sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Kamis, 26 Nov 2020 12:08 WIB

Review Canon G5 X Mark II: Foto malam? Siapa takut

Meski memiliki desain yang lebih mencerminkan jati dirinya sebagai kamera saku, memotret menggunakan G5 X Mark II menggunakan hanya satu tangan dapat dilakukan dengan nyaman.

Review Canon G5 X Mark II: Foto malam? Siapa takut

Canon PowerShot G5 X Mark II merupakan kamera poket yang hadir sebagai penerus PowerShot G5 X. Meski termasuk ke dalam jenis saku, G5 X Mark II hadir dengan kelengkapan yang dapat diandalkan seperti viewfinder elektronik (EVF), dial putar untuk mengakses menu tertentu, aperture besar f/1.8, layar sentuh, dan sebagainya.

Kamu juga dapat melakukan burst shot hingga 30 fps serta merekam hingga resolusi 4K tanpa sensor cropping. Sensor gambar yang ada pada G5 X Mark II memiliki ukuran 1 inci serta beresolusi 20 MP. Tidak ketinggalan pula prosesor Digic 8 buatan Canon. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Desain

Jika dibandingkan dengan pendahulunya, G5 X Mark II memiliki ukuran yang lebih simpel. G5 X memiliki desain yang mirip dengan kamera mirrorless seri EOS M, sementara pada G5 X Mark II, Canon mendesainnya lebih mirip dengan kamera saku. Dengan demikian, G5 X Mark II lebih nyaman dipegang bahkan dimasukkan ke dalam saku celana.

Meski memiliki desain yang lebih mencerminkan jati dirinya sebagai kamera saku, memotret menggunakan G5 X Mark II menggunakan satu tangan pun dapat dilakukan dengan nyaman. Ini karena Canon mendesain grip yang cukup besar. Sebagai informasi, kebanyakan kamera saku tidak diancang dengan grip yang berukuran besar sehingga kurang ergonomis di tangan saat memotret atau merekam video.

Hampir seluruh bodi G5 X Mark II dilapisi dengan bahan karet. Ini menjadikan perangkat ini terasa lebih nyaman karena tidak licin di tangan. Tidak ketinggalan pula bantalan di dekat area ibu jari, sehingga menambah tingkat kenyamanan saat mengakses kamera.

Seluruh tombol fungsi dan navigasi berada di sebelah kanan layar. Hal ini dimaksudkan agar pengguna lebih mudah mengengakses tombol-tombol tersebut menggunakan ibu jari. Tombol AE Lock dan tombol perekaman video (Rec) berada sangat dekat pada ibu jari tangan kanan ketika sedang mengoperasikan kamera. Namun selama saya menggunakan kamera ini, baik tombol AE Lock maupun tombol rekamnya tidak pernah tertekan secara tidak sengaja.

Beberapa kamera yang menawarkan tombol zoom di sebelah kanan agar dapat diakses menggunakan ibu jari. Namun konsep ini tidak ada pada G5 X Mark II, karena tuas zoom ada di dekat tombol shutter agar dapat diakses menggukana jari telunjuk kanan. Berdasarkan pengalaman saya, tuas zoom tersebut lebih mudah diakses ketika saya memegang kamera dengan dua tangan. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa konsep ini bukan sebuah kekurangan.

Layar pada G5 X Mark II tidak menggunakan engsel fleksibel seperti pendahulunya. Canon hanya melengkapinya dengan engsel tilt, jadi layar di kamera dengan dimensi 111 x 61 x 46 mm ini hanya dapat dilipat ke bawah hingga 45 derajat dan ke atas hingga 180 derajat.

Fungsi tilt layar ini memudahkan saya melakukan selfie dan memotret subjek dari sudut pandang tinggi. Namun akan mengalami kesulitan ketika memotret berorientasi portrait dengan sudut pandang tinggi atau rendah. Meski demikian, Canon tetap menggunakan panel sentuh pada layar G5 X Mark II agar pengoperasian menjadi lebih fleksibel.

Pengoperasian

Terdapat empat kontrol dial pada G5 X Mark II. Dial pertama terletak di barel lensa. Akses ini dapat digunakan untuk bermacam-macam pengaturan, misalnya, ketika sedang memilih mode Aperture Value (Av) dial ini berfungsi untuk mengubah besaran aperture. Dan ketika sedang memilih mode Time Value (Tv), ia berguna untuk mengatur kecepatan shutter.

Berbicara seputar mode, saya dapat mengubahnya pada akses dial sebelah kanan atas. Pada G5 X Mark II, Canon telah telah memindahkan posisi akses dial mode yang tadinya ada di sebelah kiri pada kamera G5 X. Saya sendiri lebih menyukai model dial ada di posisi sebelah kanan karena aksesnya hanya memerlukan satu tangan (ibu jari) ketimbang posisi di sebelah kiri.

Kecuali logo kecil di sudut kanan atas, sayangnya tidak ada informasi apa pun di layar ketika saya mengubah dari mode ke mode. Ini mengharuskan saya melihat mode dial secara langsung untuk mengetahui berapa lama saya harus memutar dial hingga mendapatkan mode yang diinginkan.

Mode dial ketiga adalah pengaturan tingkat exposure. Uniknya tombol akses putar ini memiliki sifat rotary. Misalnya, jika pilihan tingkat exposure sudah dalam tingkat yang paling bawah (-3) dan tetap saya putar searah jarum jam, maka exposure akan beralih ke tingkat paling tinggi (+3). Penerapan dial exposure ini cukup memudahkan ketimbang mengaksesnya menggunakan tombol seperti pada sejumlah kamera saku.

Akses dial terakhir berada di sebelah kanan bagian belakang kamera. Pada akses dial keempat ini lebih berguna untuk mengakses menu kamera seperti menggulir halaman menu atau memilih opsi yang ada di dalam menu. Saya juga dapat mengatur pengaturan kamera ketika ingin memotret seperti ISO, aperture, kecepatan shutter dan sebagainya.

Berbeda seperti akses dial yang berada di sisi lensa dengan akses spesifik untuk langsung mengatur besaran aperture (ketika dalam mode Av) atau kecepatan shutter (ketika dalam mode Tv). Akses dial di belakang kamera tidak dapat langsung mengatur aperture meski kamera dalam mode Av. Agar dapat melakukannya, saya harus menekan ikon pengaturan pada layar terlebih dahulu dan kemudian memutar dial tersebut.

Dial tersebut juga dapat berperan sebagai tombol navigasi 4 arah (kanan, kiri, atas, bawah). Artinya, kamu tidak perlu selalu memutar dial ini karena juga dapat menekannya untuk mengatur berbagai pilihan menu dan fungsi mode kamera. Saya sendiri lebih sering mengandalkan tombol navigasi pada dial karena terasa lebih mudah ketimbang harus memutarnya.

Tombol 4 arah yang terintegrasi dengan dial putar tersebut juga dapat mengatur akses langsung ke mode drive pemotretan, mode flash, info pada layar, dan pengaturan fokus (otomatis, manual, makro).

    Share
    ×
    tekid
    back to top