sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Selasa, 03 Okt 2017 14:06 WIB

45 Persen pengemudi Uber ternyata punya usaha sampingan

Uber paparkan data potensi wirausahawan di Indonesia. Driver mereka punya banyak profesi sampingan.

Indonesia menjadi negara ketiga yang dipilih Uber untuk mengembangkan program UberEntrepreneur. Bukan tanpa alasan Uber memboyong program ini ke Indonesia. Melihat peluang bisnis non-pertanian yang terus berkembang, berikut data-data hasil survei Uber, baru-baru ini, di Indonesia.

Joanna Octavia, Senior Public Policy Associate Uber Indonesia, dengan gamblang menyebutkan beberapa hasil temuan mereka. Menggunakan sampel 8.487 mitra driver di 34 kota besar Indonesia, mereka mendapatkan insight menarik.

45,6% pengemudi Uber ternyata memiliki layanan jasa sampingan.  selain berprofesi sebagai pengemudi. 66,5% pengemudi sekaligus wirasuhawan yang tergabung dengan Uber ini masih tinggal di Jakarta.

Ada banyak jenis usaha sampingan yang ternyata digeluti pengemudi Uber. Mulai dari jasa laundry sampai seorang anak band.

Dari 45,6% tersebut, 22,7% berbisnis kebutuhan rumah tangga. Tidak sedikit pula yang menjalankan usaha mereka ini selama lebih dari 2 tahun sembari menyambi menjadi pengemudi.

Sebanyak 44,4% bahkan sudah mendapatkan penghasilan sampingan 1-5 juta per bulan. Alasan mereka melakukan semua itu karena butuh tambahan penghasilan di luar gaji bulanan atau hasil menjadi pengemudi.

"Pengusaha-pengusaha UMKM yang sekaligus menjadi driver Uber ini mengakui kesulitan mengembangkan bisnis," ujar Joanna.

Dia menambahkan, 62,3% wirausaha ini mengandalkan modal dari tabungan mereka untuk usaha. Oleh karena itulah, mereka sangat tertarik untuk mengembangkan bisnis mereka lewat pelatihan dan networking yang diselenggarakan Uber Indonesia. 

John Colombo, Public Policy and Goverment Affair Uber Indonesia menyatakan telah melihat potensi besar di Indonesia tiga tahun belakangan ini.

"Kami melihat potensi untuk membantu mereka dari segi mentorship sampai training mencari solusi pendanaan."

Walau demikian, ujar John, memang tidak mudah mengembangkan potensi yang terlihat ini. Dalam tahap awal, dia akan membuat aktivasi UberEntrepreneur ini sesuai dengan kebutuhan individu.

"Yang jelas, UberEntrepreneur akan melihat kebutuhan masing-masing individu. Karena problem yang dihadapi tiap individu beda-beda. Ada yang butuh training, sampai permodalan," ujar John.

Tidak menutup kemungkinan, ide UberEntrepreneur ini berkembang dan melibatkan pengguna, tidak cuma pengemudi Uber saja.

"Saat ini, kita fokus pada driver Uber dahulu. Ide mengembangkannya ke arah yang lebih inklusif menarik," ujar John.

Share
×
tekid
back to top