Masyarakat Indonesia semakin sering pakai jasa toko dan pinjaman online
Ada tiga faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, di antaranya adalah peningkatan penggunaan smartphone, peningkatan perekonomian, dan adanya perbaikan infrastruktur pendukung.
Indonesia saat ini sedang melakukan langkah besar dalam melakukan pemerataan ekonomi melalui ranah digital. Salah satunya adalah melalui ecommerce, dimana masyarakat bisa ikut menjadi penjual, guna meningkatkan status ekonomi mereka.
Chief External Affairs, Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom dalam acara peresmian kerjasama dengan Tokopedia mengatakan, saat ini sebagian besar masyarakat sudah memiliki akses ke internet. Kabar baiknya, mereka kini mengakses internet untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Andy memaparkan, menurut data lembaga keuangan Morgan Stanley, tahun lalu 8 persen dari transaksi ritel yang ada di Indonesia dihasilkan dari transaksi ecommerce. Meski terlihat kecil, namun angka ini memiliki potensi besar.
“Bahkan mereka yakin pada 2023 mendatang, angka tersebut akan melonjak di angka 18 persen atau lebih,” kata Andy.
Tak sampai itu saja, dia juga memaparkan bahwa basis perhitungan penggunaan transaksi ecommerce akan terus meningkat. Bahkan, peningkatan akan terjadi setidaknya 50 persen setiap tahunnya.
Menurutnya, ada tiga alasan mengapa hal ini dapat terjadi. Pertama adalah adanya peningkatan penggunaan smartphone. Dengan adanya smartphone, transaksi jadi lebih mudah dilakukan.
“Kedua adalah peningkatan kondisi perekonomian. Semakin banyak masyarakat Indonesia meningkat ke masyarakat (kelas) menengah. Sebagian besar dari kaum ini memiliki sisa dari pendapatan total mereka, yang kemudian dapat dialokasikan ke hal lain,” paparnya.
Ketiga, adanya perbaikan sistem infrastruktur pembayaran secara online. Misal dari mobile phone, emoney, dan lainnya. “Dulu kan harus punya akun bank. Sekarang kan tidak,” lanjutnya.
Oleh karenanya, Home Credit pun membuka platform cicilan online dan bekerja sama dengan Tokopedia. Dipilihnya ecommerce asal Indonesia tersebut pun dinilai membutuhkan proses yang cukup panjang.
“Kami ingin bekerjasama dengan ecommerce terbesar di Indonesia. Inilah kenapa kami menggandeng Tokopedia,” kata Chief Digital Officer, Home Credit Indonesia Tomas Prosek.
Di sisi lain, Co-Founder sekaligus Vice Chairman Tokopedia Leontinus Alpha Edison menyatakan kegembiraannya dalam menyambut kerjasama ini.
“Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci dari keberhasilan. Dengan 90 juta pengguna aktif Tokopedia setiap bulannya, kami terus berinovasi demi mempermudah pengguna. Kami pun berharap kerjasama ini akan semakin mempermulus keinginan kami,” kata Leontinus.