikasi Suara (5,3%) dan peringkat ke-5 untuk Pengalaman Kecepatan Unggah (45,9%).

Laporan itu setidaknya mengindikasikan, Smartfren belajar dari kekurangannya, yakni memperbaiki kualitas. Sebab, dalam riset Open Signal pada tahun 2021 berjudul "Indonesia: Laporan Pengalaman Jaringan Seluler Juni 2021", Smartfren menempati urutan pertama dalam ketersediaan (availability) jaringan 4G di Indonesia. 

Open Signal mengatakan, ketersediaan 4G Smartfren mencapai 97,9 persen. Dengan kata lain, mayoritas pelanggan Smartfren sudah terhubung dengan sinyal 4G. Angka itu bahkan lebih tinggi dari Tri, Indosat, XL Axiata, dan Telkomsel yang ketersediaan 4G-nya masing-masing 93,9 persen, 92 persen, 91,2 persen, dan 89,3 persen.

Walau demikian, di tahun itu, Smartfren masih punya PR besar untuk meningkatkan kualitas layanan jaringannya, utamanya kecepatan unduh dan unggah. OpenSignal ketika itu bilang, pengalaman cakupan jaringan 4G Smartfren hanya mendapat poin 5 dari skala 10.

FAKTA MENARIK SMARTFREN DI AWAL 2022

  • list34 juta pelanggan

    Total pelanggan di seluruh Indonesia

  • listRp. 24,98 miliar

    Laba bersih per 31 Maret 2022

  • list50 juta pelanggan

    Target pelanggan di 2022

  • list11,3%

    Peningkatan pendapatan usaha Kuartal I 2022

  • list100%

    Optimasi jaringan nasional selesai 100 persen

    Klaim memiliki jaringan 100 persen 4G dan cakupan 4G terluas di Indonesia

  • list42.500 unit

    Capaian total BTS Smartfren secara nasional

    Melanjutkan pembangunan BTS ke wilayah Indonesia bagian Timur

  • listRp. 49,87 miliar

    Sumbangan pendapatan untuk Smartfren dari jasa interkoneksi

  • listRp.29.600

    Secara ARPU (average revenue per user), Smartfren mengalami penurunan dari Rp.44.200 pada 2018 menjadi Rp.29.600 pada 2020

kutip

Di Smartfren sendiri kira-kira 20% sampai 25% pelanggan kita itu mendapatkan subsidi

kutip
MERZA FACHYS
Presiden Direktur Smartfren

Beralihnya Wanodya menggunakan Smartfren ternyata menarik untuk kita lihat lebih lanjut. Masih mengutip data Open Signal, rata-rata konsumsi data pengguna operator telekomunikasi di Indonesia adalah 14,6 sampai 17,7GB per bulan. 

Perpindahan pengguna dari satu operator ke operator yang lain ternyata juga biasa terjadi. Menurut Open Signal, operator perlu memperhatikan peralihan ini karena terbukti, sepertiga dari jumlah pengguna yang beralih tergolong top tier atau menghabiskan lebih dari 500MB per hari.

Smartfren sendiri tercatat didominasi pengguna top tier, yakni 38,5 persen, setingkat di bawah Indosat yang mencapai 39 persen, seperti tampak pada gambar di bawah ini.

SEKITAR SEPERTIGA DARI MEREKA YANG PINDAH ADALAH KONSUMEN TINGKAT TINGGI YANG MENGKONSUMSI LEBIH DARI 500 MB DATA SELULER PER HARI

Distribusi per pengguna, dari rata-rata pengguna data harian

bagan1

KONSUMEN INDONESIA RATA-RATA MENGONSUMSI JUMLAH DATA SELULER YANG LEBIH RENDAH DIBANDINGKAN DENGAN RATA-RATA PENGGUNA DI JARINGAN MEREKA

Penggunaan dara per bulan dari grup pengguna

bagan1

SMARTFREN MEMBANTU UMKM

Saat kami hubungi secara terpisah, Head of Community Development and CSR Smartfren Indonesia, Dani Miftachul Ahyar mengatakan, Smartfren memahami bahwa saat pandemi, para pemilik bisnis harus beralih dari hanya berjualan offline ke penjualan online.

Oleh karena itu, Smartfren berinisiatif membantu para pelaku usaha, khususnya UMKM, untuk go digital. Bentuk bantuannya mulai dari pelatihan, sampai memberikan kartu perdana secara gratis dan support kuota di awal-awal untuk mendukung transformasi digital usaha mereka.

sd

“Sebagai program CSR Smartfren, kami menginisiasi bantuan ke UMKM. Programnya mulai berjalan di 2020, dan disebut sebagai rumah kreatif yang merupakan inkubator wirausaha sosial untuk UMKM dengan semangat kokreasi. Kami memulainya di Tangerang dan berkolaborasi dengan komunitas pengrajin topi dan kerajinan bambu,” katanya.

“Tapi, kami meluncurkan program ini secara nasional pada 2021, dengan nama Teman Kreasi Indonesia. Ini merupakan program pemberdayaan UMKM dan kewirausahaan sosial berbasis digital,” imbuh Dani.

Melalui Teman Kreasi Indonesia, kata Dani, Smartfren berharap dapat terus membantu UMKM untuk dapat mengembangkan bisnis mereka secara online

“Kami berharap UMKM di Indonesia dapat lebih maju, berkembang, berdaya. Soalnya, UMKM merupakan salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia semasa pandemi,” ujarnya.

up