sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Rabu, 24 Jul 2019 13:45 WIB

Vivo S1 cocok buat gaya, tapi selfie-nya kenapa nih?

Vivo menghadirkan segmen baru bertajuk S. Smartphone ini sengaja didesain untuk para generasi muda. Bagaimana kesan saya selama menggunakan vivo S1 ini?

Vivo S1 cocok buat gaya, tapi selfie-nya kenapa nih?
Source: Patardo/ Tek.id

Kameranya bagus sih, tapi...

Bicara soal vivo, tampaknya kurang afdol kalau tidak menjajal kameranya. Pasalnya sektor ini menjadi salah satu andalan vivo untuk berjualan di Indonesia. vivo S1 dibekali dengan AI Triple kamera dengan resolusi 16 MP kamera utama, 8 MP super wide angle, dan 2 MP untuk menghadirkan efek bokeh. 

Kalau mau dicermati, fitur kamera yang dihadirkan vivo di S1 ini sebenarnya sama dengan yang ditawarkan vivo di seri V. Ada super wide angle, Ai Beauty, Panorama, Pro, Ai Sticker. Bedanya, di vivo S1 ada fitur Fun video. 

Sesuai namanya, fitur ini hanya dapat digunakan untuk mengambil video saja. Sekilas pandang, hampir semua efek yang dihadirkan sangat mirip dengan efek di Instagram Story. Misalnya, efek bumerang hadir dengan nama berbeda, yakni loop. Meski begitu ada juga efek headlines yang membuat objek video seperti termuat dalam koran. Well, saya sebenarnya menikmati juga fun video ini, sekadar untuk seru-seruan. 

Kualitas kameranya sebenarnya tidak diragukan lagi. Di mode auto (photo), kamera vivo S1 mampu menangkap gambar dengan baik. Untuk ukuran kamera utama 16 MP, detailnya terbilang sangat baik. Dalam kapasitas tertentu, hasilnya patut diandalkan. 

Tapi sayang, saya mendapati bahwa kamera vivo S1 ini kurang tanggap dalam menangkap fokus. Kameranya tidak langsung mengenali objek dalam frame. Walhasil, saya harus berkali-kali mengetuk layar untuk mendapatkan fokus yang diinginkan, yang mana hal ini buat saya kurang nyaman. Kesan yang terbangun adalah kamera vivo S1 ini kurang tangkas seperti besutan vivo yang sudah-sudah. 

Hal itu akhirnya mempengaruhi hasil foto yang saya ambil. Perlu beberapa kali pengambilan sampai saya puas dengan hasilnya. 

Ternyata hal ini juga berlaku ketika saya mencoba merekam video. Lagi-lagi saya harus menghadapi fokus kamera yang melempem. Ketika kamera diarahkan ke objek lain, fokusnya tidak langsung bereaksi. Cara satu-satunya adalah dengan mengetuk layar untuk mendapatkan fokus tersebut. Ya, kalau ada yang tidak masalah dengan itu, kameranya masih layak untuk dimiliki. 

Soal fokus memang saya kurang puas, tetapi hasil kamera seperti detail dan reproduksi warnanya bisa mengikis sedikit kecewa saya soal fokus tadi. Hasil foto vivo S1 dari segi warnanya cukup memuaskan. Cerah dan kalau diperhatikan, tanpa efek bokeh pun kameranya sudah mampu membedakan background dan foreground dengan baik. Detail objek utamanya juga berhasil ditampilkan dengan sangat baik. Secara umum, saya puas dengan mode auto kendati fokusnya terkadang suka lelet. 

Oh iya, seperti saya sebutkan sebelumnya, vivo S1 ini juga memiliki mode bokeh. Bukaan diafragmanya juga bermacam-macam, tentunya secara digital. Bukaan itu berada dari f/16 hingga f/0.95. Hasil bokehnya pun bervariasi. Sayangnya, bokeh yang dihasilkan tidak terlalu rapi. Saya maklum, pasalnya kamera depth sensor-nya hanya 2 MP. Makin besar bukaannya, makin berantakan bokehnya. Pinggiran objek yang saya ambil bahkan diburamkan begitu saja. Padahal objek yang saya foto punya pinggiran yang terbilang solid, bukan helaian rambut atau pakaian. Tak hanya itu, bagian yang seharusnya diburamkan justru tidak terlihat buram dalam efek bokeh ini. 

Bicara soal vivo, tak lengkap rasanya kalau tidak membahas kamera depan. Kamera depan vivo S1 punya resolusi 32 MP. Harusnya sih hasilnya tidak jauh beda dengan seri V. Benar saja, hasil fotonya hampir identik. Kecuali satu, hasil foto dari V15 lebih sedikit menguning ketimbang S1. Soal detail dan lainnya, bisa dipastikan sama persis. 

Itu perbandingannya, terus bagaimana dengan hasil kameranya itu sendiri? 

Yang menyenangkan dari kamera selfie vivo adalah detail gambar bisa dihasilkan dengan sangat baik. Guratan-guratan kecil pada dahi dan di sekitar mata bisa terlihat dengan baik. Tekstur kulit juga terpampang dengan jelas. Titik-titik hitam dan bekas jerawat pun ditampilkan dengan sangat presisi. 

Hasil serupa juga bisa ditemui ketika saya menjajalnya untuk berfoto portrait. Efek buram yang dihasilkan ternyata malah lebih rapi daripada efek bokeh kamera belakang. Sejujurnya, saya puas menggunakan kamera depan vivo S1. Tak lupa ada beberapa efek menarik seperti rainbow light, monochrome background dan efek portrait lainnya. Pengalamannya masih sama seperti seri V. 

Ketika menggunakan mode AI Beauty, saya mendapati adanya keanehan yang terjadi. Beberapa foto yang diambil menunjukkan garis hitam di area wajah. Itu terjadi ketika parameter Beauty diatur hingga maksimal. Bukan sekali atau dua kali, dalam beberapa kali percobaan, garis tersebut kerap muncul. Untuk diketahui, saya sudah menggunakan versi OS terbaru dari Vivo. Ya, semoga saja di update selanjutnya, masalah ini bisa mereka atasi dengan baik. Supaya lebih jelas, saya tampilkan keanehan di foto selfie itu di bawah ini: 

Super-wide angle nya pun tak diragukan. Gambar tertata dengan baik meskipun saya tetap mendapati adanya distorsi pada setiap sudut gambar yang diambil. Dan efek menguning masih tampak ketika saya mengambil foto wide di dalam ruangan. 

Di versi ini, saya tidak menemui adanya AI Scene Recognition. Artinya optimalisasi gambar yang dipotret tidak akan bisa dikustom secara otomatis oleh sistem. Meski begitu, seperti yang saya ulang-ulang di atas, hasilnya tidak mengecewakan kok. 

Satu hal lagi, untuk mengambil video, saya juga mendapati absennya stabilizer semacam OIS atau EIS. Well, hasilnya bisa ditebak. Video yang saya ambil cenderung goyang. Sebenarnya bisa disiasati dengan berjalan perlahan atau menggunakan gimbal untuk mendukung kestabilan gambar. 

Oh iya sebagai penutup pembahasan kamera ini, saya bisa melakukan zoom 10x dengan kamera belakang vivo S1. Memang sih itu digital zoom, tapi hasilnya ternyata tidak mengecewakan. Gambarnya ternyata tidak pecah-pecah amat! Masih bisa kok dinikmati hasilnya. 

Kesimpulan 

Menyasar segmen generasi muda, vivo S1 ini terbukti bisa mengakomodasi kebutuhan para generasi muda. Mulai dari desain, kamera hingga performanya dapat diandalkan. Dijual dengan harga Rp3.599.000, rasa-rasanya masih layak lah smartphone ini dimiliki. Nyaman pula lagi digenggaman. Hanya saja, kurangnya fitur stabilizer di video dan fokusnya yang lambat patut menjadi perhitungan juga kalau mau memiliki smartphone ini. 

 
Vivo S1
Bagus ...
  • Desain bagus
  • Detail dan warna foto bagus
  • Performa gesit
Kurang ...
  • Bokeh kurang rapi
  • Autofokus lambat
  • Ada keanehan di selfie AI Beauty
Share
×
tekid
back to top