×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Oppo Watch, kesan pertama dan apa saja yang kami suka

Oleh: Dommara Hadi S - Senin, 14 September 2020 14:05

Oppo Watch hadir dengan desain elegan dan dukungan fitur pengisian cepat yang bisa menjadi keunggulan tersendiri dari smartwatch pertama Oppo ini.

Oppo Watch, kesan pertama dan apa saja yang kami suka

Sebagai salah satu vendor pemimpin industri perangkat mobile, Oppo memang terkesan terlambat menghadirkan smartwatch miliknya. Mereka baru meluncurkan Oppo Watchsmartwatch perdananya awal bulan Agustus tahun ini bersamaan dengan perilisan Oppo Reno4. Sudah pasti, telat mengundang banyak reaksi. Namun, telat tidak bisa selalu dikategorikan sebagai pecundang.

Memang, sebagai seorang konsumen kita selalu mengharapkan kehadiran produk baru yang bisa menjadi opsi di pasar. Tetapi kita juga harus melihat beberapa alasan di balik telat hadirnya smartwatch milik Oppo ini. Terlebih lagi, banyak hal menarik dari smartwatch yang menjalankan WearOS ini. Oppo juga mengemasnya dengan desain yang apik. Selain itu, smartwatch ini juga punya hal menarik lainnya.

Mirip bukan berarti sama

Disaat vendor-vendor kompetitor mulai meluncurkan varian wearable dengan harga terjangkau, Oppo justru langsung mengenalkan wearable pertamanya yang ditujukan untuk segmen premium. Hal ini dapat tercermin dari desainnya yang berbeda dari varian smartwatch di pasaran.

Oppo Watch mengenalkan desain bingkai kotak, tidak membulat seperti smartwatch dari vendor kompetitor. Ini membuatnya terlihat apik dipakai oleh pengguna pria maupun wanita, terlebih bagi pengguna pria yang kurang suka dengan desain bulat.

Oppo Watch hadir dengan bingkai kotak

Varian yang saya review ini bingkainya berukuran 46mm. Saya pikir awalnya Oppo Watch dengan ukuran 46mm ini akan terlihat besar di pergelangan tangan saya yang agak kecil. Namun, setelah memakainya nyatanya ukurannya tidak terlalu besar. Masih cukup pantas untuk tangan saya yang keling dan kecil ini.

Bagi kalian yang memang lebih suka ukuran bingkai yang lebih kecil, Oppo juga memiliki pilihan ukuran bingkai 41mm. Perlu kalian ketahui juga, Oppo Watch dengan ukuran 46mm hanya tersedia dalam warna hitam, sementara untuk ukuran 41mm ada dua pilihan warna yakni hitam dan Rose Gold. Strategi yang cukup baik mengingat ukuran lebih kecil umumnya disiapkan untuk pengguna wanita.

Material strapnya terbuat dari karet, Oppo menyebutnya Fluorubber. Bahannya halus dan agak sedikit lebih kaku dari karet strap smartwatch atau smartband di pasaran. Lubang pada strapnya di desain cukup banyak, ini membuat Oppo Watch bisa dipakai oleh siapa saja dengan variasi lingkar pergelangan yang besar ataupun kecil. Untuk pengguna dengan lingkar pergelangan kecil seperti saya, desain lubang pada strap ini tentu menjadi poin menarik dari Oppo Watch.

Lubang pada strap cukup banyak

Buat kalian yang ingin memiliki tampilan strap berbeda, Oppo juga menyediakan strap dengan warna dan model lain yang bisa kalian temukan di Oppo Store. Cara melepas strapnya pun cukup mudah. Kalian hanya perlu menekan tombol ini dan strap akan terlepas dengan mudah. Proses memasangnya juga cukup mudah, cukup masukkan pengait strap dengan perlahan.

Tekan klip untuk melepas strap

Salah satu yang hal yang saya suka dari Oppo Watch ini adalah desainnya yang menurut saya elegan. Selain mengenalkan bingkai kotak, Oppo menampilkan desain layar AMOLED yang melengkung pada sisi kanan kirinya. Desain ini mengingatkan saya pada desain layar seri Find X2 yang merupakan smartphone flagship Oppo. Mau dilihat dari sisi mana pun, Oppo Watch tetap terlihat apik.

Pada sisi kanan bingkai yang terbuat dari paduan aluminium seri 6000, Oppo menempatkan dua buah tombol. Tombol beranda dan pengaturan di sisi atas dan tombol daya sekaligus menjadi pusat aktivitas olahraga di sisi bawah. Menariknya, tombol di sisi bawah ini juga bisa dikonfigurasi dengan menyematkan menu lain yang paling cocok untuk kalian. Sementara di sisi yang berlawanan, terdapat dua buah ventilasi keluaran suara dari ringtone ketika alarm berbunyi atau ada panggilan masuk.

Dua tombol di sisi kanan

Berbeda dengan bingkainya, casing bagian bawah Oppo Watch terbuat dari campuran keramik. Di sini kalian bisa melihat bahwa Oppo Watch memiliki 5 sensor untuk memantau aktivitas olahraga, juga detak jantung pengguna.

Sensor di sisi bawah

Layar AMOLED pada Oppo Watch ini memiliki resolusi 402 x 476 piksel. Bisa dikatakan Oppo Watch merupakan salah satu smartwatch dengan resolusi tertinggi di pasaran saat ini. Tak heran, tampilan watch face, teks dan ikon terlihat tajam. Tidak terlihat pikselasi pada tepiannya, kecerahan warnanya juga sangat baik.

Oppo Watch ini saya pakai untuk menemani aktivitas di dalam dan luar ruang. Awalnya saya sempat menyayangkan kecerahan layarnya yang kurang terang ketika dibawah paparan sinar matahari. Namun, setelah saya cek ke dalam pengaturan kecerahan layar, ternyata default kecerahan ada di level 3. Untuk pemakaian di dalam ruang sih sudah cukup oke, namun untuk di luar ruang agak kurang jelas. Biar tidak ribet, saya pilih Automatic. Sekarang mau dibawa jogging pun setiap notifikasi yang masuk maupun jajaran ikon-ikon tetap terlihat jelas.

Tampilan ikon sangat tajam

Dua prosesor!

Memiliki hardware seperti prosesor, ram, storage dan menjalankan sistem operasi, smartwatch sebenarnya bisa dikatakan sebuah komputer yang bisa dipakai di tangan. Nah spesifikasi dari Oppo Watch ini cukup menarik, karena Oppo menggunakan dua chip di perangkat mungil ini.

Chip pertama adalah Snapdragon Wear 3100, chip yang disiapkan untuk mengatasi tugas utama. Sementara chip kedua adalah Ambiq Micro Apollo3 yang disiapkan untuk mode hemat baterai.

Dikarenakan menjalankan WearOS yang membutuhkan dukungan RAM yang cukup besar, Oppo Watch dibekali dengan RAM sebesar 1 GB. Untuk kapasitas penyimpanannya, ada storage dengan kapasitas 8 GB.

Menggunakan kombinasi seperti yang sudah saya sebutkan tadi, Oppo Watch dapat memberikan pengalaman interaksi yang menyenangkan. Terutama interaksi dengan layar AMOLED-nya yang melengkung. Gesit dan responsif saat saya membuka menu atau berpindah dari satu menu ke menu yang lain.

Layarnya responsif

Untuk melihat menu, notifikasi, pengaturan, dan berbagai informasi lainnya, saya hanya perlu menyentuh dan menyapu layarnya. Sentuh layar sekali untuk menaktifkan layarnya atau aktifkan menu Tilt-to-wake agar layarnya menyala otomatis ketika kita melakukan gerakan layaknya melihat jam di tangan. Fitur ini bisa kalian aktifkan dengan menekan tombol di sisi atas kemudian buka menu Gestures pada pengaturan.

Untuk menemukan Google Assistant dan beberapa informasi lainnya, kalian bisa menyapu layarnya ke arah kanan ketika berada pada pada tampilan utamanya. Cara kedua, kalian bisa menekan tombol di sisi atas beberapa detik sampai smartwatch bergetar.

Untuk melihat semua notifikasi yang masuk, kalian bisa menyapu ke arah atas. Di sini kalian juga bisa menjawab pesan masuk dari Whatsapp, Direct Message Instagram, dan beberapa aplikasi lainnya, dengan beberapa pilihan teks jawaban yang diberikan Google. Kalian juga bisa mengetik jawaban kalian sendiri dengan menampilkan keyboard virtual.

Namanya smartwatch, Oppo Watch juga dapat memantau aktivitas harian pengguna. Seperti menghitung beberapa jumlah langkah, waktu untuk berolahraga, kalori yang terbakar, sesi olahraga yang kalian lakukan, waktu tidur, jadwal events, dan monitor detak jantung. Caranya dengan menyapu layar ke arah kiri. Kalian juga dapat mengubah menu awal yang diberikan Oppo Watch dan menggantinya dengan menu yang paling sesuai untuk kalian.

Untuk menemukan berbagai pintasan cepat seperti mode Do Not Disturb, mode Airplane, mode Theater, pengaturan, dan beberapa mode lainnya kalian bisa menyapu layar dari atas ke bawah. Namun untuk menemukan menu utama dari perangkat ini, tekan sekali tombol di sisi kanan atas.

Tampilan menu Oppo Watch

Sama seperti smartwatch lainnya, Oppo Watch juga menawarkan beberapa pilihan watch face yang bisa kalian gunakan dan tentu beberapa pilihan aktivitas kebugaran. Pilihan aktivitasnya juga cukup banyak, Anda juga bisa memillih aktivitas kebugaran di Google Fit yang menggunakan standar regulasi dari WHO agar tetap bugar.

Sebagai salah satu vendor pemimpin industri perangkat mobile, Oppo memang terkesan terlambat menghadirkan smartwatch miliknya. Mereka baru meluncurkan Oppo Watchsmartwatch perdananya awal bulan Agustus tahun ini bersamaan dengan perilisan Oppo Reno4. Sudah pasti, telat mengundang banyak reaksi. Namun, telat tidak bisa selalu dikategorikan sebagai pecundang.

Memang, sebagai seorang konsumen kita selalu mengharapkan kehadiran produk baru yang bisa menjadi opsi di pasar. Tetapi kita juga harus melihat beberapa alasan di balik telat hadirnya smartwatch milik Oppo ini. Terlebih lagi, banyak hal menarik dari smartwatch yang menjalankan WearOS ini. Oppo juga mengemasnya dengan desain yang apik. Selain itu, smartwatch ini juga punya hal menarik lainnya.

Mirip bukan berarti sama

Disaat vendor-vendor kompetitor mulai meluncurkan varian wearable dengan harga terjangkau, Oppo justru langsung mengenalkan wearable pertamanya yang ditujukan untuk segmen premium. Hal ini dapat tercermin dari desainnya yang berbeda dari varian smartwatch di pasaran.

Oppo Watch mengenalkan desain bingkai kotak, tidak membulat seperti smartwatch dari vendor kompetitor. Ini membuatnya terlihat apik dipakai oleh pengguna pria maupun wanita, terlebih bagi pengguna pria yang kurang suka dengan desain bulat.

Oppo Watch hadir dengan bingkai kotak

Varian yang saya review ini bingkainya berukuran 46mm. Saya pikir awalnya Oppo Watch dengan ukuran 46mm ini akan terlihat besar di pergelangan tangan saya yang agak kecil. Namun, setelah memakainya nyatanya ukurannya tidak terlalu besar. Masih cukup pantas untuk tangan saya yang keling dan kecil ini.

Bagi kalian yang memang lebih suka ukuran bingkai yang lebih kecil, Oppo juga memiliki pilihan ukuran bingkai 41mm. Perlu kalian ketahui juga, Oppo Watch dengan ukuran 46mm hanya tersedia dalam warna hitam, sementara untuk ukuran 41mm ada dua pilihan warna yakni hitam dan Rose Gold. Strategi yang cukup baik mengingat ukuran lebih kecil umumnya disiapkan untuk pengguna wanita.

Material strapnya terbuat dari karet, Oppo menyebutnya Fluorubber. Bahannya halus dan agak sedikit lebih kaku dari karet strap smartwatch atau smartband di pasaran. Lubang pada strapnya di desain cukup banyak, ini membuat Oppo Watch bisa dipakai oleh siapa saja dengan variasi lingkar pergelangan yang besar ataupun kecil. Untuk pengguna dengan lingkar pergelangan kecil seperti saya, desain lubang pada strap ini tentu menjadi poin menarik dari Oppo Watch.

Lubang pada strap cukup banyak

Buat kalian yang ingin memiliki tampilan strap berbeda, Oppo juga menyediakan strap dengan warna dan model lain yang bisa kalian temukan di Oppo Store. Cara melepas strapnya pun cukup mudah. Kalian hanya perlu menekan tombol ini dan strap akan terlepas dengan mudah. Proses memasangnya juga cukup mudah, cukup masukkan pengait strap dengan perlahan.

Tekan klip untuk melepas strap

Salah satu yang hal yang saya suka dari Oppo Watch ini adalah desainnya yang menurut saya elegan. Selain mengenalkan bingkai kotak, Oppo menampilkan desain layar AMOLED yang melengkung pada sisi kanan kirinya. Desain ini mengingatkan saya pada desain layar seri Find X2 yang merupakan smartphone flagship Oppo. Mau dilihat dari sisi mana pun, Oppo Watch tetap terlihat apik.

Pada sisi kanan bingkai yang terbuat dari paduan aluminium seri 6000, Oppo menempatkan dua buah tombol. Tombol beranda dan pengaturan di sisi atas dan tombol daya sekaligus menjadi pusat aktivitas olahraga di sisi bawah. Menariknya, tombol di sisi bawah ini juga bisa dikonfigurasi dengan menyematkan menu lain yang paling cocok untuk kalian. Sementara di sisi yang berlawanan, terdapat dua buah ventilasi keluaran suara dari ringtone ketika alarm berbunyi atau ada panggilan masuk.

Dua tombol di sisi kanan

Berbeda dengan bingkainya, casing bagian bawah Oppo Watch terbuat dari campuran keramik. Di sini kalian bisa melihat bahwa Oppo Watch memiliki 5 sensor untuk memantau aktivitas olahraga, juga detak jantung pengguna.

Sensor di sisi bawah

Layar AMOLED pada Oppo Watch ini memiliki resolusi 402 x 476 piksel. Bisa dikatakan Oppo Watch merupakan salah satu smartwatch dengan resolusi tertinggi di pasaran saat ini. Tak heran, tampilan watch face, teks dan ikon terlihat tajam. Tidak terlihat pikselasi pada tepiannya, kecerahan warnanya juga sangat baik.

Oppo Watch ini saya pakai untuk menemani aktivitas di dalam dan luar ruang. Awalnya saya sempat menyayangkan kecerahan layarnya yang kurang terang ketika dibawah paparan sinar matahari. Namun, setelah saya cek ke dalam pengaturan kecerahan layar, ternyata default kecerahan ada di level 3. Untuk pemakaian di dalam ruang sih sudah cukup oke, namun untuk di luar ruang agak kurang jelas. Biar tidak ribet, saya pilih Automatic. Sekarang mau dibawa jogging pun setiap notifikasi yang masuk maupun jajaran ikon-ikon tetap terlihat jelas.

Tampilan ikon sangat tajam

Dua prosesor!

Memiliki hardware seperti prosesor, ram, storage dan menjalankan sistem operasi, smartwatch sebenarnya bisa dikatakan sebuah komputer yang bisa dipakai di tangan. Nah spesifikasi dari Oppo Watch ini cukup menarik, karena Oppo menggunakan dua chip di perangkat mungil ini.

Chip pertama adalah Snapdragon Wear 3100, chip yang disiapkan untuk mengatasi tugas utama. Sementara chip kedua adalah Ambiq Micro Apollo3 yang disiapkan untuk mode hemat baterai.

Dikarenakan menjalankan WearOS yang membutuhkan dukungan RAM yang cukup besar, Oppo Watch dibekali dengan RAM sebesar 1 GB. Untuk kapasitas penyimpanannya, ada storage dengan kapasitas 8 GB.

Menggunakan kombinasi seperti yang sudah saya sebutkan tadi, Oppo Watch dapat memberikan pengalaman interaksi yang menyenangkan. Terutama interaksi dengan layar AMOLED-nya yang melengkung. Gesit dan responsif saat saya membuka menu atau berpindah dari satu menu ke menu yang lain.

Layarnya responsif

Untuk melihat menu, notifikasi, pengaturan, dan berbagai informasi lainnya, saya hanya perlu menyentuh dan menyapu layarnya. Sentuh layar sekali untuk menaktifkan layarnya atau aktifkan menu Tilt-to-wake agar layarnya menyala otomatis ketika kita melakukan gerakan layaknya melihat jam di tangan. Fitur ini bisa kalian aktifkan dengan menekan tombol di sisi atas kemudian buka menu Gestures pada pengaturan.

Untuk menemukan Google Assistant dan beberapa informasi lainnya, kalian bisa menyapu layarnya ke arah kanan ketika berada pada pada tampilan utamanya. Cara kedua, kalian bisa menekan tombol di sisi atas beberapa detik sampai smartwatch bergetar.

Untuk melihat semua notifikasi yang masuk, kalian bisa menyapu ke arah atas. Di sini kalian juga bisa menjawab pesan masuk dari Whatsapp, Direct Message Instagram, dan beberapa aplikasi lainnya, dengan beberapa pilihan teks jawaban yang diberikan Google. Kalian juga bisa mengetik jawaban kalian sendiri dengan menampilkan keyboard virtual.

Namanya smartwatch, Oppo Watch juga dapat memantau aktivitas harian pengguna. Seperti menghitung beberapa jumlah langkah, waktu untuk berolahraga, kalori yang terbakar, sesi olahraga yang kalian lakukan, waktu tidur, jadwal events, dan monitor detak jantung. Caranya dengan menyapu layar ke arah kiri. Kalian juga dapat mengubah menu awal yang diberikan Oppo Watch dan menggantinya dengan menu yang paling sesuai untuk kalian.

Untuk menemukan berbagai pintasan cepat seperti mode Do Not Disturb, mode Airplane, mode Theater, pengaturan, dan beberapa mode lainnya kalian bisa menyapu layar dari atas ke bawah. Namun untuk menemukan menu utama dari perangkat ini, tekan sekali tombol di sisi kanan atas.

Tampilan menu Oppo Watch

Sama seperti smartwatch lainnya, Oppo Watch juga menawarkan beberapa pilihan watch face yang bisa kalian gunakan dan tentu beberapa pilihan aktivitas kebugaran. Pilihan aktivitasnya juga cukup banyak, Anda juga bisa memillih aktivitas kebugaran di Google Fit yang menggunakan standar regulasi dari WHO agar tetap bugar.

Install WearOS di smartphone

Jika tidak ingin terlalu banyak sentuh sana sini, kalian bisa mengunduh aplikasi WearOS by Google di smartphone kalian untuk mengkonfigurasi banyak hal. Seperti mengatur Watch Face, opsi Tiles, memilh notifikasi tertentu yang akan dimunculkan, dan mengatur Agenda.

Melalui aplikasi ini kalian juga dapat mengkonfigurasi bagaimana kalian memilih untuk menghidupkan layarnya, atau justru mengaktifkan Always-on screen yang pastinya akan sedikit menggunakan daya baterai. Disini, kalian juga bisa mengatur akun mana yang terhubung, privasi dan solusi penyimpanan, melihat daya pakai baterai, sampai melihat data yang digunakan selama menggunakan Oppo Watch.

Tampilan WearOS di smartphone

Ada dukungan pengisian cepat

Dari pengalaman pemakaian beberapa hari ini, daya tahan baterainya memang menjadi catatan tersendiri. Baterai Oppo Watch memang tidak bisa bertahan hingga berhari-hari. Sebagai informasi, saya selalu menghubungkan Oppo Watch dengan Reno4. Tujuannya biar saya bisa selalu mendapatkan notifikasi yang masuk dan kebetulan notifikasi yang masuk cukup intens.

Sehari-hari Oppo Watch bisa menemani saya bekerja di jam 9 pagi hingga sore hari tanpa kendala, biasanya saya harus mulai mengisi lagi di jam 10 malam dimana baterai tersisa berkisar 8 sampai 10%.

Berhubung baterai di 10 persen, saya ingin meguji fitur Power Savernya sekalian dan penasaran juga seperti apa jadinya Oppo Watch ketika fitur ini diaktifkan.

Mode Power Saver

Mode Power Saver pada Oppo Watch mengubah tampilan Watch Face jadi jau lebih sederhana. Begitu juga dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya, dibatasi.

Oppo Watch dalam mode Power Saver tidak mendukung sentuhan untuk menghidupkan layarnya, tetapi fitur gestures Tilt-to-Wake masih tetap bekerja. Kalian tak lagi bisa mendapatkan notifikasi masuk. Itu artinya koneksi bluetooth dengan smartphone juga terputus. Menariknya, fitur seperti pengukur detak jantung dan jumlah langkah masih dapat berjalan. Fitur ini bisa kalian akses dengan menekan tombol di sisi atas.

Daya tahan mode Power Saver ini juga cukup menarik. Oppo Watch masih dapat menyala dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam. Ketika mode Power Saver dimatikan, baterainya masih tersisa 5%. Fitur ini bisa diandalkan untuk saat-saat darurat.

Hal menarik selanjutnya ada pada proses pengisian daya. Oppo Watch didukung dengan teknologi pengisian cepat VOOC Flash Charging yang mereka pakai pada jajaran smartphonenya. Alhasil Oppo Watch bisa mengisi lebih cepat berkat teknologi pengisian cepat tersebut.

Dari kondisi baterai 5 persen, saya membutuhkan waktu berkisar 50 menitan untuk mengisi penuh daya baterai pada Oppo Watch. Sebagai informasi saya hanya menghubungkan kabel pengisian dengan laptop gaming saja, tidak menggunakan adapter milik smartphone.

Mendukung VOOC Flash Charge

Waktu pengisian ini jauh lebih cepat dari smartwatch lain yang membutuhkan waktu berkisar 2 jam bahkan lebih. Ditinggal mandi dan makan malam, Oppo Watch sudah penuh lagi.

Kesimpulan

Banyak hal yang saya suka dari smartwatch ini, meski tetap ada beberapa catatan untuk smartwatch pertama milik Oppo ini.

Pertama Oppo menghadirkan desain yang apik dan elegan dengan pinggiran layar AMOLED yang melengkung. Berkat penggunaan layar AMOLED ini pula, smartwatch milik Oppo ini memiliki layar yang cerah dan tajam. Pengalaman penggunaannya pun cukup menyenangkan dan responsif.

Meski begitu daya tahan baterainya memang tidak terlalu lama, namun setidaknya samrtwatch ini bisa menemani aktivitas harian saya. Hal yang cukup penting adalah adanya dukungan pengisian cepat VOOC Flash Charge yang bisa mengisi daya dengan sangat cepat. Fitur ini jadi solusi bagi daya tahan baterainya yang hanya bisa bertahan sehari.

Dibanderol dengan harga Rp4,5 juta untuk varian 46mm dan Rp3,5 juta untuk varian 41mm, Oppo watch bisa jadi opsi buat kamu yang ingin memiliki smartwatch dengan tampilan yang agak berbeda dari smartwatch kebanyakan, elegan dengan desain layar yang melengkung pada sisi kanan kirinya. Kinerja smartwatch ini juga tergolong oke untuk menjadi perangkat penunjang aktivitas harianmu.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top