sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
Jumat, 14 Jun 2019 15:32 WIB

Bener ga main gim pakai gamepad itu pasti autowin?

Ada stigma yang mengatakan kalau main gim di ponsel pakai bantuan gamepad dijamin pasti menang. Bener ga sih?

Bener ga main gim pakai gamepad itu pasti autowin?
Source: Patardo/ Tek.id

Bermain gim mobile kini sudah menjadi alternatif yang paling disukai. Bagaimana tidak, hanya bermodal smartphone, kita disuguhkan dengan gim menarik yang jumlahnya tidak terhitung lagi. Berkembangnya gim mobile membuat sejumlah developer gim PC mengadopsi gim besutan mereka agar kompatibel dengan smartphone.

Tak cuma itu, aksesori pendukung gim juga semakin banyak bermunculan. Tidak dapat dipungkiri, aksesori bermain gim pun semakin diburu untuk menunjang pengalaman bermain gim. Beberapa membutuhkan aplikasi tambahan agar dapat berfungsi dengan baik.

Ada stigma bahwa menggunakan gamepad bisa membuat seseorang auto-jago. Bener gak sih? Atau semata-mata mitos belaka? Saya akan mencoba membuktikannya dengan beberapa gamepad yang ada pada saya.

Untuk diketahui, semua gamepad ini didapatkan dari toko online. Dua di antaranya harus disambungkan dengan koneksi bluetooth, sementara dua lainnya bisa langsung dipakai untuk bermain. Masing-masing tentunya punya keunggulan sendiri.

Sejujurnya, untuk urusan kemudahan, saya lebih memilih gamepad tanpa sambungan bluetooth. Pasalnya, saya tidak perlu repot-repot melakukan koneksi terlebih dahulu. Tinggal pasang, langsung dapat digunakan. Paling pengaturan hanya perlu dilakukan di dalam gim. Itu pun tidak serumit gamepad bluetooth.

Tapi ya itu, setiap gamepad punya keunggulan masing-masing. Walaupun sedikit merepotkan, gamepad bluetooth juga bisa dipakai dengan lancar. Malahan pilihan tombolnya ada lebih banyak. Mending langsung kita bahas satu persatu.

Ipega PG9023

Well, melihat bentuknya saya langsung sadar kalau ini adalah gamepad dengan harga yang cukup lumayan. Ada bantalan karet di bagian tengahnya agar smartphone tidak mudah tergelincir ketika dipasang. Toh meski begitu, cengkraman gamepad ini sudah cukup kuat.

Menariknya gamepad ini bisa direntangkan untuk ukuran tablet. Di bagian belakangnya ada semacam kunci untuk membuka slider di bagian kanan. Ketika kunci dibuka, pegangan sebelah kanan bisa ditarik sampai maksimal.

Oh iya, Ipega PG9023 ini adalah gamepad bluetooth jadi butuh aplikasi tambahan untuk memetakan tombolnya. Saya menggunakan aplikasi Octopus. Ada opsi untuk membeli versi pro-nya untuk menghilangkan iklan. Tapi toh tidak terlalu masalah sebenarnya.

Secara desain, Ipega PG9023 kesannya gaming banget. Ada dua analog pada masing-masing gripnya. Kemudian agak sedikit ke bawah, ada deretan tombol utilitas di kedua gripnya. Berpindah ke atas, ada lagi tombol pada masing-masing grip. Di setiap grip ada dua tombol. Semuanya mudah diakses dan terasa empuk ketika ditekan. Jauh dari kesan murahan.

Saya menjajalnya untuk bermain gim balapan, yakni Asphalt 8. Kenapa Asphalt 8? Karena entah kenapa smartphone saya tidak bisa dipasang Asphalt 9. Well, intinya masih sama, yakni gim balapan.

Rasanya menyenangkan ketika mengetahui gamepad ini kompatibel dengan gim balapan tanpa harus melakukan sinkronisasi tombol. Sepertinya, khusus untuk gim balap, saya tak perlu repot-repot untuk mengatur tombolnya.

Harus diakui, pengalamannya akan berbeda ketika memainkan gim balap tanpa gamepad. Di satu sisi, banyaknya tombol memudahkan saya untuk mengakses banyak fitur gim dalam waktu cepat, namun di sisi lain saya pun harus membiasakan diri menggunakan analog. Rasanya akan sangat jauh berbeda ketika mengusap layar langsung.

Untungnya desain bodi Ipega PG9023 menyesuaikan kontur genggaman tangan saya. Inilah salah satu yang suka dari gamepad ini. Model ini membuat Ipega PG9203 nyaman digenggam. Dipakai bermain lama-lama tidak membuat tangan saya pegal.

PR Ipega PG9023 hanyalah pada saat melakukan sinkronisasi tombol ke gim. Saya mesti bersabar menonton video iklan yang rata-rata punya durasi 15 detik. Selanjutnya, tinggal mengatur secara manual. Pengaturan ini akan tidak akan berubah sekalipun koneksi bluetooth diputus.

Untuk gim balap, Ipega PG9023 memang terbukti enak dipakai, tetapi tidak untuk gim FPS. Seperti diketahui, gim FPS membagi layar menjadi dua bagian, sebelah kiri untuk menggerakkan karakter, sementara sebelah kanan untuk mengalihkan pandangan karakter. Jujur saja, pengalaman bermain menjadi kurang imersif kalau menggunakan gamepad dengan tipe analog seperti Ipega ini. Justru lebih nyaman bermain tanpa gamepad.

Salah satu kekurangan Ipega PG9023 adalah ukurannya yang bongsor, membuatnya sulit untuk dibawa. Perlu tas dengan kompartemen cukup besar untuk menyimpannya.

 

Mocute-058

Tidak salah kalau saya bilang Mocute-058 ini seperti gamepad hybrid. Bentuknya jauh lebih ramping daripada Ipega yang saya coba. Mocute-058 juga harus dihubungkan dengan koneksi bluetooth. Cara sinkronisasi tombolnya pun tidak jauh berbeda.

Secara desain, Mocute-058 tampil jauh lebih simpel. Bentuknya yang ramping membuatnya mudah disimpan dan dibawa. Desainnya ergonomis. Setiap tombol diperhitungkan agar dapat diakses dengan mudah.

Di sebelah kiri, ada analog dan tombol navigasi serta dua tombol di sisi atas. Di sela-selanya ada tombol power. Grip sebelah kanan hanya memiliki satu tombol di bagian atas. Sementara sisinya dibuat berlubang untuk mengakomodir kebutuhan menggunakan headset dan charging saat bermain.

Tidak seperti Ipega, Mocute hanya dapat diregangkan dalam jarak yang terbatas. Tampaknya sih tidak bisa digunakan pada tablet dengan orientasi landscape. Tak masalah, toh saya memang biasanya main gim hanya menggunakan smartphone saja.

 

Saya kembali mencoba gamepad ini pada gim balap Asphalt 8. Hasilnya cukup berbeda dengan ketika saya menggunakan Ipega. Jemari kanan saya lebih leluasa mengatur fitur dalam gim, seperti rem dan NOS. Sementara berbelok masih menggunakan analog di sebelah kiri.

Nah, ketika dijajal dengan gim FPS, hasilnya jauh berbeda. Saya bisa mengatur pandangan dengan lebih baik. Untuk menembak, saya arahkan ke tombol di kanan atas. Hasilnya jauh lebih menyenangkan ketimbang saya menggunakan Ipega.

Saya tak lagi dipusingkan dengan sensitivitas yang terlalu tinggi ketika mengarahkan pandangan ke target. Gerakan kanan atau kiri pandangan karakter dapat lebih saya kontrol ketimbang menggunakan analog di sebelah kanan. Kalau saya sih sebenarnya tidak merasa nyaman dengan analog di kanan untuk bermain gim FPS.

Oh iya, ada satu hal yang harus diperhatikan. Gamepad bluetooth yang membutuhkan aplikasi tambahan itu memiliki risiko besar ketika digunakan untuk bermain PUBG. Pihak pengembang tidak akan berlaku lunak bagi pengguna gamepad macam ini. Hukumannya langsung pemblokiran.

Saya pernah nekat melakukannya ketika menjajal gamepad ini. Belum sempat bermain, tiba-tiba akun saya diblokir. Untungnya hanya satu hari. Kemungkinan durasi blokir bisa bertambah kalau saya tetap nekat mencoba lagi.

Kalau mau dibandingkan, menggunakan Mocute-058 lebih menyenangkan ketimbang Ipega PG9023. Bentuknya lebih ramping dan ergonomis. Mudah dibawa dan masih bisa dipakai sambil charging baterai smartphone.

Portable Game Grip LHX-A1

Well, gamepad ini saya dapatkan dari salah satu toko online. Sejatinya ini hanyalah sebuah grip dengan tambahan analog di kanan dan kiri yang dapat dilepas pasang sesuka hati. Harganya tidak terlalu mahal, sehingga berpengaruh pada materialnya.

Sama seperti dua gamepad lainnya, gripnya bisa direnggangkan. Secara kualitas memang masih kalah kalau dibandingkan dengan dua gamepad terdahulu yang saya coba. Ketika ditarik, pegasnya terkesan ringkih. Namun bobotnya terasa sangat ringan karena materialnya yang memang terlihat biasa saja.

Di kanan kirinya ada tempat untuk memasang analog. Tetapi ada yang menarik. Sisi grip kanan dan kiri dibuat berlubang. Saya bisa memasang kabel charger dan earphone melalui lubang ini. Seandainya posisi smartphone diputar, hal ini tidak menjadi masalah berarti.

Di bagian belakang, ada penyangga yang ternyata cukup berguna ketika saya hendak bermain dengan menggunakan banyak jari sekaligus. Secara fungsionalitas, gamepad ini ternyata sangat bisa dihandalkan.

Saya sendiri semakin menikmati gim MOBA ketika menggunakan gamepad satu ini. Cukup menggunakan analog sebelah kiri saja, rasanya sudah menyenangkan. Salah satu kelebihan yang saya suka, karena tidak mengandalkan jaringan bluetooth, tak perlu repot lagi menyambungkan koneksi dan sinkronisasi tombol. Karena pada dasarnya, gamepad ini memang tidak memiliki tombol.

Menggunakan gamepad ini sukses membuat saya semakin mengakui peribahasa: jangan melihat buku dari sampulnya saja. Paling tidak, dijajal dulu baru boleh bicara.

Gamepad SR 4in1

Kalau melihat bentuknya, jelas sekali kalau gamepad ini dibuat untuk gim FPS, seperti PUBG Mobile. Malahan ada tulisan “Battlegrounds” dengan font yang identik pada gim PUBG. tidak seperti gamepad lain yang saya coba, model ini justru diangkat ke atas. Di bagian tersebut, ada tombol yang dapat ditekan dengan kedua jari telunjuk saya. Pengaturan ini khas sekali untuk menembak dalam gim FPS.

 

Kendati harganya sangat terjangkau, namun tidak membuatnya terkesan murahan. Bentuknya terkesan solid dan kuat. Tak hanya itu, gamepad ini juga dibekali dengan kipas. Idenya sih untuk mendinginkan smartphone ketika digunakan untuk bermain. Syaratnya, harus dicharge dulu, karena kipas ini mengandalkan tenaga baterai. Sebenarnya kipas itu tidak terlalu memberi pengaruh, tapi saya suka idenya!

Idealnya gamepad ini akan memudahkan saya ketika bermain PUBG, tetapi perlu penyesuaian. Gripnya terlalu besar bagi tangan saya, tetapi tombol di bagian atas sangat mudah di akses. Well, paling tidak cukup membantu ketika saya berusaha mencapai Chicken Dinner. Pengalaman bermain menjadi lebih imersif dengan banyak tombol bisa ditekan dalam waktu bersamaan.

Syarat mutlak yang harus dipenuhi sebelum menggunakan gamepad ini adalah melakukan pengaturan tombol dulu di menu setting. Pindahkan tombol yang diinginkan ke bagian atas. Kalau saya, tombol menembak saya pindahkan ke bagian tersebut.

Menjajal gamepad ini terasa sangat menyenangkan. Saya sendiri ketagihan untuk bermain PUBG menggunakan gamepad ini.

Menggunakan gamepad memang sejatinya bisa menambah asyik pengalaman bermain di smartphone. Saat ini ada banyak gamepad di toko online yang harganya cukup terjangkau. Seperti yang saja ulas dalam tulisan ini. Walaupun murah, secara fungsionalitas ternyata cukup berguna. Jadi, apakah Sahabat Tek tertarik juga menggunakan gamepad? Yakin langsung menang? Sepertinya itu masih tergantung dari skill masing-masing pemain. 

Share
×
tekid
back to top