sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
Sabtu, 10 Okt 2020 13:14 WIB

Galaxy Buds Live: Si kecil yang bandel

Bentuk unik jadi salah satu daya tarik Galaxy Buds Live. Tapi dibalik dimensinya yang cukup kecil, tersimpan performa suara yang patut diperhitungkan.

Galaxy Buds Live: Si kecil yang bandel

TWS (True Wireless Stereo) hadir dengan berbagai bentuk yang didesain untuk menjamin kenyamanan pengguna saat memakainya. Tak pelak, desain-desain unik pun dihadirkan, salah satunya adalah Galaxy Buds Live. Ya, TWS dari Samsung ini dikenal dengan bentuknya yang unik, mirip kacang. Ini menjadi produk TWS terbaru yang ditawarkan Samsung, setelah dua produk sebelumnya hadir dengan bentuk hampir identik. 

Lantas bagaimana rasanya menggunakan TWS satu ini? Saya sudah menggunakannya kurang lebih selama seminggu. Dan inilah kesan saya setelah menggunakannya dalam rentang waktu tersebut. 

Desain unik

Patut diakui, Samsung memberikan desain segar untuk Galaxy Buds Live ini. Saya mengerti kenapa bentuk kacang ini diberikan. Konturnya seolah-olah mengikuti lekukan daun telinga, yang diharapkan dapat melekat kuat ketika dipakai. 

Galaxy Buds Live punya bentuk yang unik

Dan benar saja, Galaxy Buds Live dapat bertengger anteng di telinga saya. Kalau sekiranya kurang pas, Samsung menyediakan pilihan wing tips dengan ukuran lebih besar. Wing tips ini akan dipasang pada bagian atas earbuds. Speaker-nya berada di salah satu ujung “kacang” ini. Sebuah sensor juga ditempatkan di dekat speaker. Sensor inilah yang bertanggung jawab untuk mendeteksi ketika earbuds dilepaskan dari telinga. Cara ini akan menghentikan musik secara otomatis. 

Bagian luarnya di desain glossy. Terdapat juga dua lubang kecil di bagian luar ini. Satu untuk sensor sentuhan yang terletak sedikit ke atas, sementara satunya lagi berfungsi sebagai antena. 

Sementara casing-nya dibuat dengan nuansa yang sama seperti perangkat earbuds-nya. Kebetulan produk yang saya review ini memiliki warna putih. Nah, casing-nya juga hadir dengan nuansa yang sama. Casing berwarna putih ini didesain dengan finishing glossy, membuatnya terlihat mewah. Kesan ini masih sama seperti yang saya temukan di seri sebelumnya. 

Casing Galaxy Buds Live

Namun dimensinya cukup berbeda. Versi ini hadir dengan casing berbentuk kotak. Kesan kokoh muncul ketika saya mencoba membuka penutupnya. Sedikit berat untuk perangkat sekecil ini. Tapi buat saya ini bagus karena tidak memberikan kesan ringkih sekalipun menggunakan bahan plastik. Di bagian depan bawah ada indikator kecil yang akan menyala ketika casing ini diisi daya. Pengisiannya mengandalkan port USB Type-C yang terdapat di bagian belakang. 


Konektivitas

Untuk urusan konektivitas, saya tidak menemui kendala sama sekali. Sekali penutupnya dibuka, smartphone akan langsung mendeteksi perangkat ini menggunakan koneksi Bluetooth. Semua ponsel Android 5.0 atau lebih tinggi sudah bisa terhubung dengan baik. Namun tentunya, diperlukan aplikasi Galaxy Wear dan plugin Galaxy Buds Live untuk bisa menggunakan semua fiturnya. 

Area jangkauan TWS ini pun cukup baik. Dengan jarak sekitar 6-7 meter dengan halangan dinding di dalam rumah, koneksinya masih terbilang baik. Namun dengan beberapa dinding, jarak yang lebih jauh membuat koneksinya terputus-putus. Ini sudah cukup baik, toh mengingat dalam keseharian kita tentunya tidak akan berada terlalu jauh dari ponsel. 

Oh iya, masing-masing earbuds ini sudah dibekali dengan sensor sentuhan yang sama. Artinya, saya dapat memasukkan kontrol sentuhan baik di earbuds sebelah kiri atau kanan. Tidak hanya itu, melalui aplikasi Galaxy Wear, saya bisa mengkustom kontrol sentuhan ini. 

Secara default, satu ketukan berfungsi untuk memainkan atau menghentikan musik. Dua ketukan berfungsi untuk berpindah ke lagu selanjutnya, atau dalam skenario lainnya, dapat digunakan untuk menjawab panggilan masuk, atau mengakhiri panggilan. Sementara dengan tiga kali ketukan, saya dapat kembali ke lagu yang sebelumnya saya dengarkan. 

Ada satu opsi lain, yakni ketuk dan tahan. Di sini, saya bisa mengkustom opsinya, misalnya kiri untuk mengaktifkan ANC (Active Noise Cancellation) dan kanan untuk mengaktifkan asisten suara. 

Performa

Untuk kualitas suara, Samsung kembali menggandeng AKG di Galaxy Buds Live. AKG juga lah yang meramu semburan suara dari seri Galaxy Buds sebelumnya. Secara keseluruhan, kualitas suaranya patut diacungi jempol. 

Earbuds ini mampu menangani semua genre dengan baik. Model ini tidak mengunakan karet eartips seperti pada Galaxy Buds atau Galaxy Buds+. Meski begitu, bentuknya yang seolah masuk ke dalam lubang telinga membuat suara dapat didistribusikan dengan sangat baik. 

Komposisi suara yang dihasilkan earbuds ini termasuk salah satu yang seimbang. Di lagu berjudul Imaginary Girlfriend karya Mocca, komposisinya terdengar pas. Dentuman bass-nya tidak lebay. Kualitas treble nya pun demikian. Saat dites ke volume maksimal, treble-nya masih terdengar renyah, tanpa menyakiti telinga saya. Ini sebenarnya tidak disarankan ya!

Begitu pula di beberapa lagu lain yang saya dengarkan. Suara yang dihasilkan bertenaga, tetapi tetap terasa lembut di telinga saya. Menurut saya, di Galaxy Buds Live ini, Samsung berhasil mengeluarkan karakteristik setiap lagu yang saya dengarkan dengan sangat baik. 

Oh iya, versi ini sudah dibekali juga dengan ANC (Active Noise Cancellation). Namun jangan berharap untuk mendapatkan noise cancellation yang mampu meredam suara dari luar. Sejauh saya menggunakannya, ANC ini tidak mengambil peranan banyak untuk benar-benar membatalkan suara dari luar. Bahkan perbedaan antara aktif dan tidaknya fitur ini tidak memiliki perbedaan signifikan. 

Beralih ke kebutuhan bermain gim, Samsung membekali earbuds ini dengan fitur gaming mode. Fitur ini dapat ditemukan di aplikasi Galaxy Wear. Fungsinya untuk meminimalisir latensi ketika bermain gim. Hasilnya cukup memuaskan. Delay suara ketika bermain gim hampir tidak terasa. 

Salah satu hal yang menurut saya mengurangi kenyamanan menggunakan earbuds ini adalah sensor sentuhnya yang kurang responsif. Tidak seperti di Galaxy Buds yang memiliki area sensor sentuhan yang luas, di Buds Live area itu hanya berada di lubang sensor itu saja. Tidak ada penanda khusus, misalnya perbedaan tekstur atau semacamnya yang akan memberitahu pengguna lokasi pasti dimana dapat melakukan perintah sentuhan ini. 

Pada akhirnya, saya kerap gagal menghentikan atau melompati lagu. Hal ini sebenarnya dapat diatasi seiring waktu penggunaan. Tetapi akan jauh lebih baik kalau Samsung memberikan tekstur berbeda untuk menunjukkan area ini, seperti yang sudah-sudah di para pendahulu seri Galaxy Buds. 

Kesimpulan

Performa Galaxy Buds Live dalam melantunkan lagu maupun mendengarkan konten lainnya sudah memuaskan bagi saya. Komposisi suara yang seimbang menjadi senjata utamanya dalam memberikan kenyamanan. Desain uniknya juga patut disorot. Distribusi suara dari speaker bisa dilakukan tanpa kendala berkat desainnya ini. 

Sayangnya, kurangnya penanda pada area sentuhan dalam beberapa skenario membuat akses sentuhan itu tidak terdeteksi dengan baik. 
 

80
Galaxy Buds Live
 
Keunggulan
  • Suara balanced
  • Desain unik
  • Distribusi suara baik
 
Kekurangan
  • Touch control kurang sensitif
  •  
  •  
Share
×
tekid
back to top