sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Selasa, 28 Agst 2018 09:57 WIB

Pengalaman kami menjajal Pocophone F1

Gimana sih rasanya menggunakan Pocophone F1? Simak pengalaman singkat kami menjajal smartphone termurah yang menggunakan Snapdragon 845

Pengalaman kami menjajal Pocophone F1

Xiaomi meresmikan kehadiran sub-brand Pocophone sekaligus smartphone Pocophone F1 di Indonesia. Meski dilengkapi dengan prosesor flagship Snapdragon 845 dari Qualcomm, smartphone ini dibanderol seperti smartphone kelas menenengah, yaitu mulai dari Rp 4.499.000 untuk versi yang menggunakan RAM 6 GB dan penyimpanan internal sebesar 64 GB. Kebetulan saya berkesempatan menghadiri peluncuran smartphone tersebut dan menjajalnya.

Pada bagian belakang, Pocophone F1 dapat saya katakan terlihat seperti ponsel premium dengan bahan matte. Namun ketika saya memegangnya, kesan premium menjadi agak berkurang lantaran menggunakan material plastik. Meski demikian, bahan plastik tersebut terasa solid dan jauh dari kesan ringkih. Saya juga menyukai cara Pocophone menggunakan bahan matte pada Pocophone F1 sehingga dijamin tidak terlalu mudah untuk terkena noda sidik jari.

Pada bagian sisi kanan smartphone, saya melihat ada tombol pengatur volume dan tombol daya. Memang cara tersebut dapat menyebabkan salah akses ketika kita tidak melihatnya atau saat kondisi ponsel di dalam kantung celana. Memang, saya tidak sempat mengantungi Pocophone F1 untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara tombol volume dan tombol daya. Tetapi dapat saya pastikan kedua tombol tersebut dapat dibedakan karena posisinya yang berjauhan dan bentuknya yang beda panjang.

Agar kekinian, Pocophone F1 juga dilengkapi dengan kamera belakang ganda yang masing-masing memiliki resolusi 15 MP dan 5 MP. Konfigurasi kamera ganda berfungsi untuk menghadirkan efek bokeh ketika menggunakan mode Portrait. Saya sempat mencoba mode tersebut. Hasil yang digunakan cukup bagus karena mampu subjek dan latar dengan benar. Efek bokeh terlihat bagus, tetapi saya merasa efek tersebut kurang alami.

Seperti smartphone Xiaomi saat ini, terdedia mode Short Video, Video, Photo, Portrait, Square, Panorama, dan Manual. Khusus mode Manual, Anda dapat mengatur white balance, fokus, shutter speed, dan ISO sesuai selera masing-masing. Saya merasa Pocophone F1 lancar ketika saya mengganti antara mode pemotretan. Namun beberapa kali saya merasakan tersendat ketika masuk ke mode Portrait, malah pernah Pocophone tidak bereaksi selama beberapa dekik ketika masuk ke mode tersebut. Untuk mengganti mode, saya tinggal menggeser layar ke kiri atau ke kanan.

Secara keceluruhan performa kamera belakang bagus, saya tidak merasakan shutter lag. Mode burst juga terasa lancar hingga jepretan foto terakhir (mode burst dapat digunakan hingga 100 foto). Perlu diingat bahwa belum ada banyak aplikasi dan data yang tersimpan ketika saya menjajalnya. Performa bisa saja berkurang ketika telah dimasukkan aneka macam aplikasi dan sudah menyimpan banyak data.

Performa hasil foto cukup terlihat terang ketika saya memotret ke arah daerah kondisi penerangan cahaya redup. Gangguan noise juga dapat saya katakan masih dalam tahap wajar untuk sebuah smartphone. sayangnya saya merasa performa noise reduction agak terlalu agresif sehingga kejataman hasil foto terlihat menurun.

Tidak senada dengan bagian belakang, permukaan depan Pocophone F1 tidak terlihat premium. Panel layar yang digunakan berukuran 6,18 inci dengan contrast ratio 18,7:9. Berkat layarnya yang memanjang ke atas, layar yang hampir 6,2 tersebut terasa tidak terlalu besar di genggaman tangan saya. Layarnya diklaim memiliki kecerahan hingga 500 nit. Keuntungan memiliki layar yang cerah adalah memungkinkan Anda dengan mudah mengakses konten pada layar meski di bawah sinar matahari terik. Area demonstrasi tempat saya menjajal Pocophone F1 kebetulan berada di dalam ruangan, jadi saya belum dapat memastikan apakah layar tersebut tetap nyaman digunakan di luar ruangan pada siang hari.

Berbicara soal layar, Pocophone F1 memiliki notch di bagian atasnya. Sudah dapat ditebak bahwa notch tersebut adalah tempat untuk kamera depan dan sensor lainnya. Bagi yang tidak menyukai notch, Anda dapat menghilangkannya dengan pergi ke Settings  > Full Screen Display, kemudian aktifkan pilihan “Hide Screen Notch.” Secara pribadi saya lebih menyukai menggunakan notch lantaran agar terlihat kekinian.

Sistem operasi yang digunakan adalah Android 8.0 Oreo. Antarmuka yang digunakan adalah MIUI for POCO. Salah satu hal yang saya suka dari antarmuka tersebut adalah tersedianya app drawer. Dengan demikian seluruh aplikasi tidak tersedia di home screen yang juga dapat membantu estetika dan memudahkan kita mengakses aplikasi yang sering digunakan.

Untuk mengakses app drawer, cukup geser jari Anda ke arah atas layar di home screen. Agar memudahkan pencarian Pocophone F1 melengkapi dengan beberapa titik warna yang jika dipilih akan hanya tampil aplikasi yang memiliki warna dominan. Contoh, jika saya memilih titikwarna hijau, aplikasi yang tampil yang memiliki ikon warna dominan hijau seperti Tokopedia, Gallery, Google Maps, dan sebagainya.

Di dalam app drawer, Anda dapat menekan ikon garis tiga di pojok kanan atas untuk memudahkan pencarian aplikasi berdasarkan kategori seperti Shopping, Photography, Communications, dan lain-lain. Anda juga dapat menyembunyikan satu ataubeberapa kategori dengan menggesernya ke arah bawah. Pokoknya, saya merasa antarmuka yang diberikan MIUI for POCO lebih bersahabat dibandingkan dengan MIUI konvensional yang ada pada smartphone Xiaomi saat ini.

Begitulah pengalaman saya menjajal smartphone Pocophone F1. Sebagai informasi, saya menjajal smartphone ini ketika tidak ada data yang banyak di dalam memori ponsel. Oleh karena itu hasil dapat berbeda ketika mengujinya saat diinstal aneka ragam aplikasi dan diisi banyak data.


Baca juga:

Kenapa Pocophone F1 bisa murah? Ini jawabannya

Harga dan spesifikasi Xiaomi Pocophone F1 di Indonesia


 

Share
×
tekid
back to top