sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
Senin, 21 Okt 2019 19:52 WIB

Kenapa Google percaya ambient computing adalah masa depan manusia?

Pada teknologi ambient computing, seolah-olah komputer ‘telah lenyap’, meski demikian kita masih dapat merasakan manfaat dari komputasi pada tingkatan pengalaman yang sama sekalai berbeda.

Kenapa Google percaya ambient computing adalah masa depan manusia?
Source: Shutterstock

Dalam acara besar yang Google helat, ‘Made by Google’. Wakil Presiden Senior Hardware, Rick Osterloch, melemparkan sebuah konteks baru bagi konsep komputasi. Konsepsi ini disebut Ambient Computing.

Ringkasnya, mengacu pada informasi CNBC, hadirnya konsep (ambient computing) dari Google ini untuk memudahkan pengguna mengontrol perangkat yang terhubung atau ‘connected device’ mereka, agar selau mendengarkan dan membantu pengguna. Pada dasarnya ini adalah cara baru pengguna berkomunikasi dengan perangkat mereka. "Bumbunya" adalah perangkat Internet of Things (IoT), sistem komputasi awan, dan perangkat nirkabel yang memiliki kecerdasan buatan, yang terhubung dengan penggunanya seperti misalnya jam tangan, gelang, maupun speaker pintar.

"Visi kami dalam Ambient Computing ini adalah menciptakan pengalaman tunggal dan konsisten di rumah, tempat kerja, maupun dalam perjalanan, kapanpun Anda membutuhkannya," ujar Rick Osterloh.

Oleh karena itu, serangkaian hardware baru diperkenalkan Google, 17 Oktober lalu pada acara Made by Google. Perangkat-perangkat tersebut antara lain, Nest Wifi, Google Pixel Buds, dan smart speaker baru yang memungkinkan pengguna mengaksesnya melalui Google Assistant.

Google Assistant menjadi pondasi sistem Ambient Computing dalam Google. Menurut mereka, sistem perintah suara tersebut dapat mengisi kesenjangan yang akan mengubah hubungan aktual antara konsumen dan perangkat pintar yang dimilikinya.

Melansir dari halaman Colocation America, semua ide ini mengacu kepada konsep sederhana, kita tidak perlu berinteraksi langsung dengan perangkat apa pun. Ketika komputasi menjadi lebih luas, ia menyatu ke lingkungan di sekitar kita.

Tentu saja cara ini tidak akan menjadi sesuatu yang mengganggu tugas kita sehari-hari, malah sebaliknya membantu kita sepanjang hari. Dalam dunia ambient computing, kita memiliki manfaat informasi dan semua kemampuan komputasi, tanpa perlu mengakses langsung ke layar, keyboard, mouse, atau mediasi apapun.

Seolah-olah komputer ‘telah lenyap’ berkat ambient computing, meski demikian kita masih dapat merasakan manfaat dari komputasi pada tingkat yang berbeda. Saya sendiri membayangkannya seperti Jarvis atau Friday pada film Iron Man. Komputasi jenis ini tidak akan menganggu kehidupan sehari-hari, malahan justru bakal melengkapi serta memberi manfaat pada hidup kita dengan cara berbeda. Di masa depan, komputer tidak akan lagi menjadi objek tetapi akan mengisi lingkungan tanpa menganggu.

Teknologi lawas biasa menganggap ‘ambient’ adalah sensor gerak. Misalnya, seseorang yang masuk ke pasar swalayan dengan pintu yang dapat terbuka secara otomatis. Tetapi ini bukan teknologi komputasi, melainkan ambient. Smart speaker seperti Amazon Echo, Google Home, dan Apple Homepod adalah perangkat ambient computing. Ada perbedaan besar antara menggunakan Siri di iPhone dan menggunakan Alexa di Amazon Echo. Untuk Siri, kamu perlu mengambil iPhone dan mulai berbicara. Sedangkan untuk memanggil Alexa, pengguna cukup berbicara di sekitar ruangan.

Termostat pintar adalah penggunaan lain dari ambient computing. Perangkat ini menggunakan AI agar dapat mempelajari temperatur yang kamu sukai di rumah sepanjang hari dan akan mengaturnya sesuai kebutuhan. Setelah beberapa waktu, kamu tidak perlu mengatur termostat sama sekali. Ambient computing akan memungkinkan pengguna untuk tidak memikirkan pengaturannya.

Peran teknologi lain

Teknologi yang berkaitan langsung dengan ambient computing adalah Internet of Things (IoT). Dalam hal ini, konsepnya adalah membentuk sebuah rumah pjntar dan bagaimana antara satu perangkat terhubung dengan lainnya. Lebih-lebih lagi, perangkat ini mampu mempelajari satu sama lain.

Dengan kecanggihan Ambient Computing, pengguna dapat memesan stok bahan makanan yang sudah hampir habis. Komputer juga bisa menyarankan resep baru, hanya melalui bahan-bahan yang ada di lemari es dan dapur pengguna saja. Sekali lagi, teknologi ini mengingatkan saya dengan sebuah film tahun 1990 berjudul Total Recall, di mana sang protagonis memesan bahan makanan yang hampir habis di dalam lemari es dengan hanya berbicara berkat bantuan asisten digital.

Lebih daripada sekadar memesan bahan makanan, IoT juga sedang merevolusi industri kesehatan, dan dengan bantuan ambient computing di masa depan, IoT akan semakin merata. Karakteristik tertentu mewujudkan ambient computing. Tidak setiap produk akan memiliki semua karakteristik ini, tetapi dapat mewakili konsep ambient computing.

Karakteristik pertama adalah “tidak terlihat”. Artinya, kehadirannya ada tanpa perlu menjadi sebuah perangkat tersendiri. Google membuatnya agar berfokus tidak pada penembangan teknologi, tetapi pada pengalaman pengguna. Salah satu contohnya adalah kamera. Ada suatu masa di mana hanya beberapa orang memiliki kamera. Sekarang kebanyakan orang memilikinya karena telah dikemas pada semua perangkat pintar, baik smartphone, laptop. sampai CCTV. Hal yang sama terjadi juga pada komputer.

Sifat lain ambient computing adalah “tertanam”. Contohnya bisa berupa smartwatch seperti Apple Watch atau Samsung Watch. Contoh lain berupa termostat pintar. Kemajuan teknologi diintegrasikan ke dalam perangkat umum, menjadikannya lebih nyaman dan mungkin bahkan lebih baik dalam beberapa hal. Alasan mengapa ini dianggap ambient adalah lantaran tidak terlihat mencolok.

Karakteristik lain dari ambient computing adalah harus terbiasa. Akses kontrol teknologi ini harus sederhana dan mudah. Pabrikan harus memberikan kepraktisan tinggi agar mudah digunakan, tetapi tidak terlalu menonjol untuk mata manusia. Smartphone, smartwatch, dan termostat pintar masih merupakan contoh yang tepat untuk ini. Ambient computing juga harus inklusif. Produk teknologi tertentu cenderung memiliki basis pengguna terbatas (ekslusif). Membatasi mereka yang dapat memahami cara menggunakannya dan mereka yang mampu membelinya.

Selain itu, Colocation America juga menginformasikan bahwa ambient computing juga harus menjadi batasan praktik dalam aspek-aspek tertentu. Dalam industri teknologi, ada tekanan untuk menciptakan dan mempromosikan teknologi yang paling inovatif. Tetapi ada argumen bahwa memiliki pendekatan konservatif tentang bagaimana inovasi diperkenalkan kepada publik dapat menghasilkan tingkat adopsi yang lebih baik. Jika suatu teknologi baru tampaknya tidak asing bagi masyarakat, pengguna potensial mungkin tidak terlalu takut untuk mencobanya.

Kesimpulan

Perangkat komputer sudah benar-benar tidak dapat dilepas dari bagian hidup manusia. Tetapi mengingat kini orang-orang banyak yang bekerja di luar rumah, maka komputer seharusnya lebih sederhana. Pada awal revolusi komputasi personal, orang mengoperasikan komputer dengan cara duduk dan melakukan komputasi. Kemudian menurut Computer World, semua penggunaan komputasi sejauh ini membutuhkan perubahan kognitif dari melakukan sesuatu di dunia nyata menjadi mengopersikan atau menggunakan komputer. Ambient computing mengubah semuanya, lantaran melibatkan penggunaan komputer tanpa secara sadar atau sengaja menggunakan komputer.

Share
×
tekid
back to top