sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Jumat, 12 Jan 2018 17:00 WIB

Asus ZenFone 4 Max, baterai besar tapi isi ulang lama

Memiliki baterai besar dan kombinasi dua kamera belakang, namun waktu pengisian ulangnya lama. Kamera kedua juga kurang memukau.

Sudah tiga tahun ini Asus konsisten membesut produk ponsel pintar berbaterai besar dengan daya lebih dari 4000 mAh. Salah satu ponsel pintar terbaru mereka yang berdaya besar adalah Zenfone 4 Max. Seri ini mengusung kapasitas baterai 4100 mAh. Sebelumnya, Asus sebenarnya sudah punya seri Zenfone 4 Max Pro yang juga cukup handal di urusan power.

Tiga tahun mengembangkan produk, seharusnya Asus jadi ahli menggarap ponsel pintar berbaterai tangguh. Tidak cuma soal kapasitas baterai yang tiap tahun naik, namun harapannya tentu ada peningkatan di sisi teknologi, fitur, maupun nilai jual produk. Apalagi seri baterai besar di pasaran selalu diburu pelanggan. Tak cuma Asus, ponsel baterai besar dari kelas entry-level sampai kelas menengah, seperti Infinix dan Lenovo seri P, buktinya selalu saja ludes terjual.

Kali ini Asus mencoba menarik perhatian lewat mengkombinasikan daya tahan baterai dan kombinasi dua kamera utama dalam produknya. Bagaimana pengalaman saya setelah menjajal produk ini? Berikut ulasan saya mengenai Zenfone 4 Max.

Desain

Ponsel berdaya besar selalu menyuguhan bodi "semok". Harap maklum, baterai besar memang butuh ruang besar pula untuk penempatannya, sehingga rata-rata ponsel berbaterai besar tebal semua. Begitu juga dengan Asus Zenfone 4 Max, sama tebalnya dengan ponsel berbaterai besar kebanyakan. Kendati demikian, bodi semok Asus Zenfone 4 Max tidak terlalu penuh di tangan saya yang berjari kurus panjang.

Sementara itu, untuk desain secara keseluruhan, Asus Zenfone 4 Max serupa dengan Asus Zenfone 4 Max Pro. Pendekatan desain Asus memang cukup membosankan. Semua desain produk ponsel pintar Asus yang keluar di tahun yang sama, memiliki tampang nyaris serupa. Jadi ini membuat konsumen harus jeli dan mengenal betul seri produk yang keluar di pasar.

Mestinya jika tampangnya berbeda, akan ada identitas yang mencirikan sebuah produk tertentu sehingga memudahkan pengguna untuk mengingat produk yang mereka inginkan.

Satu hal yang mencolok di ponsel pintar seri Zenfone 4 kali ini yakni kehadiran kamera ganda di belakang. Semua ponsel pintar Asus Zenfone 4 seri apapun, di rentang harga terendah sampai tertinggi, memiliki kamera ganda.

Kinerja

Bicara soal kinerja Asus Zenfone 4 Max, berarti bicara soal kemampuan baterai. Saya sudah membuktikan sebelumnya kemampuan daya tahan produk Asus lewat ulasan produk Zenfone 4 Max Pro. Sebenarnya Zenfone 4 Max ini merupakan produk satu level di bawahnya. Kendati begitu, ketika saya uji baterainya pun sama tangguhnya. Meski Zenfone 4 Max tidak setangguh “kakaknya”, Zenfone 4 Max Pro, namun ponsel ini mampu membukukan statistik ketahanan baterai hingga 8 jam 5 menit.

Hanya saja performa baterai harus perlu ditingkatkan lagi. Sejauh pengujian kami, beberapa baterai ponsel berkapasitas 3000 mAh, sudah mulai mampu mempertahankan ketangguhan dayanya, hingga di atas 10 jam pemakaian.

Kendati ponsel pintar ini terbilang cukup bagus dalam hal ketahanan baterai, satu hal yang jadi catatan saya. Tiap kali saya isi ulang baterai dari nol sampai penuh, butuh waktu 4-5 jam isi ulang. Padahal rata-rata ponsel pintar zaman sekarang butuh waktu 1,5-2 jam untuk terisi penuh.

Lantas, kalau baterainya memang tangguh, lalu buat apa? Itu pertanyaannya. Tentu performa baterai semata tidak cukup untuk menilai sebuah produk ponsel pintar layak atau tidak disebut sebagai produk yang bagus. Ponsel pintar berbaterai besar harusnya mampu menjalankan beragam aplikasi gim mobile. Pasalnya, aktivitas bermain gim di ponsel pintar adalah yang paling besar menyedot daya baterai dan memaksa chip dan kartu grafis untuk bekerja lebih keras. Aktivitas bermain gim mobile ini tidak bisa diremehkan, karena pengguna hasil data survei menunjukkan, pengguna ponsel pintar 100 persen menghabiskan waktu bermain gim.

Saya pun memasang tiga gim ke dalam Asus Zenfone 4 Max. Perlu Anda tahu sebelumnya, perangkat ini menggunakan chipset kelas entry-level, Qualcomm Snapdragon 425. Dukungan RAM di dalamnya juga hanya 3 GB. Jadi tidak semua gim berat bisa mulus dijalankannya.

Saya pun mencoba jalankan gim berjenis olahraga di dalamnya, yakni, Pro Evolution Soccer (PES) 2018. Gim ini memiliki olah grafis yang cukup rumit, kontrol dan cara bermainnya pun mirip-mirip PES di PC. Hasilnya, Asus Zenfone 4 Max tidak kewalahan menjalankan gim yang cukup berat ini.

Saya kemudian bermain Shadow Fight 3. Gim dengan grafis yang lebih detail dari PES 2018. Secara umum, Zenfone 4 Max mampu menjalankannya dengan baik. Kendala muncul ketika ponsel pintar mulai kepanasan. Ada sedikit gerakan tersendat-sendat saat saya memainkan Shadow Fight 3 di dalamnya. Ini membuktikan spesifikasi hardware Asus Zenfone 4 Max memiliki batasannya tersendiri.

Menguji lebih lanjut menggunakan benchmark statistik seperti 3DMark, saya gagal menadpatkan hasil valid. Menggunakan uji Slingshot, Zenfone 4 Max membukukan skor 53, namun menguji dengan Icestorm Extreme maupun Icestrorm, saya tidak mendapatkan hasil sama sekali.

    Share
    ×
    tekid
    back to top