Teleskop James Webb temukan galaksi yang sangat besar dengan jarak sangat jauh

Teleskop Luar Angkasa James Webb terus menampilkan penemuan besar terbaik tentang bagaimana alam semesta berevolusi, berkat kemampuannya yang luar biasa untuk melihat lebih jauh ke belakang dalam ruang dan waktu daripada sebelumnya. Sekarang ditemukan beberapa galaksi sangat besar yang yang mengandung lebih banyak massa daripada yang diperkirakan ada di seluruh alam semesta pada kala itu.

Karena kecepatan cahaya dalam ruang hampa bersifat konstan, kita mengamati benda-benda di ruang angkasa dengan penundaan waktu. Matahari berjarak delapan menit cahaya, jadi kita melihatnya seperti yang ada delapan menit yang lalu. Bintang terdekat berikutnya, Alpha Centauri, berjarak sekitar empat tahun cahaya, jadi pandangan kita tentangnya terlambat empat tahun dari kondisi sebenarnya.

Jika kita memperluas prinsip itu ke jangkauan ruang terdalam, maka akan benar-benar dapat melihat ke belakang dalam waktu miliaran tahun, melihat sekilas bagaimana galaksi berevolusi selama masa hidup alam semesta. Dan dengan kekuatan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang belum pernah ada sebelumnya, kita sekarang dapat melihat awal waktu lebih dekat daripada sebelumnya, dengan detail yang lebih jelas.

Mungkin tidak mengherankan, ini berarti kita terus menemukan hal-hal yang bertentangan dengan pemahaman kita saat ini tentang alam semesta awal. Dilansir dari New Atlas (23/2), sebuah studi baru-baru ini dari data James Webb mengungkapkan bahwa galaksi spiral berpalang – seperti Bima Sakti kita yang memiliki struktur lanjutan – ada miliaran tahun lebih awal dari yang diperkirakan.

Sekarang, teleskop tersebut telah melihat pemandangan baru yang seharusnya mustahil, menurut model kita saat ini. Sebuah tim astronom, yang dipimpin oleh Swinburne University of Technology di Australia, telah mengamati enam galaksi yang jauh lebih masif dari yang diperkirakan pada masanya. Bahkan, mereka memiliki massa lebih dari yang diperkirakan dikandung seluruh alam semesta pada saat itu.

“Enam galaksi yang kami temukan berusia lebih dari 12 miliar tahun, hanya 500 hingga 700 juta tahun setelah Big Bang, mencapai ukuran hingga 100 miliar kali massa Matahari kita,” kata Ivo Labbé, peneliti utama studi tersebut. “Ini terlalu besar bahkan untuk ada dalam model saat ini. Penemuan ini dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana galaksi paling awal di alam semesta kita terbentuk.”

Pengukuran masih perlu ditindaklanjuti dengan pengamatan lebih lanjut, untuk memastikan massa dan di mana letaknya. Penjelasan alternatif masih memungkinkan, kata tim peneliti, tetapi ini masih bisa menghasilkan penemuan baru sendiri.

“Salah satu alternatif, yang sama menariknya, adalah bahwa beberapa objek termasuk dalam kelas baru lubang hitam supermasif yang muncul, yang belum pernah terlihat sebelumnya,” kata Labbé.