sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
Selasa, 15 Sep 2020 19:25 WIB

Review Sharp Aquos Zero 2, si smartphone teringan di dunia

Smartphone terbaru Sharp saat ini yaitu Sharp Aquos Zero 2. Smartphone ini diklaim sebagai smartphone teringan di dunia.

Review Sharp Aquos Zero 2, si smartphone teringan di dunia

Tahun ini Sharp berkomitmen untuk kembali meramaikan pasar smartphone di Indonesia. Jika dilihat dari jumlah produknya yang diluncurkan tahun ini, tampaknya niat Sharp itu memang tidak main-main. Sejumlah spesifikasi yang melengkapi smartphone barunya pun didukung dengan prosesor flagship, meskipun beberapa di antaranya menggunakan chipset seri yang lawas.

Smartphone terbaru Sharp saat ini yaitu Sharp Aquos Zero 2. Smartphone ini diklaim sebagai smartphone teringan di dunia. Untuk mengetahui bagaimana pengalaman saya menggunakan smartphonre ini, simak ulasan selengkapnya.

Ringan sesuai klaimnya

Kesan pertama saya menggenggam Sharp Aquos Zero 2 memang sesuai dengan klaim perusahaan karena terasa sangat ringan. Saking ringannya, saya tidak merasa menggenggam smartphone flagship karena biasanya ponsel kategori ini memiliki bobot yang cukup berat. Bobot Sharp Aquos Zero 2 sendiri hanya 141 gram selisih beberapa puluh gram dibanding smartphone flagship lainnya.

Meski dari sisi bobot tidak seperti smartphone flagship lainnya karena sangat ringan, tampilan Sharp Aquos Zero 2 tetap premium berkat layar OLED 6,4 inci yang melengkung di sisi kanan dan kiri serta bezel cukup tipis di bawah dan atas ponsel. Layarnya sendiri sebenarnya tidak melengkung. Namun Sharp mengakali tampilannya dengan pelapis layar yang menimbulkan efek yang membuat layar samping ponsel tampak melengkung. 

Alih-alih menggunakan punch hole untuk mengakomodir kamera selfie, Sharp Aquos Zero 2 justru memilih konsep notch untuk menempatkan kamera depannya. Ukurannya pun terbilang cukup besar meskipun hal tersebut tidak begitu menganggu tampilan ponsel. Sementara dari sisi antarmukanya, Sharp Aquos Zero 2 menggunakan Android Stock. Secara pribadi saya kurang menyukai antarmuka ini karena terkesan monoton. Lain halnya dengan antarmuka yang dikembangkan oleh OEM lain. Namun positifnya, hal ini akan mempermudah pengoperasian ponsel, khususnya bagi mereka yang terbiasa menggunakan Android Stock. 

Tampilan belakang Sharp Aquos Zero 2 tampak biasa tanpa disertai sentuhan yang istimewa. Seperti smartphone lainnya, Sharp Aquos Zero 2 dilengkapi kamera kamera belakang yang diposisikan sejajar dengan  lampu LED flash dan penamaan merek Aquos. Selama saya mengoperasikan smartphone ini, feel-nya tidak terasa begitu licin di genggaman. Namun kekurangannya adalah case dari smartphone ini cukup mudah menangkap bekas jari. Sharp sendiri tidak melengkapi smartphone ini dengan softcase dalam paket pembelian Aquos Zero 2.

Performa 50:50

Satu hal yang diandalkan oleh Sharp Aquos Zero 2 adalah layarnya yang didukung refresh rate hingga 240Hz. Dukungan ini menjadikan Aquos Zero 2 sebagai ponsel pertama di dunia dengan refresh rate tersebut, setidaknya setelah ponsel ini diluncurkan. Selain itu, smartphone ini juga didukung touch sampling rate 240Hz sehingga response-nya diklaim cepat.

Namun demikian, pengalaman saya menggunakan smartphone ini, ada beberapa kendala yang saya rasakan, khususnya saat mengoperasikan layar. Di beberapa hari pertama, responsnya memang andal, baik untuk memainkan game berat seperti PUBG atau hanya untuk mengoperasikan menu navigasi dan aplikasi lainnya. Saking bagusnya, transisi peralihan utama ke menu pun begitu smooth. Namun setelahnya, saya mendapati kendala dimana layarnya tidak bisa merespons perintah yang diberikan, bahkan untuk perintah ringan seperti mengetik keyboard atau mengoperasikan menu navigasi. Kendala ini terjadi setelah saya menggunakan Sharp Aquos Zero 2 untuk bermain game PUBG selama sekitar satu jam.

Masalah serupa juga saya temukan saat memainkan gim PUBG, dimana menu-menu yang ada di sekitar layar lengkungnya tidak bisa dioperasikan dengan optimal. Ternyata, smartphone ini memiliki pengaturan khusus untuk mengatasi masalah itu, yaitu dengan menonaktifkan menu Clip Now yang berfungsi untuk melakukan screenshot selain menggunakan dua tombol. Dengan kata lain, smartphone ini mengartikan sentuhan di pojok layar sebagai upaya untuk screenshot

Setelah menonaktifkan menu Clip Now pada menu pengaturan layar, jajaran menu pada layar lengkungnya dapat dijalankan dengan baik meskipun terbilang kurang responsif.

Untuk menopang performanya, dapur pacu Sharp Aquos Zero 2 disokong oleh prosesor Snapdragon 855 yang dikombinasikan dengan RAM 8GB serta penyimpanan internal 256GB. Untuk mengukur performanya di atas kertas, saya melakukan benchmark dengan beberapa aplikasi benchmark mencakup 3DMark, PCMark dan GeekBench.

Agar mendapat gambaran yang lebih baik, saya membandingkan performa Sharp Aquos Zero 2 dengan Asus Zenfone 6 dimana keduanya sama-sama menggunakan chipset Snapdragon 855. Meski memiliki kapasitas RAM lebih rendah, Zenfone 6 mampu unggul di beberapa pengujian, misalnya pada pengujian menggunakan 3DMark atau PCMark. Kendati demikian, Sharp Aquos Zero 2 menorehkan skor yang lebih unggul dibanding smartphone Asus itu pada pengujian GeekBench baik untuk pengujian single-core maupun multi-core.

 

Skor benchmark Sharp Aquos Zero 2

Skor benchmark Sharp Aquos Zero 2

Skor benchmark Sharp Aquos Zero 2

 

Sharp Aquos Zero 2 saat bermain gim

Pengaturan standar yang ditawarkan di gim PUBG Mobile adalah HD - High. Grafis maksimal yang bisa dijalankan Sharp Aquos Zero 2 adalah HDR Extreme. Namun untuk pengalaman terbaik, grafisnya saya atur ke Balanced Extreme. Awal memainkan gim ini, saya tidak menemui kendala sama sekali. Bermain tanpa menggunakan earphone pun tidak menjadi masalah karena smartphone ini sudah mendukung dual channel audio. Sayangnya, volumenya terbilang kecil. 

Permainan bisa berjalan dengan lancar, konten dalam gim juga bisa ditampilkan dengan baik. Setelah bermain beberapa lama, saya mendapati adanya keanehan. Dalam beberapa kesempatan, gim tampak mengalami penurunan frame rate. Hal ini bahkan terjadi beberapa kali, terutama ketika saya sedang bergerak cepat atau melewati banyak rumput dan pohon. Penyesuaian yang dilakukan juga tidak memberikan dampak berarti. Cara terakhir yang saya lakukan adalah dengan memilih opsi Prioritize light movement. Namun masalah yang sama masih terjadi.

Area pinggir layar juga kurang sensitif merespon jari saat memainkan game ini. Tak jarang saya harus mengetuk layar berkali-kali.
Saat memainkan game PUBG, refresh rate-nya tidak begitu terasa 240Hz. Hal ini juga dibuktikan dengan pengujian menggunakan testuvo.com yang menunjukkan smartphone ini hanya mendukung frame rate maksimal hingga 60fps. Sementara aplikasi Screen Info menunjukkan Sharp Aquos Zero 2 mampu mendukung refresh rate hingga 120Hz.

Bermain PUBG Mobile selama 30 menit, kapasitas baterainya berkurang sebanyak 16%. Baterainya sendiri punya kapasitas 3.130 mAh. Sayangnya adaptor bawaan Sharp Aquos Zero 2 tidak didukung dengan fast charging meskipun sudah dilengkapi USB tipe-C, sehingga pengisian ulang baterai membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam. Durasi ini terbilang cukup lama untuk smartphone dengan kapasitas baterai 3000-an. Soal daya tahannya, jika mengacu pada benchmark PCMark Work 2.0 mencapai 10 jam 23 menit.

Dua kamera, tapi cukup bertenaga

Sharp Aquos Zero 2 hadir dengan kamera ganda masing-masing berjenis wide dan ultrawide beresolusi 12.2MP dan 20MP. Sejumlah menu yang melengkapi kamera ini untuk aktivitas fotografi yaitu mode Auto, Manual, serta Potrait. Ada pula filter yang disediakan seperti Clearly, Close Up hingga Monochrome.

Setelah mencoba memotret menggunakan kamera Sharp Aquos Zero 2, hasilnya saya mendapati gambar yang menawan. Detail gambarnya bisa ditangkap dengan baik, dengan warna dan kontras yang tampak natural. Hasil ini berlaku untuk jepretan kamera wide maupun ultra-wide. Dengan mode Auto, Sharp Aquos Zero 2 mampu mengabadikan gambar dengan bagus, terlihat dari detail tekstur pakaian, hijab maupun masker yang saya kenakan. Warna awan pada saat itu juga dapat ditangkap dengan baik, sesuai dengan warna awan yang terlihat dengan mata.

Secara umum, warna yang dihasilkan terbilang natural meski smartphone ini juga dibekali kecerdasan buatan untuk memoles gambar. Detail antara objek pun tampak terpisah dengan rapi sehingga menghasilkan gambar yang menawan. Jujur saja saya suka dengan hasil jepretan kamera utama Sharp Aquos Zero 2.

 

Smartphone ini juga didukung dengan fitur HDR. Ketika saya memotret subjek yang membelakangi cahaya matahari tanpa menggunakan mode HDR, hasilnya cukup bagus karena paparan exposure tetap terlihat tanpa saling mendominasi. Tetapi jika diperhatikan lebih seksama, ada beberapa area yang gelap di pohon daun.

Hasil foto Sharp Aquos Zero 2 tanpa HDR

Sedangkan ketika saya menggunakan mode HDR saat memotret subjek yang membelakangi cahaya, hasilnya hampir sama ketika saya tidak menggunakan mode tersebut. Tidak ada hasil yang signifikan. Perbedaannya hanya terlihat sedikit di area daun-daun pohon.

Hasil foto Sharp Aquos Zero 2 dengan HDR

Seperti disebutkan sebelumnya, kamera ganda pada Aquos Zero 2 masing-masing berjenis wide dan ultra-wide. Saya mencoba kedua sensor ini untuk memotret gambar. Hasilnya tetap bagus dengan detail yang tajam serta warna yang nyaman dipandang. Kedua sensor ini menghasilkan kualitas yang sama bagusnya, hanya saja angle-nya yang berbeda. Tentu saja, sensor ultra-wide mampu menangkap angle yang lebih luas sehingga background-nya lebih kaya//

Hasil foto wide Sharp Aquos Zero 2

 

Hasil foto ultra-wide Sharp Aquos Zero 2

Yang tak kalah menarik, Sharp Aquos Zero 2 juga menghadirkan fitur Monochrome. Fitur ini bisa diaplikasikan baik untuk foto maupun video. Secara kualitas, tidak ada perbedaan detail yang berubah dari mode regular. Hanya saja, warnanya menjadi terlihat lebih epic.

Hasil foto monokrom Sharp Aquos Zero 2

 

Hasil foto monokrom Sharp Aquos Zero 2


Untuk fitur video, Sharp menawarkan dua jenis frame rate yaitu 120 fps dan 240 fps. Selain itu, dua kamera smartphone ini juga dibekali fitur OIS dan EIS untuk meredam guncangan yang timbul saat merekam video. Setelah mencobanya, fitur ini memang sangat membantu dalam meredam guncangan saat melakukan perekaman. Hasilnya sangat jauh berbeda ketika fitur OIS maupun EIS dimatikan. Saya sendiri menguji fitur OIS dan EIS menggunakan mode Monochrome. Fitur penunjang lainnya yang melengkapi smartphone ini adalah “Wind noise cut” yang dapat membantu meminimalisir noise angin saat merekam video.


Tak ketinggalan Sharp juga menghadirkan fitur slow video yang dapat merekam video gerak lambat. Untuk fitur ini menurut saya perlu perbaikan, karena saat menekan tombol rekam perekaman video justru memiliki jeda sekitar tiga detik. Oleh karena itu, jika kalian berniat merekam slow video menggunakan Sharp Aquos Zero 2, baiknya melakukan perekaman tiga detik lebih awal agar mendapatkan video dramatis sesuai harapan.


Beralih ke kamera depannya, smartphone ini memiliki dukungan resolusi 8MP. Serupa dengan kamera belakangnya kamera selfie Aquos Zero 2 juga menawarkan mode Manual serta Auto. Hasilnya, warna yang ditangkap cukup natural. Namun sayangnya detail gambar justru berkurang tajam dan terkadang kurang fokus. Saya sendiri tidak dapat mengatur fokus dengan manual menggunakan jari, karena Sharp Aquos Zero 2 diatur untuk menjepret foto ketika layar tampilan kamera depan disentuh. Selain mode manual dan auto, smartphone ini juga dilengkapi filter untuk mempercantik foto selfie.

Hasil foto selfie Sharp Aquos Zero 2

Fitur lain dan kesimpulan

Spesifikasi lainnya yang melengkapi Sharp Aquos Zero 2 yaitu NFC, fingerprint di layar meskipun pemindaiannya kurang gesit, face unlock yang juga kurang gesit pada situasi tertentu, hingga fitur dual SIM tanpa slot microSD khusus. Sistem operasinya sendiri sudah didukung Android 10. 

Secara performa menurut saya Sharp Aquos Zero 2 memang kurang optimal, apalagi dengan kendala layar yang saya rasakan dan absennya fitur fast charging. Namun patut dicatat, kameranya memang bisa jadi andalan untuk mengabadikan momen-momen penting dan seru. Mengingat smartphone ini masuk kategori flagship, Sharp membanderolnya seharga Rp13 juta. 

 

75
Sharp Aquos Zero 2
 
Keunggulan
  • Kamera belakang bagus
  • Bobot sangat ringan
  •  
 
Kekurangan
  • Chipset tahun 2019
  • Sensitivitas layar lengkung
  •  
Share
×
tekid
back to top