sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
Jumat, 14 Des 2018 12:45 WIB

Samsung Galaxy A7 2018, Kameranya perkasa

Galaxy A7 2018 adalah ponsel pertama Samsung dengan tiga kamera. Bagaimana rasanya menggunakan perangkat ini?

Samsung Galaxy A7 2018, Kameranya perkasa
(Patardo/Tek.id)

Ketika merilis Galaxy A7 2018, Samsung membuat sebuah gebrakan. Pasalnya, Galaxy A7 2018 merupakan ponsel pertama yang memiliki tiga kamera sekaligus. Tak ayal, ponsel ini menarik banyak perhatian. Akhirnya tek.id berkesempatan untuk menjajal smartphone satu ini. Simak ulasan pengalaman menggunakan Samsung Galaxy A7 2018 berikut ini!

Desain

Kesan pertama yang muncul ketika melihat Galaxy A7 2018 adalah ponsel ini memiliki desain yang mewah. Build quality-nya sangat baik dan terasa sangat solid dalam genggaman saya. Bobotnya pas menurut saya, sehingga mampu memantapkan genggaman saya pada Galaxy A7 2018.

Panel belakang memang masih berbahan plastik, namun tidak terkesan murahan. Sayangnya, cap jari masih mudah membekas di bagian ini. Akibatnya, saya harus sering-sering mengelap bagian belakang Galaxy A7 2018 karena terganggu dengan cap jari tersebut.

Di bagian belakang inilah terdapat tiga kamera yang tersusun secara vertikal. Saya sedikit bernafas lega ketika melihat desain kameranya. Akhirnya Samsung menempatkan kamera di bagian pinggir setelah sebelumnya selalu menempatkan kamera di bagian tengah. Desain ini cukup menyegarkan bagi saya. Sementara, speaker, port micro USB dan jack audio 3,5 mm semuanya ditempatkan di bagian bawah.

Sensor sidik jari ditempatkan di bagian kanan. Di atasnya terdapat tombol volume. Tombol volumenya terasa mantap saat ditekan. Bahkan saya mampu menekannya dengan tepat meski tanpa melihatnya. Pun juga dengan sensor sidik jarinya mudah ditemukan. Proses membuka layar dari kondisi tertutup dengan memanfaat sensor sidik jari hanya membutuhkan waktu sebentar.

Layar

Layar Galaxy A7 2018 adalah salah satu aspek yang saya sukai dari Samsung seri A. Galaxy A7 2018 hadir dengan layar Super AMOLED berukuran 6.0 inci beresolusi 1080x2220 piksel. Layarnya memiliki rasio 18.5:9 yang berarti ponsel ini hadir tanpa adanya notch.

Galaxy A7 2018 mempunyai layar yang sangat nyaman untuk digunakan, bahkan dalam waktu yang lama. Ketika dipakai di bawah sinar matahari, saya tidak menemui kendala untuk melihat tampilan layar Galaxy A7 2018.

Detail dalam video ditampilkan dengan baik. Kontras warna yang dihadirkan pun sangat baik. Dalam posisi default, video yang sedang diputar tidak tampil secara penuh di layar. Masih terdapat ruang hitam di kanan dan kiri sisa layar. Untungnya, ukuran video tersebut dapat diperbesar. Tetapi perlu diperhatikan, sejauh pengamatan saya, ada sedikit bagian pinggir video yang terpotong. Saya sih tidak masalah dengan hal itu. Ketimbang terhalang notch, begini lebih baik.

Kamera

Galaxy A7 2018 dibekali dengan tiga kamera belakang dengan konfigurasi 24 MP f/1.7 wide angle, 8 MP f/2.4 ultrawide dan 5 MP f/2.2 depth sensor. Untuk keperluan fotografi, secara umum kamera Galaxy A7 2018 mampu diandalkan.

Samsung memberikan cukup banyak fitur di kameranya, seperti Panorama, Beauty, Pro, Live Focus, Scene Optimizer, Slow Motion, AR Emoji dan Hyperlapse. Hasil kamera mampu menghasilkan detail gambar yang sangat baik. Bahkan rambut halus bisa terekam dengan baik. Singkatnya, hasil foto Galaxy A7 2018 sudah siap untuk langsung diunggah ke media sosial, tanpa edit sana sini terlebih dahulu.

Mode HDR di kamera menawarkan hasil yang sangat mengagumkan. Hasil pengujian foto menunjukkan kualitas warna yang lebih cerah ketimbang tidak menggunakan mode HDR. Noise baru akan kelihatan ketika gambar di-zoom maksimal. Sisanya, detail berhasil ditampilkan dengan baik.

Pengambilan video pun dapat dieksekusi dengan baik oleh kamera belakang Galaxy A7 2018. Stabilizer EIS berhasil memberi kontribusi besar untuk mengurangi shaking. Merekam sambil berjalan tidak terlampau menjadi masalah menggunakan Galaxy A7 2018.

Beralih ke kamera depan, ada empat mode yang ditawarkan, Selfie Focus, Selfie, AR Emoji dan Wide Selfie. Saya menyukai hasil potret dengan mode Selfie Focus. Bokeh yang dihasilkan menurut saya tidak berlebihan seperti pada banyak ponsel yang menawarkan bokeh.

Oh iya. Mumpung sedang bahas kamera, saya ingin memberitahukan bahwa Galaxy A7 2018 juga bisa menggunakan Face Unlock. Fitur ini rupanya sangat membantu saya ketika tidak terbiasa dengan letak fingerprint sensor di samping. Sejauh saya menggunakannya, Face Unlock berhasil membuka layar saya dengan mudah. Di kondisi minim cahaya pun, Face Unlock ini masih bisa saya gunakan tanpa mengalami kendala.

Performa

Nah, sebelum masuk ke pengujian performa mesinnya, saya sempat mencoba mendengarkan musik dengan mode loudspeaker. Kekuatan semburan suara memang patut diacungi jempol, sangat nyaring. Namun hal ini juga berakibat pada kurang baiknya kualitas suara yang dihasilkan. Cenderung cempreng sehingga ada beberapa detail musik yang kurang muncul jika menggunakan mode loudspeaker.

Samsung menyematkan smartphone Galaxy A7 2018 dengan chipset Exynos 7885. Unit yang kami pegang memiliki RAM 6GB dan memori internal 128GB. Agar mengetahui performanya dalam mengatasi tugas sehari-hari, kami menggunakan aplikasi benchmark PCMark 10.

Adapun sektor yang diuji adalah kemampuan untuk melakukan editing foto dan video, manipulasi data, penulisan data dan performa saat melakukan browsing. Secara keseluruhan, Galaxy A7 2018 mampu menorehkan angka 5463, yang mana cukup impresif. Hasil pengujian tersebut juga menunjukkan baterai Galaxy A7 2018 rata-rata dapat bertahan selama 10 jam 56 menit.

Untuk kecepatan penyimpanan internal, Galaxy A7 2018 memberikan keandalan Sequential Read sebesar 291 MB/s. Dalam hal performa Sequential Write, smartphone terbaru dari Samsung tersebut adalah 159 MB/s. Angka tersebut terjadi perbedaan yang cukup signifikan karena menulis data memerlukan lebih banyak usaha ketimbang hanya membaca. Meski demikian Anda masih dapat memutar video 4K/30p dengan lancar.

Benchmark selanjutnya, kami menggunakan aplikasi 3DMark. Di benchmark ini, Galaxy A7 2018 berhasil meraih angka 960 melalui pengujian menggunakan 3DMark Sling Shot. Pengujian kembali dilakukan menggunakan Sling Shot Extreme serta Sling Shot Unlimited yang masing-masing mencatat angka 741 dan 1068. Sedangkan smartphone tersebut memiliki skor 960 ketika menjalani Sling Shot “standar”.

Tidak ketinggalan saya juga menguji performa A7 2018 untuk bermain gim sembari dicatat menggunakan aplikasi GameBench. Gim pertama yang saya mainkan di smartphone berlayar 6 inci tersebut adalah PUBG Mobile. Gim ini saya pilih karena sedang populer hampir di seluruh gamer. Saya tidak mengalami masalah selama memainkan gim ini selama setengah jam. Hal ini karena rata-rata frame rate yang dihasilkan adalah 30 fps. Frame rate tersebut hadir di hampir seluruh skenario gameplay, mulai dari turun pesawat menggunakan parasut hingga ledakan granat yang dilakukan oleh lawan.

Frame rate terendah selama saya bermain ada di angka 16 fps. Menurut data dari GameBench, frame rate terendah terjadi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua detik. Oleh karenanya saya tidak merasa adanya penurunan frame rate secara signifikan.

Baterai yang terpakai selama saya memainkan gim online ini adalah 656 mA. Dengan baterai 3.300 mAh, data GameBench menunjukkan bahwa saya dapat bermain PUBG hingga 4 jam 33 menit secara terus-menerus. Mungkin durasi tersebut cukup bagi Anda penggemar gim online. Penggunaan RAM berada di antara 639 MB dan 681 MB, tidak terlalu berdampak signifikan bagi smartphone yang memiliki RAM 6 GB.

Gim selanjutnya yang saya mainkan adalah Asphalt 9. Sama seperti PUBG, saya juga memainkan gim balapan tersebut selama 30 menit. Data dari GameBench menunjukkan bahwa rata-rata frame rate yang disodorkan adalah 28 fps. Meski frame rate-nya kalah sedikti dibandingkan ketika bermain PUBG, pengalaman saya tidak terganggu selama bermain gim Asphalt 9 ini. Frame rate terendah selama bermain adalah 17 fps. Grafik GameBench menunjukkan penurunan fps lebih sering terjadi ketika bermain Asphalt 9 dibandingkan dengan PUBG. Hal ini dikarenakan perbedaan grafis yang ditampilkan selama gameplay.

Jika Galaxy A7 mampu bertahan 4 jam 33 menit saat memainkan PUBG, smartphone tersebut bertahan 4 jam 28 menit ketika mamainkan Ashpalt 9 dengan pemakaian daya baterai sebesar 685 mA selama 30 menit. Angka tersebut tidak jauh berbeda, menunjukkan manajemen daya yang hampir sama di setiap gim. Penggunaan RAM juuga mencapai 654 MB dan 766 MB.

Dalam hal penggunaan kekuatan GPU, PUBG menguras tenaga grafis sebanyak 88 persen, sedangkan Ashpalt 9 hanya menggunakan tenaga grafis 86 persen. Kejadian ini cukup unik mengingat gim balapan memiliki detil grafik lebih kompleks dibandingkan dengan PUBG Mobile.

Kesimpulan

Bagi saya, Galaxy A7 2018 sangat memuaskan ketika digunakan. Desainnya keren dan performa kamera sangat dapat diandalkan. Transisi antar aplikasi maupun multitasking juga dapat diatasi dengan baik. Sayangnya, kualitas speaker menurut saya terlalu cempreng meskipun memiliki power yang baik.

 

Samsung Galaxy A7 2018

Bagus ...
  • Desain menarik
  • Hasil foto dan video bagus
  • Kinerja gesit
Kurang ...
  • Harga cukup mahal
  • Audio terlalu cempreng
  • Cap jari mudah membekas
Share
×
tekid
back to top