sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
Rabu, 07 Feb 2018 08:00 WIB

Mengenal Vaunt, kacamata pintar yang sebenarnya

Tidak seperti Google Glass, Vaunt buatan Intel tampil tak ubahnya kacamata biasa

Tidak ada kamera yang mencuat dan menakutkan orang lain, tidak ada tombol yang harus dipencet, tidak ada gerakan tangan untuk mengontrol, tidak ada layar LCD berkilau, tidak ada speaker, tidak ada microphone.

Dari luar, kacamata pintar bernama Vaunt tampak seperti kacamata biasa. Tapi ketika Anda mengenakannya, Anda akan melihat informasi di dalamnya. Sebenarnya, informasi ini ditembakkan langsung ke arah retina Anda.

Begitu kira-kira yang tertulis di The Verge (5/2), saat salah satu jurnalisnya mencoba secara ekslusif prototipe kacamata pintar buatan Intel tersebut. Benda ini tidak beda tampilannya seperti kacamata reguler, bahkan menurut laporannya, benda ini bisa dipakai dengan nyaman sepanjang hari.

Hanya ada cahaya merah yang meredup terkadang menyala di sisi kanan kacamata tersebut. Selebihnya, orang-orang di sekitar Anda tidak akan tahu kalau Anda menggunakan kacamata pintar.

Lima tahun lalu, Google memperkenalkan Google Glass. Tapi Vaunt yang merupakan besutan Intel ini diciptakan dengan tujuan berbeda dari produk Google. Intel mencoba mengubah layar yang bisa dipasangkan di kepala, agar cocok dipakai sehari-hari.

Google Glass lima tahun lalu gagal dalam hal ini. Google Glass berakhir dan mendapatkan reputasi buruk di ruang publik.

Unit New Devices Group (NDG) Intel, sangat tertarik untuk mengembangkan produk kacamata pintar dibanding produk wearable lainnya. Itai Vonshak, Head of Products di NDG mengatakan, "Kami ingin memastikan, seseorang menaruh ini dan mendapatkan sesuatu tanpa harus merasakan dampak negatif dari teknologi yang mereka kenakan," ujarnya.

Vaunt sendiri memiliki kode nama proyek di internal Intel sebagai "Superlite". Bukan tanpa alasan, kode nama itu mereka sematkan, karena Vaunt dirancang agar memiliki bobot kurang dari 50 gram. Lebih dari itu, maka perangkat ini jadi tidak nyaman.

Tantangannya adalah merancang baterai dan sistem elektronik agar tidak terlalu membebani hidung dan telinga. Jadi tidak hanya "terlihat" seperti kacamata biasa, namun juga "terasa" seperti kacamata biasa.

Oleh karena itu semua sistem elektronik di Vaunt, berada dalam gagangnya begitu juga dengan baterainya.

Industrial Design Director di NDG, Mark Eastwood, menjelaskan lebih lanjut. Meski ada laser langsung yang ditembakkan Vaunt ke mata, namun metode ini masih aman untuk manusia. Laser ini berklasifikasi sangat rendah. Akibatnya sinar laser ini merefleksikan gambar di belakang retina Anda, jadi tampilan gambar yang terlihat akan tetap fokus.

Vaunt sendiri membutuhkan koneksi Bluetooth untuk tersambung ke ponsel pintar pengguna. Terdapat dua sensor di dalamnya yakni, accelerometer dan kompas. Jadi kemanapun kepala bergerak, kacamata pintar ini tetap presisi dalam menghasilkan gambar di depan mata.

Menggunakan layar di dalam Vaunt tidak seperti perangkat teknologi lainnya. Gadget ini mampu memproyeksikan teks berwarna merah dan ikon-ikon tertentu, sedikit di bawah tatapan normal Anda. Namun ketika kita melirik ke atas, teks dan ikon itu menghilang.

Meski prototipe Vaunt sudah diujicoba, Intel belum menemukan pasangan bisnis yang pas untuk menjual perangkat ini ke pasaran. Namun mereka tampaknya tengah mencari pasangan bisnis yang lama bermain di industri kacamata juga.

Share
×
tekid
back to top