sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
Selasa, 06 Nov 2018 12:12 WIB

Review Asus ZenBook S UX391, si mungil yang tahan banting

Dihargai setara dengan motor matic premium, Asus ZenBook S UX391 menargetkan laptop ini untuk para eksekutif.

Review Asus ZenBook S UX391, si mungil yang tahan banting
Asus ZenBook S UX391 (Tek.id/chandra)

Spesifikasi tinggi tapi pas-pasan

Cukup berbicara mengenai desain. Saya pun langsung mencari tahu spesifikasi apa yang dibenamkan oleh Asus dalam UX391. Ternyata, laptop ini dipersenjatai oleh prosesor Intel generasi kedelapan, atau lebih tepatnya Core i7-8550U tanpa ada GPU eksternal.

Saya sedikit paham mengapa Asus tidak membenamkan GPU di dalam ultrabook ini. Salah satu penyebabnya adalah masalah thermal. Ya, tanpa menggunakan GPU saja, di beberapa titik mencapai suhu 37 hingga 42 derajat celcius. Kami mendapati hasil ini melalui Thermal Gun.

Yang lebih parah lagi, saat melakukan pengisian daya, di dekat port pengisian daya bisa mencapai 50 derajat celcius. Tapi, hal ini tidak mengganggu kenyamanan saya dalam menggunakan ultrabook ini.

Pasalnya, saat saya mengecek bagian keyboard dan lokasi dimana tangan saya menempel di bagian perangkat, suhunya pun cukup rendah. Saya mendapat pembacaan suhu di angka 29 hingga 32 derajat celcius di kedua lokasi tersebut.

Di sisi lain, UX391 dilengkapi dengan RAM sebesar 8GB, yang dapat diekspansi hingga 16GB. Sedangkan untuk penyimpanan bawaan, Asus menawarkan SSD M.2 sebesar 512 GB bagi para calon pembeli. Selain kencang, kapasitas penyimpanan ini cukup besar bagi para eksekutif.

Jujur, pada saat ingin melakukan pengetesan saya tidak ingin neko-neko. Saya pertamanya hanya hanya menggunakan beberapa aplikasi standar kantoran, seperti MS Word, Google Chrome, Spotify, dan aplikasi lain yang umum digunakan.

Seiring mengetahui kondisi termal dari perangkat ini, saya pun percaya diri untuk memasukkan beberapa gim, seperti DOTA 2 dan CS:GO. Dengan spesifikasi ini, saya tidak mengira dapat bermain di pengaturan high dengan frame rate yang memanjakan mata.

Saya pun bermain kedua gim ini di resolusi Full HD, yang merupakan resolusi asli dari layar tersebut. Pengaturan gambar pun harus saya korbankan. Untuk mendapat framerate yang playable, saya harus menurunkan settingan ke pengaturan low.

Saat bermain DOTA 2, rata-rata FPS yang dihasilkan ada di angka 29,4 fps. Sedangkan untuk frame rate tertinggi dan terendah ada di angka 59 fps dan 14 fps. Hal yang serupa terjadi saat saya bermain CS:GO. Rata-rata FPS yang didapatkan mencapai 21,4 fps dengan fps tertinggi dan terendah masing-masing 43 fps dan 9 fps.

Saat mencoba melakukan pengetesan menggunakan aplikasi benchmark sintetis, saya tidak merasa ada yang terlalu istimewa. Untuk pengetesan PCMark 10, saya mendapatkan hasil 3486 poin.

Sedangkan untuk di pengetesan 3DMark Sky Diver, UX391 berhasil mendapat skor 3454 poin. Tak ketinggalan, hasil pengetesan Cinebench R15 mendapat skor standar, yakni ada di angka 507 cb untuk Multi Core dan 135 cb untuk Single Core.


Berbicara mengenai produktivitas, saat saya mencoba untuk melakukan pengetesan rendering Blender, yakni BMW dan Classroom, saya mendapat hasil yang cukup mengesankan. Untuk hasil rendering BMW, laptop ini berhasil menyelesaikannya dalam waktu 20 menit dan 24 detik. Sedangkan hasil rendering Classroom dapat diselesaikan dalam waktu 1 jam 6 menit.

Sekalian sudah mencoba gaming dan benchmark sintetis, saya pun mencoba untuk menggunakan aplikasi pengolah gambar di UX391. Mengedit foto pun terasa sangat lancar, tanpa kendala apapun.

Sama halnya dengan pengalaman mengedit video. Penggunaan SSD M.2 membuat saya dapat meng-import data dengan mudah. Sayang, dikarenakan hanya memiliki RAM 8GB, membuat proses editing jadi kurang menyenangkan.

Oh iya, kemampuan baterai dari UX391 pun sangat baik. Meski memiliki baterai seukuran 50Wh, saya dapat menggunakan perangkat ini hingga 7 jam 12 menit. Saya menggunakan kecerahan layar di angka 40 persen dan terus terkoneksi ke jaringan WiFi.

Saat baterai habis, saya juga tak perlu menunggu waktu yang cukup lama untuk mengisi daya UX391. Dengan menggunakan charger 45Wh, saya dapat mengisi daya ultrabook ini hanya dalam waktu 1 jam 17 menit saja.

Kesimpulan : Cocok bagi eksekutif yang mencari laptop mungil namun tahan banting

Dijual seharga Rp26,399,000, Asus ZenBook S UX391 memang berada di kategori ultrabook premium. Tidak heran ultrabook ini memiliki banyak keunggulan, seperti telah menggunakan prosesor Intel Core -i7 generasi terbaru, dilengkapi RAM cukup lega dan penyimpanan ekstra cepat. Terlebih lagi, keyboard dari perangkat ini juga sangat nyaman digunakan.

Daya tahan baterai juga sangat baik. Saat digunakan di luar ruangan, ZenBook S UX391 dapat bertahan selama berjam-jam. Pengisian daya dari ultrabook ini pun juga sangat cepat. Jadi cocok untuk mereka yang sangat mobile.

So, bagi Anda yang sedang mencari laptop kuat namun ringan dan bergaya, maka ZenBook S UX391 mungkin bisa menjadi pilihan yang cukup baik.

 
Asus Zenbook S UX391
rating
Bagus ...
  • Ringan dan mungil
  • Body kuat, terbuat dari metal
  • Ergolift membuat mengetik jadi nyaman
Kurang ...
  • Cukup cepat panas
  • Layout tombol power yang ada di keyboard
  • Kipas cukup bising saat menggunakan aplikasi berat
Share
×
tekid
back to top