Rapoo X1800S: nyaman dipakai sehari-hari

Keyboard dan mouse merupakan pasangan ideal kala berinteraksi dengan komputer. Tanpa kehadiran salah satunya, memakai komputer terasa kurang lengkap, apalagi ketika membutuhkan kerja taktis yang dituntut untuk cepat. 

Jika biasanya kita membeli keyboard dan mouse secara terpisah, Rapoo justru menawarkan penjualan bundling untuk Rapoo X1800S. Di dalam paket penjualannya akan ditemukan keyboard dan mouse yang dapat tersambung melalui koneksi Bluetooth. 

Nah, meja redaksi kedatangan Rapoo X1800S ini. Kami pun menjajalnya untuk mengerjakan tugas kantor selama kurang lebih satu minggu. 

Desain simpel

Pertama saya akan bahas dari keyboard. Secara umum, tidak ada yang membuat keyboard Rapoo ini begitu spesial. Desainnya seperti keyboard full size kebanyakan. Seluruh bagian keyboard ini terbuat dari plastik. Meski begitu, tidak menampilkan kesan ringkih. 

Kebetulan yang keyboard yang saya pakai hadir dengan warna hitam. Saya suka dengan desain matte yang diberikan. Membuatnya terkesan kalem dan elegan, walaupun pada dasarnya, keyboard ini hanya berbekal material plastik. 

Jarak antar tuts keyboard cukup dekat sehingga tetap memberikan feeling full size keyboard pada umumnya. Harus diakui, saya cukup suka juga dengan ukurannya. Tidak terlalu besar sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat yang besar. Terlebih lagi fungsi Num Lock yang biasanya tidak terdapat di laptop kantoran pada umumnya. 

Deretan tombol Function di bagian atas disertai juga dengan beberapa fungsi tambahan, seperti membuka aplikasi musik, melakukan back atau forward, membuka email, hingga mengendalikan playlist dan volume. Sayangnya saya tidak mendapati opsi untuk mengendalikan kecerahan layar dan tombol cepat untuk melakukan perpanjangan display ke proyektor. 

 

Desainnya sebenarnya tidak terlalu masalah, namun saya cukup terganggu dengan penempatan tombol delete, yang menurut saya sulit dijangkau. Pada umumnya, tombol delete di keyboard full size diletakkan persis di atas tombol arrow. Namun di seri ini, posisi delete diletakkan bersebelahan dengan backspace. Bagi yang tidak terbiasa, hal ini cukup mengganggu. Itu yang saya rasakan. 

Oh iya, keyboard ini merupakan keyboard wireless, oleh karenanya membutuhkan baterai sebagai sumber dayanya, Penempatannya cukup cerdik. Rapoo meletakkan baterai itu di deretan tombol-tombol keyboard lainnya. Bentuknya pun disamarkan serupa dengan tombol, yang tentunya tidak akan bisa ditekan. Keyboard ini menggunakan satu baterai AA. 

Berpindah ke bagian bawah, ada dua strip karet yang mampu menahan keyboard ini tidak bergerak ketika diletakkan di permukaan yang licin. Tidak hanya itu, ada kick stand yang membuat posisi mengetik menjadi lebih nyaman. Cukup membantu walau tidak terlalu tinggi juga. Selebihnya, keyboard ini tampil layaknya keyboard biasa. 

Setali tiga uang, mousenya juga tampil dengan warna dan finishing matte yang sama. Jujur saja, posisi menggunakan mouse ini sangat nyaman di tangan saya. Pasalnya, konturnya dibuat mengikuti telapak tangan ketika saya pegang. Sangat ergonomis. Sebagai pemanis, bagian tengahnya dibalut lapisan glossy. Di bagian bawah, terdapat slot untuk dongle bluetooth perangkat ini. 

Secara tampilan, dapat dikatakan kalau mouse Rapoo ini tampil biasa. Tidak jelek juga, namun tidak spesial. Namun sifatnya yang ergonomis membuat saya bisa melupakan tampilannya yang biasa itu.

Senyap bikin nyaman

Koneksi keyboard dan mouse Rapoo X1800S terbilang sangat stabil. Hal ini karena dongle yang digunakan. Dengan sistem plug and play, saya bisa langsung menggunakan kedua perangkat ini. Oh iya, karena dijual sepaket, saya hanya butuh satu dongle saja untuk menghubungkan kedua perangkat ini ke komputer. 

Keyboardnya menggunakan teknologi membran. Ini membuat keyboard ini cukup senyap ketika digunakan. Yang paling kentara adalah ketika saya menekan tombol spasi. Suaranya cukup diredam dengan baik oleh keyboard ini. 

Hanya saja, bagi saya yang terbiasa menekan tombol Fn di sisi kiri, penempatan Fn di kanan cukup merepotkan. Sebenarnya hal ini tidak menjadi masalah besar. Hanya butuh penyesuaian sedikit agar terbiasa. 

Tidak hanya itu, dalam beberapa kesempatan, saya mendapati adanya huruf yang tidak terinput dengan baik meski tombol sudah saya tekan. Hal yang sama juga terjadi ketika saya menekan backspace. Tampaknya tombol ini harus ditekan lebih dalam untuk memastikan huruf-hurufnya dapat terinput dengan baik.                              

Tapi hal itu justru berbanding terbalik dengan pasangan mousenya. Meski keyboardnya cukup senyap, namun pasangan mousenya justru menimbulkan suara yang keras ketika ditekan. Meski begitu, dengan sensor 1000 Dpi, mouse ini sangat nyaman dipakai untuk kerja harian. Saya tidak membutuhkan usaha lebih untuk mengarahkan pointer ke pojok layar. Meski cepat, jika digunakan hati-hati tidak akan mengurangi presisi mouse ini. 

Rapoo X1800S saat ini dijual dengan harga sekitar Rp250an. Kamu bisa mendapatkannya di beberapa situs belanja online di Indonesia.