sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Rabu, 12 Des 2018 19:16 WIB

Peneliti cari hubungan perubahan struktur otak anak menatap layar

Belum ada fakta yang memperlihatkan adanya hubungan antara melihat layar dengan perubahan fisik yang terjadi pada anak-anak.

Peneliti cari hubungan perubahan struktur otak anak menatap layar
ilustrasi anak menggunakan smartphone (Pexels)

Di zaman yang serba modern ini, semua hal dapat dilakukan melalui layar. Hal ini berlaku di semua umur, baik yang muda maupun yang tua. Belakangan ini diketahui, menatap layar dalam waktu yang lama dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak.

Dalam sebuah penelitian yang sedang berlangsung yang didanai oleh National Institutes of Health (NIH), beberapa ilmuwan telah menemukan terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengubah struktur otak pada anak-anak.

Studi ini menemukan bahwa dalam kumpulan data 4500 anak usia 9-10 tahun yang dipindai otaknya, mereka yang menghabiskan lebih dari 7 jam sehari di depan layar menunjukkan penipisan korteks otak dini. Hal tersebut merupakan lapisan terluar yang membantu proses informasi dari dunia fisik.

Perubahan ini memang terdengar cukup buruk. Tapi, direktur studi NIH, Gaya Dowling, telah memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan terlalu cepat dari temuan ini. “Kami tidak tahu apakah itu disebabkan oleh waktu melihat layar atau bukan,” kata Gaya.

“Kami tidak tahu apakah itu hal yang buruk. Kita tidak akan sampai mengikuti mereka dari waktu ke waktu. Kita akan melihat apakah ada hasil yang terkait dengan perbedaan yang kita lihat dalam snapshot tunggal ini,” lanjutnya.

Oleh karena itu, penelitian ini akan terus dilanjutkan. Mereka akan terus mencari apakah ada efek negatif yang dipancarkan oleh teknologi digital ke kesehatan manusia secara langsung atau tidak.

Meski begitu, para peneliti menyebutkan bahwa tidak ada salahnya untuk mengganti smartphone atau tablet dengan mainan atau buku yang lebih edukatif.

Share
×
tekid
back to top