Pocophone F1, kamera tak sebanding performa
Xiaomi Pocophone F1 memiliki keunggulan di bidang performa. Namun sayang, di bagian kamera, perangkat ini kurang dapat memuaskan saya.
Suara kencang baterai tak habis-habis
Kelebihan lain dari Pocophone F1 adalah daya tahan baterainya yang cukup panjang. Dalam kegiatan saya setiap hari, di mana saya harus selalu terhubung di beberapa aplikasi chatting, rutin mengecek email, serta sesekali mengetik ringan, perangkat ini dapat menemani saya seharian. Bahkan, saat saya sampai di rumah, ponsel ini masih memiliki sedikit baterai tersisa.
Ketika saya bermain gim secara intensif, terutama saat saya bermain PUBG, ponsel ini dapat bertahan selama dua jam non-stop. Bahkan, yang mengagumkan, pengaturan cahaya layar berada di posisi 60-70 persen.
Sesuai dengan klaim, ponsel dengan baterai 4.000mAh ditambah dengan Snapdragon 845 membuat sebuah perangkat bisa bertahan lebih dari 9 jam pemakaian normal.
Hal lain yang saya suka dari Pocophone F1 adalah suaranya yang sangat lantang. Bermain gim PUBG pun cukup menyenangkan, meski tanpa harus menggunakan headset karena ia dapat menghasilkan suara datang musuh secara tepat.
Mereka juga menyematkan sebuah speaker yang bisa dibilang cukup kencang. Suara masih berasal dari bagian bawah perangkat yang kurang mengasyikkan saat menyaksikan video.
Di sisi lain, dengan kapasitas baterai sebesar 4.000mAh, perangkat ini bisa menemani saya beraktivitas selama satu hari penuh pemakaian standar. Waktu penggunaan ini lebih panjang dari hasil tes Work 2.0 battery life yang hanya menyentuh waktu penggunaan 9 jam 41 menit saja.
Kamera kurang greget
Kemewahan performa yang ditawarkan Xiaomi melalui Pocophone F1 bukan tanpa pengorbanan. Hal ini terlihat dari kamera 12MP dual pixel PDAF dengan aperture f/1.9 serta 5MP depth sensor dengan aperture f/2.0 sebagai kamera utama.
Gambarnya standar saja. Bahkan, menurut saya, di beberapa keadaan, hasil gambar yang diambil dari kamera kurang greget. Tapi, untuk kebutuhan untuk melakukan unggahan di media sosial, kamera ini sudah cukup baik.
Anehnya, Xiaomi malah memberikan kamera dengan resolusi 20MP dengan aperture f/2.0 di bagian depan. Hasil gambarnyamenurut saya lebih baik jika dibandingkan dengan kamera utama.
Sayangnya, kekurangan di lini kamera tak hanya di situ saja. Di sisi software pun masih terdapat banyak bug yang mengganggu. Selain itu, AI yang ada di dalam perangkat ini pun sering kali membuat saya geregetan.
Fokus kamera pun sering berantakan saat mode AI dinyalakan. Bahkan, di beberapa foto, di mana saya sudah mematikan fitur AI tersebut, malah membuat orang yang difoto seperti di-blur, bukannya menjadi lebih baik.
Hasil foto low-light pun biasa saja. Tak baik dan juga tak buruk. Tapi, sekali lagi, jika mode AI menyala, banyak hasil foto saya yang pada akhirnya tidak dapat dipergunakan karena kualitas yang dihasilkan tidak maksimal.
Kesimpulan
Dibanderol mulai dari Rp4,5 juta-an, Xiaomi seperti secara gamblang menyasar para gamer yang memiliki kantong tipis. Pocophone F1 dijamin dapat menjalankan gim-gim berat, tanpa harus terasa panas di tangan setelah melakukan sesi gaming yang panjang.
Tapi, jika Anda mengharapkan ponsel ini dapat menghasilkan foto yang sangat baik, lebih baik Anda mencari ponsel yang memang memfokuskan brand mereka ke bidang fotografi. Selain itu, Anda juga harus sabar dalam menghadapi bug yang masih sering terjadi di dalam perangkat ini.
Xiaomi Pocophone F1 | |
CPU | Qualcomm Snapdragon 845 |
RAM | 6GB dan 8GB |
Penyimpanan Internal | 64GB/128GB serta 256GB |
Layar | IPS 6,18 inci dengan resolusi HD+ 1080 x 2246 pixel |
Kamera Belakang | 12MP dual pixel PDAF (aperture f/1.9) / 5MP depth sensor(aperture f/2.0) |
Kamera Depan | 20MP (aperture f/2.0) |
Baterai | 4.000mAh |
Sistem Operasi | MIUI 9 dengan Pocophone Skin |
Harga | Mulai dari Rp4.500.000 |