TUF Gaming FX705, biar gembrot tapi tahan banting
Dijual dengan harga sub Rp15 juta, laptop ini memiliki performa yang baik meski memiliki badan yang bongsor dan bobot yang berat.
Performa tak main-main
Nah, sekarang saatnya kita uji performanya. Harus saya akui Asus tak main-main. Untuk harga Rp15 juta-an, mereka menawarkan prosesor Intel generasi kedelapan, yakni i7 8750H. Ya, meski menggunakan prosesor laptop, performa TUF Gaming FX705 tidak bisa dipandang sebelah mata.
Saat saya tes menggunakan cinebench R15, prosesor ini memiliki hasil yang sangat baik. Ketika saya bandingkan dengan i7 7820HK, prosesor milik FX705 unggul cukup jauh.
Untuk benchmark sintetis, perpaduan antara prosesor tersebut dengan GPU NVIDIA GTX 1050 MaxQ dan RAM sebesar 8GB pun terasa cukup fantastis. Berikut ini hasil benchmark dari TUF Gaming FX705.
Bermain gim dengan laptop ini pun sangat menyenangkan. Meski tidak memiliki proseosr dan GPU kelas atas, namun saya mampu merasakan pengalaman gaming yang mumpuni. Beberapa gim berat, seperti Shadow of the Tomb Raider, Tom Clancy's Ghost Recon Wildland, dan GTA V mampu dilibas dengan cukup baik.
Saya pun melakukan beberapa kali pengetesan, sampai pada akhirnya saya menemukan pengaturan yang pas untuk ketiga gim tersebut. Dengan pengaturan grafis di level medium beresolusi Full HD. inilah hasilnya :
Oh iya, untuk masalah penyimpanan, Asus memberikan HDD yang digabungkan dengan Intel Optane Memory. Meski tak secepat SSD, namun konfigurasi ini meningkatkan performa murni HDD biasa.
Kesimpulan : lumayan untuk gamer pemula
Dibanderol seharga Rp14.299.000 untuk model yang paling rendah, saya cukup terkejut dengan kemampuan Asus TUF Gaming FX705. Meski tidak dapat menjalankan gim AAA di resolusi tertinggi, namun tetap saja saya harus mengacungi jempol.
Selain performa yang cukup tinggi, penggunaan HDD + Intel Optane tetap bisa memuat banyak gim.
Keyboard yang ergonomis membuat saya hampir mau menggunakan laptop ini sebagai laptop harian. Tapi, mengingat bobotnya yang berat, serta ketebalannya yang tidak masuk ke tas standar, pada akhirnya memutuskan saya untukk meninggalkannya di rumah untuk bermain gim saja.