Meta menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan rekomendasi video di Facebook

Meta, perusahaan induk Facebook, tengah mengembangkan algoritma AI baru untuk merekomendasikan video kepada pengguna. Pengujian awal yang dilakukan pada fitur Reels ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam waktu tontonan.

Dilansir dari engadget (7/3), Tom Alison, kepala Facebook, mengungkapkan bahwa Meta tengah melakukan perubahan besar dalam cara merekomendasikan video di seluruh platformnya, termasuk Reels, Grup, dan Feed utama Facebook, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan, hal ini disampaikan Tom Alison dalam sebuah konferensi teknologi di San Francisco.

Inovasi dari Meta ini telah menjadi prioritas utama perusahaan sejak aplikasi TikTok merajalela di semua kalangan umur, yang menampilkan klip video vertikal dan fitur FYP (For Your Page) yang tampaknya tahu persis apa yang membuat pengguna ketagihan. Sangking populernya aplikasi ini, pihak Amerika Serikat bahkan sampai menuduh CEO TikTok Chew Shou Zi bekerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk membocorkan data pengguna TikTok di Amerika.

Saat Facebook menguji mesin rekomendasi baru berbasis kecerdasan buatan ini dengan Reels, waktu tontonan meningkat sekitar 8 hingga 10 persen. "Jadi, hal itu memberi tahu kita bahwa arsitektur model baru ini belajar dari data dengan lebih efisien daripada generasi sebelumnya," kata Alison.

Sejauh ini, Facebook menggunakan mesin rekomendasi video yang berbeda untuk Reels, Grup, dan Feed Facebook. Namun setelah melihat kesuksesan dengan Reels, perusahaan berencana untuk menggunakan mesin berbasis kecerdasan buatan yang sama di seluruh produk ini.

"Daripada hanya menggerakkan Reels, kami sedang mengerjakan proyek untuk menggerakkan seluruh ekosistem video kami dengan model tunggal ini, dan kemudian apakah kita dapat menambahkan produk rekomendasi Feed kami untuk juga dilayani oleh model ini," kata Alison. "Jika kami melakukannya dengan benar, tidak hanya rekomendasinya akan lebih menarik dan relevan, tetapi kami pikir keberhasilan mereka juga dapat meningkat."

Langkah ini merupakan bagian dari strategi Meta untuk menyuntikkan kecerdasan buatan ke semua produknya setelah teknologi itu meledak dengan diluncurkannya ChatGPT oleh OpenAI pada akhir 2022. Perusahaan ini tengah menghabiskan miliaran dolar untuk membeli ratusan ribu GPU NVIDIA mahal yang digunakan untuk melatih dan menggerakkan model-model kecerdasan buatan, kata Zuckerberg dalam sebuah video awal tahun ini.