sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
Jumat, 07 Des 2018 16:32 WIB

Samsung Galaxy J6 Plus kurang cocok untuk bermain gim berat

Setelah mencoba Samsung Galaxy J6 Plus selama kurang lebih dua minggu lamanya. Begini ulasan kami terkait smartphone tersebut.

Samsung Galaxy J6 Plus kurang cocok untuk bermain gim berat

Pada September lalu, Samsung meluncurkan seri Galaxy J6 Plus sebagai smartphone kelas menengah. Meski ditujukan untuk kelas menengah, namun smartphone ini tampil dengan desain yang begitu elegan dan juga terkesan mewah. Bagaimana tidak, menampilkan layar 6 inci HD+ dengan aspek rasio 18,5:9. Ya, smartphone ini menampilkan layar yang cukup lega sehingga membuat saya cukup puas menonton video berlama-lama.

Bagimana ulasan saya setelah dua minggu bersama Samsung Galaxy J6 Plus? Yuk simak review-nya kali ini.

Desain

Samsung Galaxy J6 Plus yang ditujukan untuk kelas menengah tampil dengan desain cukup elegan nan mewah. Bagaimana tidak, ia menampilkan layar 6 inci beresolusi HD+ dengan aspek rasio 18,5:9. Ya, smartphone ini memang punya layar yang cukup lega sehingga membuat saya puas menonton video berlama-lama.

Bukan hanya layar lega, pertama kali menggunakan Galaxy J6 Plus, bodinya terasa begitu ringan. Dengan bobot sekitar 178 gram, membuat saya nyaman menggenggam smartphone ini seharian. Hanya saja, saya harus berhati-hati menggenggam smartphone ini karena bodi belakangnya licin. Bukan hanya itu, bodi belakang smartphone ini juga rentan dari bekas sidik jari. Jadi bila saya tidak rajin mengelap bodinya, maka smartphone ini akan mudah terlihat kotor.

Saya juga menyukai Samsung yang menyediakan tiga slot pada Galaxy J6 Plus ini. Dengan tiga slot ini, membuat saya jadi bisa menggunakan dua kartu SIM dalam satu perangkat sekaligus punya slot untuk kartu microSD. Galaxy J6 Plus juga tidak menyematkan pemindai sidik jari di bodi belakang, seperti smartphone kebanyakan. Posisi pemindai sidik jari smartphone ini ada di sisi kanan, yang sekaligus berfungsi sebagai tombol power. Jadi ingat bagaimana prkatisnya pemindai sidik jari di smartphone Sony versi Z dulu.

Samsung juga melengkapi sistem keamanan smartphone ini dengan sistem pemindai wajah. Saya biasa mengandalkan pemindai wajah ini karena cukup cepat dalam memindai. Meskipun dalam keadaan kurang cahaya sensornya cuku andal. Namun saya kurang menyukai penempatan speaker pada sisi kanan bodi. Pasalnya speaker tersebut seringkali tertutup tangan saya saat bermain gim dalam posisi horizontal.

Performa

Beralih ke performa Galaxy J6 Plus, dengan menjalankan pengujian sintetis. Kami mengujinya menggunakan benchmark PCMark 10, smartphone yang ditenagai prosesor Snapdragon 425 tersebut mencatat nilai keseluruhan 3349 poin.

Sebagai informasi, benchmark ini ini mengukur seberapa andal J6 Plus menghadapi tugas produksivitas sehari-hari. Pekerjaan yang diuji dalam tolok ukur tersebut adalah performa pengeditan video serta audio, penulisan data ke penyimpanan, dan kalkulasi data.

Berbicara soal data, smartphone dengan penyimpanan internal sebesar 32 GB tersebut juga kami uji coba dengan benchmark AndroBench. Setelah melangkahi benchmark tersebut, Samsung Galaxy J6 Plus mampu menoreh angka 293 MB/s pada Sequential Read dan 104 MB/s untuk Sequential Read. Kecepatan tersebut terbilang cukup cepat. Jadi jika Anda melakukan transfer video beresolusi Full HD ke ponsel, tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Setelah mentransfer video, ponsel juga tidak tersendat-sendat memutar video Full HD.

Selain kedua pengujian Sequential, AndroBench juga menyodorkan pengujian Random Read dan Random Write yang masing-masing menorehkan hasil 62 MB/s dan 13 MB/s. Pengujian Sequential J6 Plus memiliki hasil lebih besar dibandingkan dengan hasil uji Random lantaran perbedaan pembacaan blok memori. Memang sesuai namanya, Sequential membaca blok memori secara berurutan. Sebaliknya, Random membaca blok memori secara acak. Cukup beralasan kalau keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan.

Selanjutnya, benchmark yang kami jalankan di smartphone berukuran 6 inci tersebut adalah 3D Mark. Di dalam benchmark ini, Samsung Galaxy J6 Plus mampu mengumpulkan skor 296 poin untuk Sling Shot Unlimited dan 6043 poin untuk Ice Storm Unlimited.

Nah, kini saatnya saya mencoba bermain gim menggunakan J6 Plus. Dipadukan dengan benchmark GameBench, saya memainkan gim PUBG. Pengalaman selama saya bermain gim online tersebut adalah performanya yang kurang lancar. Namun bagaimana hasil dari GameBench?

Setelah bermain selama setengah jam, frame rate paling cepat yang disodorkan hanya 25 fps. Setelah itu, ada beberapa bagian yang menampilkan permainan gim ini berjalan berjalan dengan lambat. Ini akibat terjadi penurunan frame rate hingga 9 fps. Lantaran rata-rata frame rate yang diberikan adalah 12 fps, saya merasa kurang puas dalam pengalaman bermain game kali ini.

Setelah bermain gim tersebut, ada beberapa hasil yang tersimpan di GameBench. Berperang dalam gim selama 30 menit, prosesor Snapdragon 425 yang ada di J6 Plus terpakai 26 persen, artinya kerja prosesor hanya berjalan dalam pemakaian normal saja. Sedangkan RAM yang digunakannya sebesar 702 MB. Pemakaian ruang memori di RAM ini terbilang sangat banyak.

Selain itu ketika bermain gim, hardware yang paling bekerja keras adalah GPU. Adreno 308 yang ada di dalam J6 Plus bekerja hingga 91 persen.

Catatan log GameBench menampilkan baterai smartphone akan bertahan hingga 5,6 jam jika bermain PUBG secara berkelanjutan. Selama saya bermain, Gamebench menunjukkan baterai J6 Plus terpakai sebanyak 18 persen per jam. Sedangkan menurut hasil PCMark 10 yang saya jalankan, kekuatan baterai yang berkapasitas 3300 tersebut adalah 7 jam.

Perbedaan kedua hasil daya tahan beterai tersebut sangat wajar lantaran GameBench hanya menghitung baterai smartphone ketika bermain gim tertentu. Sedangkan PCMark 10 menguji baterai smartphone ketika digunakan sehari-hari.

Oh iya, seharusnya saya juga memainkan gim Asphalt 9, namun karena spesifikasi yang dibutuhkannya cukup tinggi, Galaxy J6 Plus tidak menampilkan gim tersebut di Google Play Store. Saya pun nekat mengunduh Asphalt 9 versi apk demi mengetahui performanya. Alhasil J6 Plus tidak mampu menampilkan tampilan gim, hanya layar hitam dengan suara musik dari gim.

    Share
    ×
    tekid
    back to top