sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
Senin, 24 Mei 2021 12:30 WIB

Review Lenovo Legion Slim 7i: performa lancar, akses mudah

Salah satu faktor pendukung yang wajib ada di laptop gaming demi kelancaran bermain gim adalah GPU. Untuk Legion Slim 7i, laptop ini menggunakan Nvidia GeForce RTX 2060 Max Q.

Review Lenovo Legion Slim 7i: performa lancar, akses mudah

Biasanya laptop gaming memiliki ukuran yang besar dan berbobot berat. Namun, tidak demikian dengan perangkat terbaru Legion Slim 7i. Sesuai namanya, laptop gaming ini hadir dengan bodi yang tidak terlalu besar. Bahkan, secara keseluruhan bodinya hampir mirip dengan bodi laptop non-gaming dengan layar 15 inci.

Model Legion Slim 7i 15IMH5 yang saya ulas ini diperkuat dengan prosesor Intel Core i7-10870H generasi ke-10. Salah satu faktor pendukung yang wajib ada di laptop gaming demi kelancaran bermain gim adalah GPU. Untuk Legion Slim 7i, laptop ini menggunakan Nvidia GeForce RTX 2060 Max Q. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Desain tidak besar

Kata ‘Slim’ yang menyangkut dalam nama laptop gaming ini bukan sekadar nama. Ini memberi arti bahwa Legion Slim 7i menampilkan profil yang cukup tipis untuk perangkat di kelasnya, hanya 17,9 mm. Ketebalan ini hampir seperti laptop non-gaming yang dengan mudah dibawa kemana pun. Bahkan, laptop ini dapat dimasukkan ke dalam tas ransel saya dengan mudah, dan masih menyisakan ruang untuk charger dan barang lainnya.

Ukuran layar laptop ini adalah 15,6 inci, tiga bezel (kiri, kanan, atas) pada tepi layar dibuat relatif tipis. Inilah salah satu faktor yang menjadikan Legion Slim 7i terlihat berukuran relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan laptop gaming kebanyakan. Bezel di bawah layar memang terlihat jauh lebih tebal, tetapi tidak terlalu mengganggu visual pada layar, utamanya ketika bermain gim.

Engsel unit layar tidak diposisikan terlalu belakang. Artinya, masih ada sedikit bagian belakang laptop ketika dibuka. Bagian sisa pada area belakang ini secara langsung berfungsi sebagai penahan ketika layar laptop dibuka, karena dapat dilakukan hanya dengan menggunakan 1 jari saja.

Meski mudah dibuka, engsel layar dari laptop yang berdimensi 356mm x 250mm x 17,9mm tersebut terasa kokoh sehingga tidak mudah bergoyang ketika laptop tersenggol tangan ketika sedang bermain gim atau semacamnya. Lenovo juga mendesain engsel ini dapat dibuka hingga 180 derajat.

Pada sisi kiri laptop, kamu akan melihat port card reader yang berjejer dengan port audio/mikrofon 3,5 mm. Beralih ke sisi sebelah kanan, terdapat 2 buah port Thunderbolt 3. Sedangkan bagian belakang ada power input serta 2 port USB 3.2 Gen 2. Port daya yang ada di belakang laptop memungkinkan kabel adaptor charger terlihat lebih rapi ketimbang pada posisi kanan atau kiri.

Pada bagian atas keyboard terdapat lubang-lubang kecil yang membentang dari sisi kanan hingga ke sisi kiri. Awalnya saya mengira ini adalah lubang untuk speaker, tetapi ini adalah lubang ventilasi pendingin. Bukan hanya di atas, lubang pendingin juga terdapat di sisi kiri dan kanan, serta dua buah yang menghadap ke belakang. Sistem pendingin juga ada di bagian bawah, namun bagian ini untuk sistem intake udara.

Pengoperasian & fitur

Bukan laptop gaming namanya bila tidak dilengkapi keyboard RGB. Lampu RGB yang ada di keyboard Legion cukup fleksibel sehingga desain nyalanya lebih mudah diganti sesuai keinginan. Cukup tekan tombol Fn bersamaan dengan tombol spasi. Terdapat 4 gaya pendar yang ada di tombol keyboard ini.

Selain dapat diatur mode pendarnya, kamu juga dapat meningkatkan intensitas kecerahan lampu RGB di keyboard. Untuk dapat melakukan ini, cukup tekan tombol Fn dan dibarengi tanda panah ke atas (meningkatkan kecerahan) dan tanpa panah ke bawah (menurunkan kecerahan). Untuk mematikan lampu RGB keyboard, tekan Fn dibarengi tanda panah ke bawah beberapa kali hingga lampu keyboard benar-benar mati.

Lenovo melengkapi tombol akses FnLock yang terletak di tombol ESC. Cara ini sangat memudahkan saya untuk memilih pengoperasian antara tombol F1 – F12 atau tombol kombinasi akses yang ada di antara tombol-tombol tersebut, seperti volume, kecerahan layar, media player, dan sebagainya.

Touchpad yang ada di Legion Slim 7i berukuran cukup besar. Tekstur yang diberikannya cukup licin, sehingga membuatnya sangat mudah diakses. Bahkan, saya dengan mudah mengaksesnya dengan hanya menggunakan ibu jari sementara mengetik melalui keyboard-nya.

Untuk memudahkan dan mengatur laptop gaming ini, Lenovo menyediakan aplikasi khusus bernama Lenovo Vantage. Halaman utama aplikasi ini menampilkan penggunaan CPU dan GPU dalam satuan persen. Ada pula kapasitas SSD yang telah digunakan. Lenovo Vantage juga menyajikan mode sistem pendingin.

Untuk mengatur sistem pendinginan, cukup beralih ke opsi Thermal Mode pada panel Legion Edge. Terdapat pilihan pendinginan seperti Quiet Mode, Balance Mode, dan Performa Mode. Masing-masing mode dapat diatur sesuai beban kerja laptop. Misalnya, Performance Mode digunakan untuk ketika laptop sedang menjalankan beban kerja berat, kipas berputar dengan sangat kencang. Meski demikian, kamu tidak perlu repot-repot memilih sesuai kebutuhan laptop, cukup pilih Balance Mode yang secara otomatis menyesuaikan kebutuhan.

Memilih opsi Media di aplikasi Lenovo Vantage akan mengantarkan ke berbagai pengaturan seperti Display & Camera dan Audio. Dalam pilihan ‘Camera & Privacy Mode’, yang menawarkan keamanan agar laptop tidak mengirim gambar saat melakukan panggilan video. Webcam yang ada di Slim 7i memiliki resolusi 720P atau HD. Ada mekanisme shutter manual yang dapat digeser pengguna.

Untuk opsi Audio, terdapat pengaturan Dolby Audio. Ini memungkinkan kamu memilih beberapa preset audio seperti Dynamic, Movie, Music, Game dan Voice agar optimal untuk masing-masing konten yang ditampilkan laptop. Bila tidak ingin repot bolak-balik memilih, disarankan untuk memilih preset Dynamic.

Performa

Dapur pacu yang ada di dalam laptop gaming tipis ini adalah Intel Core i7 -10870H generasi ke-10, dan GPU Nvidia GeForce RTX 2060 Max-Q. Kapasitas RAM-nya adalah 32 GB dan penyimpanan tipe SSD sebesar 1 TB. Ukuran layar laptop ini adalah 15,6 inci, yang merupakan ukuran rata-rata dari laptop gaming.

Berbicara seputar layar, teknologi yang digunakannya adalah IPS beresolusi Full HD (1920 x 1080 piksel). Demi menutupi kebutuhan saat bermain gim, panel layarnya dilengkapi dengan refresh rate tinggi 144 Hz serta response time 5 ms. Dukungan lainnya adalah color gamut Adobe sRGB 100%, dan Dolby Vision.

Kecerahan dari layar ini adalah 300 nit. Memang, besaran kecerahan ini tidak terlalu tinggi, tetapi untungnya layar ini dilengkapi dengan lapisan anti pantul. Dengan demikian, konten dalam layar tetap terlihat jelas tanpa gangguan refleksi cahaya sekitar. Bahkan, saya pernah menjajal bermain gim di teras, dan layar tetap terlihat cukup jelas.

Tidak ada gangguan blur ketika saya menjajalnya untuk menonton film Avatar. Warna yang disorotkannya sangat cerah dalam berbagai kondisi. Ketika sedang dalam adegan gelap di dalam hutan planet Pandora, kualitas warna hitam cukup pekat untuk ukuran laptop gaming. Tidak ada detail gambar yang dikorbankan dalam area gelap dan tidak ada gangguan bocoran cahaya di pinggiran layar.

Laptop ini hadir dengan speaker ganda, yang berada di pinggir bawah laptop. Lokasi adanya speaker ini dibuat agak diagonal agar tidak tertutup meja. Bukan hanya kualitas stereo yang lebar, tetapi sistem audio yang dihadirkannya mampu melakukan simulasi surround yang baik.

Efek surround yang unggul dapat meningkatkan pengalaman menonton film lebih optimal. Sedangkan ketika saya bermain gim ‘Shadow of the Tomb Raider’, suara surround yang diberikan oleh speaker laptop ini juga membantu saya mendeteksi hadirnya bahaya, seperti ketika Lara Croft sedang berhadapan dengan macan kumbang. Respons speaker dan suara surround sangat unggul ketika Lara Croft berlari dan berputar menghindari bahaya atau melawan.

Untuk pengujian sintetis, awalnya saya menggunakan aplikasi PCMark 10. Ini digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. Benchmark ini mensimulasikan aktivitas keseharian. Secara keseluruhan, nilai yang diberikannya sangat tinggi dengan 5.928 poin. Untuk skor App Start-up, laptop ini memberikan 12.922 poin.

Berikut nilai pengujian PCMark 10 yang lebih lengkap. Sebagai referensi, saya menyandingkannya dengan skor Legion Y740-15IRHG dengan prosesor Intel Core i7-9750H serta sistem GPU RTX 2060.

 

Selanjutnya Legion Slim 7i diuji menggunakan benchmark 3Dmark. Sebagai informasi, 3DMark berguna untuk mengukur seberapa andal kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan berguna untuk menilai, laptop akan berperforma dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.

3DMark Fire Strike dapat dijalankan dengan angka sebanyak 14.143 poin, Fire Strike Extreme dengan nilai sebesar 7.109 poin, dan Fire Strike Ultra dengan 3.661 poin.

 

Selanjutnya saya menjalankan benchmark Cinebench R20 untuk mengetahui performa prosesor Lenovo Legion Slim 7i. Masing-masing skor untuk Single-Core dan Multi-Core adalah sebanyak 473 poin dan 3.798 poin. Di sisi lain Legion Y740 memiliki angka 182 dan 671 untuk pengujian Single-Core dan Multi-Core.

 

Pengujian penyimpanan SSD Legion Slim 7i saya coba menggunakan aplikasi CrystalDiskMark 7. Hasilnya adalah performa yang sangat baik, dengan kecepatan hingga 3.285 MB/s untuk Sequential Read dan 3.096 MB/s untuk Sequential Write.

 

Tidak ketinggalan pula saya menjalankan benchmark Blender. Platform ini berguna untuk menampilkan hasil pengujian hardware dan software. Dengan Blender, dapat dilakukan perbandingan optimal antara hardware dan instalasi sistem. Ketika pengujian BMW27, hasil yang diraihnya adalah 4 menit 7 detik. Sedangkan untuk pengujian Class Room berhasil dengan durasi 11 menit 16 detik.

 

Ketika saya menjalankan benchmark di dalam gim Shadow of the Tomb Raider, Legion Slim 7i mendapatkan frame rate 80 fps untuk konfigurasi pengaturan tertinggi (High). Sedangkan ketika saya meningkatkan preset pengaturan grafik tertinggi (Highest) maka laptop ini masih memberikan frame rate yang cukup tinggi pada 71 fps

 

Ketika memainkan gim Shadow of the Tomb Raider, saya merasa bahwa pengaturan preset grafik High dan Highest tidak ada perbedaan untuk pengalaman bermain gim. Kedua pengaturan ini terasa lancar, baik ketika di hutan, hingga ketika Lara Croft berada di genangan air yang menampilkan refleksi lingkungannya. Bahkan, ketika gameplay sedang menampilkan adegan Tsunami, pengalaman bermain masih terasa sangat lancar.

Sebenarnya kamu langsung dapat mengatur kecepatan kipas pendingan tanpa membuka aplikasi Lenovo Vantage terlebih dahulu. Caranya adalah dengan menekan Fn + tombol Q. Ini akan memudahkan kamu mengaturnya sembari melakukan apapun dengan laptop ini, termasuk bermain gim.

Hal yang tidak kalah praktis adalah terdapat lingkaran LED di sekeliling tombol daya. Lampu ini akan berwarna sesuai mode pendinginan yang dipilih. Ketika memilih Quiet Mode, maka lingkaran LED akan berwarna biru, jika Balance Mode (Auto Mode) terpilih, maka LED akan berubah menjadi putih. Terakhir, ketika mengalihkan sistem pendingin ke Performa Mode, maka LED akan berwarna merah.

Pilihan pendingin Performance Mode akan mengeluarkan bunyi kipas yang agak kencang. Meski demikian, Suara kipas akan tertutupi dengan suara dari speaker terintegrasinya. Ketika bermain Shadow of the Tomb Raider, saya tidak terganggu dengan suara kipas berkat kualitas speaker-nya yang lantang. Perlu diingat bahwa, kualitas suara speaker Legion Slim 7i bukan hanya mengandalkan tingkat kelantangan, tetapi juga frekuensi yang tidak saling tumpang tindih.

Kualitas pelepasan hawa panas pada Legion Slim cukup efektif ketika digunakan untuk bermain gim berat. Tidak ada gangguan panas pada tombol keyboard yang sering digunakan (WASD). Hawa panas hanya terasa pada bagian atas keyboard, dan ini sama sekali tidak mengganggu pengalaman bermain. Tidak ada pula gangguan hawa panas yang berlebih di area palm rest.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, performa yang dihadirkan oleh Legion Slim 7i menampilkan performa yang lancar untuk bermain gim. Meskipun menjalankan gim berat dengan pengaturan grafik terbaik, performanya sangat lancar, walau hasil pengujian menyatakan ada perbedaan sedikit antara High dan Highest di gim Shadow of the Tomb Raider.

Laptop ini juga memungkinkan kamu tetap berfokus pada permainan meski di tengah-tengah harus mengakses pengaturan kipas. Lampu LED yang melingkar di tombol daya memastikan pilihan sistem pendinginan yang dipilih tepat, sehingga tidak perlu masuk ke dalam pengaturan yang merepotkan.

Ide Lenovo untuk menempatkan port daya di sisi belakang Legion Slim 7i menjadikannya sangat praktis sehingga tidak ada gangguan juntaian kabel daya dari adaptor. Namun sayangnya, port 2 port USB yang terletak di belakang terkadang agak merepotkan ketika ingin menghubungkan perangkat seperti flashdisk. Harga untuk laptop gaming ini adalah Rp27.999.000.

90
Lenovo Legion Slim 7i
 
Keunggulan
  • Performa lancar
  • Pendingin bagus
  • Layar bagus
 
Kekurangan
  • USB di bagian belakang terkadang merepotkan
Share
×
tekid
back to top