Teknologi ini janjikan navigasi tanpa GPS
Benda baru ini bisa diintegrasikan untuk kapal, kereta, dan kendaraan besar lainnya, yang mana ukuran dan kebutuhan daya bukanlah faktor utama.
Ketika mendengar kata navigasi, sebagian besar orang akan terbesit GPS di dalam benaknya. Saya pun turut menggunakan perangkat navigasi karena dapat diandalkan ketika melewati daerah yang tidak saya kenal. Namun, GPS terkadang menjadi tidak berguna ketika koneksi menjadi tidak stabil.
Mengutip dari halaman resmi Engadget (11/11), para ilmuwan menemukan jawaban untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka dikabarkan berhasil membuat akselerometer kuantum “komersial” yang diklaim dapat menyediakan navigasi tanpa GPS atau teknologi satelit lainnya.
Perangkat ini bekerja menggunakan laser untuk mendinginkan atom hingga ke suhu yang sangat rendah. Kemudian prosesnya dilanjutkan dengan mengukur sifat gelombang kuantum dari atom-atom tersebut ketika mulai berakselerasi.
Hasilnya adalah perangkat yang sangat sensitif juga jauh lebih andal dibandingkan dengan akselerometer konvensional. Meski perangkat yang ada saat ini dapat membantu menentukan lokasi hingga batas tertentu dengan mengukur kecepatan. Namun sering tidak stabil tanpa bantuan koneksi dari satelit.
Seperti yang tampak pada gambar di atas, ‘kompas’ kuantum ini belum siap untuk menggantikan akselerometer di ponsel lantaran ukurannya yang besar. Temuan baru ini baru bisa dicoba pada kapal, kereta, dan kendaraan besar lainnya, yang mana ukuran dan kebutuhan daya bukanlah faktor utama.
