sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 30 Okt 2019 15:00 WIB

Review Intel NUC Canyon Hades, si kecil cabe rawit!

Komputer yang berukuran lebih kecil dari PlayStation 4 dan Xbox One dari tahun 2018 ini dapat memainkan gim AAA dengan sangat baik.

Review Intel NUC Canyon Hades, si kecil cabe rawit!

Para gamer dewasa ini berlomba-lomba membuat sebuah komputer gaming super cepat dengan menyematkan komponen kelas atas yang didinginkan oleh sistem pendinginan air. Hal ini membuat komputer tersebut menjadi sangat besar dan memakan banyak tempat.

Namun bagi Intel, besar tidak tentu akan selalu menjadi pilihan terbaik. Salah satu contohnya adalah NUC Canyon Hades, yang sebenarnya sudah diluncurkan beberapa tahun lalu. Tapi, Intel cukup membekali komputer mini ini dengan komponen kelas atas, sehingga hingga saat ini pun komputer ini masih relevan untuk memainkan gim AAA.

Secara spesifikasi, Intel menyematkan prosesor Core i7 generasi kedelapan, tepatnya i7-8809G. Prosesor ini merupakan prosesor 4 core dengan 8 threads dengan kecepatan prosesor 3.10GHz dan dapat mencapai 4.20GHz di kecepatan turbo.

GPU-nya pun sangat spesial. Mereka menggunakan GPU milik AMD, yakni Radeon Vega M GH sebagai GPU terintegrasi di komputer tersebut. Ya, perkawinan langka antara dua rival ini mungkin akan hanya terjadi sekali seumur hidup.

Namun, yang perlu diperhatikan adalah pada saat membeli perangkat ini, Anda memiliki opsi untuk menambahkan penyimpanan dan RAM sendiri. Pengguna dapat menambahkan dua SSD M.2 karena Intel menyematkan dua slot M.2 yang menggunakan PCIe x4 lanes.

Pengguna juga dapat menyematkan maksimal dua RAM DDR4 SO-DIMM (memory laptop) dengan maksimal RAM yang didukung sebesar 32GB. Kecepatan maksimal dari RAM yang didukung adalah DDR4-2400+ 1.2V.

Sebelum mulai membicarakan angka, ada baiknya kita membicarakan desain dari komputer ini. Dimensinya pun sangat kecil, yakni 221 x 142 x 39 mm saja. Ukuran ini bahkan lebih kecil dari PlayStation 4 atau Xbox One, namun jauh lebih bertenaga.

Konektivitas untuk perangkat ini pun bisa dibilang sangat lengkap, bahkan lebih lengkap dari sebuah laptop gaming dan setara dengan komputer gaming normal. Di bagian belakang, kita akan menemukan dua buah Mini DisplayPort, satu HDMI, dua Thunderbolt 3.0 via USB Type-C, dua LAN RJ45, dan empat USB 3,0.

Sedangkan untuk di depan juga tak kalah lengkap. Pengguna akan menemukan satu port HDMI, satu USB Type-C, dua USB 3.0, serta satu SDCard reader dan satu jack audio combo 3.5mm.

Di bagian atas, kita dapat menemukan sebuah logo tengkorak berwarna biru. Tambahan estetika ini membuat tampilan dari komputer super mini ini menjadi sangat garang.

Beralih ke bagian bawah, kita akan menemukan lubang ventilasi yang berfungsi sebagai intake udara segar untuk mendinginkan prosesor dan GPU di dalam perangkat ini. Sedangkan udara panas akan dihembuskan ke bagian sisi kiri dan kanan perangkat, serta ke bagian belakang.

Lantas, bagaimana dengan performanya? Selama pengetesan, saya pun mendapati hasil yang bisa dibilang mengejutkan. Oh iya hampir lupa. Selama pengujian, saya menggunakan RAM 16GB dual channel.

Hasil pengujian dari 3DMark Time Spy dan Fire Strike pun cukup mengagumkan. Setelah melakukan pengetesan masing-masing lima kali berturut-turut, perolehan skor rata-ratanya cukup tinggi.

Begitu juga dengan saat saya melakukan pengetesan Cinebench R15 dan R20 masing-masing sebanyak lima kali secara berturut-turut. Hasilnya pun sangat memuaskan.

Bermain gim AAA serta gim populer saat ini pun sangat nyaman. PUBG misalnya, dapat dimainkan di pengaturan grafis high dan dapat berjalan di atas 60 fps tanpa ada masalah.

Sebagai informasi bagi kalian, GPU AMD Radeon RX Vega M GH Graphics ini dapat menghasilkan skor yang mengagumkan karena komunikasi CPU dan GPU dilakukan melalui jalur PCIe 3.0 x8, yang secara teoritis mampu mengalirkan data pada kecepatan 7880 MBps.

Kombinasi GPU Radeon RX Vega M GH Graphics dengan Core i7 8809G ini memiliki total 24 CU (Compute Units), 1536 Stream Processor, 96 Texture Units, dan 64 ROP Units. GPU ini menggunakan basis GPU Polaris 22 dengan arsitektur GCN 4th Gen. 

Base Frequency yang ditawarkan adalah sebesar 1063 MHz dan Graphics Max Dynamic Frequency sebesar 1190 MHz. Sedangkan VRAM dari GPU ini sudah memiliki memory HBM2 dengan kapasitas 4 GB melalui memory bus 1024-bit, dengan frekuensi kecepatan 800 MHz yang secara teoritis mampu menyediakan bandwidth hingga sebesar 204,8 GBps.

Teknologi EMIB (Embedded Multi-Die Interconnect Bridge) juga dapat menyokong kecepatan jalur komunikasi data super cepat antara chip GPU dan memori HBM 2nd Gen. Jadi, tidak ada waktu koneksi yang terbuang yang dapat memperkenalkan bottleneck di sistem ini.

Bagaimana dengan solusi thermalnya? Ternyata, Intel dapat memberikan hasil yang cukup baik meski memiliki ukuran yang relatif kecil. Oh iya, tim Tek.id diberitahu oleh distributor NUC yang meminjamkan unit NUC Hades Canyon ini, yakni PT Synnex Metrodata Indonesia, bahwa mereka telah menggunakan pasta aftermarket untuk mendinginkan prosesor ini. 

Selama pengujian benchmark sintetis, kami mendapati suhu dari NUC Hades Canyon ini berada di suhu yang masuk akal, yakni di angka 68 sampai 79 derajat celcius. Sedangkan saat gaming, suhunya stabil di angka 59 sampai 68 derajat celcius saja. Sedangkan saat melakukan rendering, suhu yang ditampilkan cukup tinggi yakni antara 79 hingga 87 derajat celcius.

So, apakah komputer kompak dari 2018 masih relevan di 2019? Khusus untuk NUC Hades Canyon ini saya berani mengatakan masih relevan. Hal ini dikarenakan prosesor dan GPU dari komputer ini masih cukup bertenaga. Selain itu NUC milik Intel ini mendukung hingga enam buah display serta VR Capable.

Form factor dari komputer ini pun sangat kecil. Hal ini akan membuat para pengguna dapat menempatkan komputer ini di mana saja tanpa harus menghabiskan banyak tempat. 

Meski demikian, kalian harus merogoh kocek yang cukup dalam, karena komputer ini memiliki harga Rp16 juta-an, tanpa hadir dengan penyimpanan dan RAM. Jadi, kalian bisa mengeluarkan total Rp18 juta hingga komputer ini bisa berjalan.

 
Intel NUC Hades Canyon
Bagus ...
  • Performa Tinggi
  • Suhu Relatif Rendah
  • Kecil
Kurang ...
  • Mahal
  • Dijual Tanpa RAM dan Penyimpanan
  • Diluncurkan 2018
Share
×
tekid
back to top