Apple dan Tesla Disebut Jajaki Penggunakan Substrat Kaca Untuk Chip Generasi Berikutnya
Apple dan Tesla dilaporkan siapkan adopsi teknologi glass substrate pada chip generasi baru untuk produk iPhone, MacBook, dan FSD Tesla.
ilustrasi substrat kaca. dok. freepik.com
Teknologi substrat kaca atau glass substrate yang selama ini hanya jadi pembahasan di kalangan semikonduktor, kini mulai menarik perhatian raksasa teknologi dunia.
Laporan terbaru menyebut Apple dan Tesla tengah menjajaki penerapan teknologi ini untuk chip generasi berikutnya, yang bisa membuka jalan menuju performa lebih tinggi dan efisiensi lebih baik.
Apa Itu Glass Substrate?
Dikutip dari Wccftech, glass substrate merupakan alternatif dari substrat organik yang selama ini digunakan dalam kemasan chip.
Berbeda dengan bahan organik lain, kaca memiliki kepadatan lebih tinggi, memungkinkan produsen memasukkan lebih banyak sinyal per lapisan, mengurangi jumlah lapisan, atau menggabungkan lebih banyak chiplet dalam satu paket.
Hasilnya, chip bisa hadir dengan ukuran lebih besar, kerapatan lebih tinggi, dan kinerja multi-die yang lebih unggul.
Bagi perusahaan seperti Apple dan Tesla, hal ini dapat menjadi terobosan untuk menghadirkan produk lebih kuat dan efisien.
Menurut laporan ETNews, Apple telah mengunjungi pemasok peralatan untuk mengeksplorasi solusi ini lebih jauh.
Teknologi tersebut berpotensi digunakan pada ASIC dan chip silikon in-house Apple, termasuk untuk iPhone dan MacBook generasi mendatang.
Sementara itu, Tesla disebut mempertimbangkan penggunaan glass substrate pada chip Full Self-Driving (FSD) generasi berikutnya, yang menjadi inti teknologi kendaraan otonom mereka.
Tantangan Adopsi Massal
Meski menjanjikan, teknologi ini belum sepenuhnya matang untuk adopsi skala besar. Kompleksitas rantai pasok seperti perawatan ekstra pada panel kaca dan biaya tinggi pada proses Through Glass Via (TGV) drilling masih menjadi kendala utama.
Menariknya, Intel sempat menjadi pelopor riset glass substrate. Namun sejak 2023, riset tersebut meredup dan kini masa depan pengembangan di perusahaan itu masih tidak pasti.
Meski tantangan masih ada, meningkatnya minat dari perusahaan sekelas Apple dan Tesla menjadi sinyal kuat bahwa glass substrate adalah arah masa depan industri chip.
Bila teknologi ini berhasil diadopsi, bukan tidak mungkin perangkat sehari-hari seperti smartphone, laptop, hingga mobil listrik akan mengalami lompatan besar dalam hal performa dan efisiensi.









