Peneliti Malaysia ciptakan kerangka drone dari daun nanas
Drone yang terbuat dari bahan bio-komposit memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang lebih tinggi daripada yang terbuat dari serat sintetis.
Sebuah tim peneliti dari Malaysia berhasil mengembangkan metode untuk mengubah serat yang ditemukan di dalam daun nanas menjadi bahan tahan lama sehingga dapat digunakan untuk membuat kerangka drone. Tim tersebut sedang mengerjakan sebuah proyek yang dipimpin oleh Profesor Mohamed Sultan.
Mereka bekerja untuk mengembangkan cara berkelanjutan dalam menggunakan limbah nanas yang dihasilkan oleh petani di provinsi Hulu Langat, dekat ibu kota Kuala Lumpur. Dilansir dari Gizmochina (6/1), prosesnya melibatkan pengubahan daun nanas menjadi serat yang kemudian dapat digunakan sebagai bagian drone yang murah dan dapat dibuang.
Ketua tim dari kelompok penelitian tersebut mengatakan, drone yang terbuat dari bahan bio-komposit memiliki rasio kekuatan terhadap berat yang lebih tinggi daripada yang terbuat dari serat sintetis. Bahan ini juga lebih murah, lebih ringan, dan dapat dibuang secara aman, sehingga membuat suku cadang seperti itu ramah lingkungan.
Purwarupa drone dari daun nanas telah menjalani pengujian dan mampu terbang hingga ketinggian 1.000 meter, dan mampu tinggal di udara selama sekitar 20 menit. Tim berharap untuk meningkatkan ukuran drone dan jumlah muatan yang dapat diangkut. Ini akan memperluas aplikasi drone tersebut ke berbagai aplikasi, termasuk pertanian dan inspeksi udara.
Tujuan penelitian ini adalah memberikan solusi inovatif bagi petani yang akan menghadirkan hasil yang lebih baik serta pengalaman bertani yang lebih menyenangkan, kata William Alvisse dari Malaysian Unmanned Drones Activist Society, sebuah LSM yang terlibat dalam proyek tersebut. Proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani nanas, yang sebelumnya membuang batang dan daun setelah panen.
